POLITIK - Jumlah perempuan dalam kontestasi pemilihan bupati (Pilbup) di Kabupaten Bengkalis, Riau baru ada satu yakni Kasmarni merupakan istri dari Bupati Bengkalis nonaktif Amril Mukminin. Pada Pilkada 2020, hanya satu perempuan yang mencalonkan diri jadi bupati.
Kasmarni yang berpesangan dengan Bagus Santoso diprediksi bakal bersaing dengan tiga bakal calon bupati dari kaum Adam, yaitu Masuri SH, Abi Bahrun, Ahmad Syah Harofie dan Indra Gunawan Eet.
Saya melihat keterwakilan perempuan di Pilkada Bengkalis 2020 akan semakin baik. Ini artinya isu kesetaraan gender semakin terwujud. Buktinya sekarang calon perempuan maju (pilkada) seperti saya ada, kata Kasmarni saat mendeklarasikan diri sebagai bakal calon Bupati Bengkalis Center, didepan media belum lama ini.
PKB Riau dukung Kasmarni maju Pilkada Bengkalis
DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Riau mendukung Kasmarni sebagai bakal calon Bupati Bengkalis. Iya kita sudah menentukan bakal calon Bupati Bengkalis, Kasmarni berpasangan dengan Bagus Santoso, kata Ketua DPW PKB Riau, Abdul Wahid, Senin (22/6/2020).
Wahid mengatakan partainya tak khawatir soal kasus yang menjerat suami Kasmarni. Salah satu alasannya, kata Wahid, hasil survei terkait Kasmarni menunjukkan hasil yang bagus. Pertimbangan kita karena hasil survei masih bagus, ujarnya.
Wahid menyebut Kasmarni belum tentu terlibat kasus dugaan korupsi yang menjerat suaminya. Dia memberi contoh soal istilah 'kalau anak bersalah, belum tentu bapaknya salah'. Beda situasi ya, karena belum tentu dia (Kasmarni) melakukan itu kan (korupsi). Kalau suaminya iya. Kan bisa saja anaknya bersalah, belum tentu bapaknya bersalah, kata Wahid.
Wahid mengaku mengatakan ada sejumlah partai yang sudah menyatakan dukungan kepada Kasmarni. Antara lain, katanya, PAN yang memiliki 6 kursi dan PBB 1 kursi. PKB sendiri memiliki 3 kursi di DPRD Bengkalis. Koalisi itu dianggap cukup untuk mengusung pasangan Kasmarni dan Bagus Santoso. Ada tiga partai yang berkoalisi, ada PKB, PAN dan PBB, ini sudah cukup mengusung bakal calon. Jumlah kursi di DPRD Bengkalis sebanyak 45, kata Wahid.
Sekretaris PAN Riau, Tengku Zulmizan F Assagaff, mengaku pihaknya belum menerima SK dukungan terhadap Kasmarni dari DPP PAN. Isunya memang gitu (dukung Kasmarni), tapi kita belum terima SK dari DPP PAN sampai sekarang. Nanti kalau sudah kami terima kami kabari, kata Zulmizan.
Sosok Kasmarni Calon Bupati paling 'Seksi'
Kasmarni dinilai menjadi satu-satunya calon kepala daerah yang paling 'seksi' untuk Kabupaten Bengkalis, Riau, dan Bagus Santoso bersama PAN telah menentukan pilihan yang ideal. Akademisi Fisipol Universitas Riau Saiman Pakpahan menilai pasangan Kasmarni-Bagus Santoso sangat bagus. Pertama tentang koalisi PAN dengan partai lain yang menempatkan Kasmarni sebagai pasangannya sehingga memunculkan banyak prediksi dan dugaan-dugaan positif, kata Saiman.
Saiman turut mengungkap kejayaan massa lampau dan sekarang yang dipandang sangat menguntungkan pasangan Kasmarni-Bagus Santoso. Dia jelaskan, bahwa saat ini Kasmarni merupakan jaringan kekuasaan bagi Bupati Amril Mukminin yang sebelumnya mampu menguasai basis suara di Mandau dan Pinggir.
Sementara PAN, lanjut dia, pada era sebelumnya melalui Herliyan Saleh juga berhasil memikat hati masyarakat Bengkalis. Maka kemudian, akan ada memori publik pada PAN di Bengkalis terkait pasangan Kasmarni dan Bagus Santoso, kata dia.
Menurutnya, jika dilihat dari partai, maka partai punya kemampuan untuk melakukan pembacaan koalisi dengan partai-partai lain. Dan partai lain tentu harus mendorong kader partainya itu untuk dipasangkan dengan individu potensial, dan begitu idealnya jika berbicara norma politik, katanya.
Maka, lanjut dia, komunikasi politik antarpartai tentu akan sangat baik dimatangkan atau diselesaikan di tingkat partai yang berbeda. Hal itu menurut Saiman amat penting mengingat koalisi antarpartai menentukan kekuatan untuk meraih kekuasaan di Bengkalis. Lalu platfom partai mana yang diangggap sesuai untuk meraih kekuasaan itu bisa diraih? Tentunya PAN sudah melakukan analisis yang matang, katanya.
