PEKANBARU - Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi meminta warga untuk menjaga hutan dari ancaman kebakaran hutan dan lahan ( karhutla). Dalam beberapa bulan ke depan Riau akan menghadapi musim kemarau.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Riau sudah masuk musim kemarau dari akhir Mei 2020 kemarin. Kami minta semua pihak, terutama masyarakat dapat menjaga hutan, jangan sampai membakar. Karena, dalam waktu dekat musim kemarau akan melanda Riau, kata Syamsuar dalam keterangan pers belum lama ini.
Ia menyebut saat ini Riau masih aman dari karhutla. Selain karena upaya pencegahan yang terus dilakukan, faktor alam juga membantu menjaga dari bencana tahunan tersebut. Belakangan ini kita masih aman dari karhutla, karena curah hujan masih cukup tinggi dibeberapa wilayah, terutama yang kerap terjadi Karhutla. Tapi, ke depannya kita tidak tahu. Untuk itu, pencegahan tetap harus dilakukan, kata Syamsuar.
Pencegahan karhutla, sebut dia, juga merupakan pesan dari Panglima TNI dan Kapolri saat melakukan kunjungan kerja ke Riau dua hari yang lalu. Sebab, Provinsi Riau salah satu daerah yang rawan terjadi karhutla. Pesan Bapak Panglima TNI dan Kapolri juga sudah jelas soal karhutla. Kita diminta untuk selalu waspada dan melakukan upaya pencegahan, kata Syamsuar.
Rapat Karhutla
Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pun dilakukan, Senin (6/7/2020) siang di Ruang Dang Merdu BRK. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kelihatan sudah mengkhawatrikan memasuki kemarau ini. Usai rapat, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Riau telah memprediksi dan memperkirakan bahwa di bulan Juli - September 2020 mendatang, Riau akan memasuki musim kemarau.
Dalam Rakor ia menyampaikan arahan-arahan, baik arahan dari Gubri, Kapolda, Danlanud dan Kejati kepada kabupaten/kota se-Riau untuk dapat waspada dan berjaga - jaga supaya tidak ada lagi terjadi karhutla seperti tahun - tahun sebelumnya. Terlebih saat ini, Provinsi Riau ada dua tugas besar yang harus ditangani. Di antaranya yakni Karhutla dan Covid-19 (Virus Corona). Maka dari itu seluruh kabupaten/kota se-Riau harus dapat mempersiapkan hal - hal untuk dapat melakukan penanganan ke dua tugas besar ini sekaligus, ujarnya.
Gubri menyampaikan fokus utama Riau saat ini dalam mengantisipasi terjadinya Karhutla lebih diberatkan terhadap pencegahan. Karena kalau sudah terjadi kebakaran hutan dan lahan yang cukup luas, akan sulit mengendalikannya. Dengan kita fokus terhadap pencegahan, semua pihak harus saling bersinergi dan kalau ada masalah, itu semua harus dikoordinasikan supaya penanganannya bisa dilakukan secara bersama sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, pungkasnya.
Sementara itu, Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendy menambahkan bahwa dalam penanganan karhutla ini harus bisa saling bersinergi antara semua pihak baik yang di Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Begitu juga dengan penegakan hukum. (*)
Tags : -,