4,7 Juta Penduduk Riau Sudah Vaksin Covid Dosis Pertama, 'Penyebarannya dapat Dikendalikan'

PEKANBARU - Data Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau sebanyak 4,7 juta penduduk Riau sudah menerima vaksin covid dosis pertama.

"Sebanyak 4,7 juta penduduk di Provinsi Riau telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama."

Bunyi laporan Progres Capaian Vaksinasi Covid-19 Provinsi Riau menunjukkan, percepatan capaian vaksinasi covid-19 Provinsi Riau sejak tanggal 1 bulan Desember 2021 dengan capaian 51 persen dan sampai tanggal 15 Juni 2022 meningkat hingga mencapai 99,10 persen," Kamis (16/6).

Data Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau dari target 4.840.347 orang yang harus vaksin, 4.796.672 orang diantaranya telah menerima suntikan dosis pertama vaksin Covid.

Dari 12 kabupaten dan kota se-Provinsi Riau, terdata hanya tiga daerah dengan capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama yang melebihi 100 persen yaitu Kota Pekanbaru sebesar 117,67 persen, Kota Dumai 105,17 persen dan Kabupaten Rokan Hilir 101,42 persen.

Sementara itu daerah dengan capaian vaksinasi terendah adalah Kabupaten Kampar sebesar 91,84 persen, Kabupaten Siak 91,83 persen dan Kabupaten Kuantan Singingi 91,49 persen.

"Sedangkan capaian dosis kedua 79,54 persen atau 3.850.134 orang," bunyi laporan tersebut.

Diskes Provinsi Riau mencatat untuk capaian vaksin Covid-19 dosis kedua hanya ada satu daerah se-Provinsi Riau yang menyentuh angka di atas 90 persen yaitu Kota Pekanbaru dengan 98,93 persen. Sementara yang paling rendah adalah Kabupaten Kampar 67,22 persen.

Untuk diketahui, total penduduk Provinsi Riau menurut Badan Pusat Statistik adalah 6.394.087 orang. Guna mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) terhadap virus Covid-19, 80 persen atau 4.840.347 orang dari total tersebut harus disuntik vaksin secara lengkap.

Dilansir dari laman resmi Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di infeksiemerging.kemkes.go.id, herd immunity adalah ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu sehingga memberikan perlindungan tidak langsung atau kekebalan kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.

Misalnya, jika 80% populasi kebal terhadap suatu virus, empat dari setiap lima orang yang bertemu seseorang dengan penyakit tersebut tidak akan sakit dan tidak akan menyebarkan virus tersebut lebih jauh. Dengan cara ini, penyebaran penyakit tersebut dapat dikendalikan. (*)