Akademisi ini juga menjelaskan, Kasmarni merupakan birokrat yang memiliki kekuatan politik besar di Bengkalis, terlebih jaringan yang sejauh ini masih melekat. Maka ketika ada kebuntuhan, demikian Saiman, maka dianggap penting karena ujung kesimpulan komunikasi politik antarpartai walaupun melalui upaya 'bypass' dengan orang yang memiliki jaringan kuat dan dengan orang yang memiliki kekuasaan.
Dengan kondisi Kasmarni yang 'seksi' itu, lanjut dia, maka kemudian wajar ada upaya atau usaha untuk mendorong Kasmarni agar terjun ke dunia politik dengan asumsi dia masih punya kekuatan birokrasi. Pun sejauh ini Mandau dan Pinggir masih menjadi basis bagi Kasmarni yang hingga kini memang memiliki jaringan yang kuat, katanya.
Secara politik, lanjut dia, Kasmarni menjadi 'seksi' untuk dilirik oleh partai-partai untuk merebut kekuasaan di Bengkalis. Maka PAN wajar menjatuhkan pilihan ke Kasmarni dengan menempatkan kader partainya Bagus Santoso, kata dia.
Pilihan itu menurut dia bukan menjadi persoalan karena partai memiliki pandangan tersendiri untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan di Bengkalis. Dalam konteks keterwakilan dan distribusi politik suara itu, demikian Saiman, maka pilihan PAN tidak ada persoalan dan itu menjadi salah satu kemampuan partai untuk melihatnya. Kalau dilihat dari peta sebaran suara, karena pilkada bicara tentang pemilih. Peta untuk sebaran pertama Pilkada Bengkalis ada di Pulau Bengkalis dan bahkan lebih banyak suara ada di Mandau dan Pinggir yang menjadi basis Kasmarni, katanya.
Kasmarni melalui kontestasi politik Amril periode sebelumnya, menurut dia juga akan mampu dan berhasil menguasai wilayah itu sehingga wajar kemudian PAN membuka pintu koalisi dengan argumentasi tersebut. Sedangkan Bagus Santoso yang didorong PAN untuk berpasangan dengan Kasmarni merupakan kader PAN yang telah berkali-kali menjabat sebagai legislator di Bengkalis dan legislator di DPRD Riau. Sosok Bagus Santoso dipandang mampu membawa PAN kembali berjaya di Bengkalis bersama birokrat 'seksi' yang memiliki jaringan kuat di wilayah Mandau dan Pinggir.
DPP PAN juga memberikan dukungan kepada bakal calon (balon) Bupati Bengkalis di Riau, Kasmarni, istri Amril Mukminin. DPP PAN benar telah memutuskan mendukung pasangan Kasmarni-Bagus Santoso untuk Pilkada Kabupaten Bengkalis mendatang, kata Sekretaris DPW PAN Riau Tengku Zulmizan F Assagaff, Selasa (23/6/2020).
Zulmizan menjelaskan, sekalipun Kasmarni merupakan istri tersangka korupsi yang ditangani KPK, pada kenyataannya pasangan ini memang termasuk salah satu usulan dari hasil rapat pleno DPD PAN Kabupaten Bengkalis dan direkomendasi DPW PAN Riau ke DPP PAN. Selain Kasmarni-Bagus Santoso, ada usulan lainnya, yaitu Kaderismanto-Syaukani, Kasmuri-Ellidaneti, dan M Ridwan Jazid-Syaukani. Ternyata DPP PAN memutuskan mengusung Kasmarni-Bagus Santoso, kata Zulmizan.
Zulmizan menjelaskan, surat keputusan dukungan diserahkan pada Senin (22/6) sore oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, ditandatangani Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jenderal Eddy Soeparno. Karena figur Kasmarni termasuk nominator yang unggul pada berbagai survei, dinilai siap tarung, serta bersedia menggandeng kader PAN Bagus Santoso sebagai pasangan, terang Zulmizan.
PAN menyadari balon bupati yang diusungnya merupakan istri Bupati Bengkalis nonaktif yang kini tersangka korupsi APBD miliaran rupiah. Konsekuensi dukungan tentu telah diperhitungkan DPP PAN sebagai pembuat keputusan. Survei membuktikan sampai hari ini elektabilitas Kasmarni masih relatif tinggi, berarti belum terdampak pengaruh signifikan yang menyangkut suaminya (tersangka korupsi). Bisa jadi karena Kasmarni punya postur dan pamor sendiri, tidak semata-mata tergantung pada figur suaminya, kata Zulmizan.
Sebelumnya, PKB, yang memiliki tiga kursi di DPRD Bengkalis, telah memberikan dukungan, termasuk PBB yang satu kursi. PAN memiliki 6 kursi dari 45 jumlah anggota Dewan. Koalisi tiga partai ini sudah cukup mengusung pasangan istri tersangka korupsi dengan Bagus Santoso yang gagal masuk ke Senayan pada Pemilu 2019 itu. (rp.sdp/*)
Tags : -,