Ada 70 titik api [Hotspot] kini terpantau di Riau, Petugas Gabungan padamkan Kebakaran hutan dan lahan [Karhutla] dan turunkan helikopter water bombing.
PEKANBARU - Dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ratusan titik panas itu tersebar di delapan provinsi, dengan jumlah terbanyak terpantau di Riau sejak Jumat 23 Juli 2021 ini sudah ada 198 titik panas (hotspot) terpantau di Sumatera.
Forecaster On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Yasir Prayuna mengatakan, ada 70 titik panas yang terpantau di Riau. Sementara titik panas lainnya berada di Sumatera Utara 14 titik, Sumatera Barat 41 titik, Jambi 8 titik, Bangka Belitung 32 titik, Bengkulu 8 titik, Sumatera Selatan 17 titik serta Lampung 8 titik. "70 titik panas yang terpantau di Riau, tersebar di sembilan wilayah kabupaten. Dengan jumlah terbanyak terpantau di Kabupaten Rokan Hilir," ujarnya.
Ada pun rinciannya adalah, 43 titik di Kabupaten Rokan Hilir, 10 titik di Bengkalis, 4 titik di Rokan Hulu dan Indragiri Hulu, 3 titik di Kampar, 2 titik di Kepulauan Meranti dan Pelalawan serta 1 titik terpantau di Siak dan Indragiri Hilir. Yasir menyebutkan, dari pantauan BMKG melalui citra satelit, 2 titik panas yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hulu berada pada tingkat kepercayaan (level confidence) tinggi dan sudah dipastikan sebagai titik api.
Helikopter water bombing diturunkan
Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kawasan Hutan Lindung Bukit Suligi Dusun Kumain, Desa Kumain, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau terus diakukan tim Gabungan TNI-Polri dan BPBD. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau turunkan 1 unit helikopter untuk lakukan pemadaman melalui udara (water bombing) di lokasi kejadian sejak, Kamis 22 Juli 2021 kemarin.
Upaya padamkan karhutla di Hutan Lindung Bukit Suligi melalui water bombinng dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Dalam kegiatan itu, helikopter mengambil air dari sebuah danau yang berjarak sekitar 1 km dari lokasi kejadian. Dimana sebelumnya, upaya pemadaman karhutla di Hutan Lindung Bukit Suligi terkendala sulitnya akses menuju tempat kejadian serta tidak adanya sumber air. Petugas gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BPBD juga masyarakat setempat hanya bisa melakukan pemadaman secara manual sejak selasa malam.
Kapolres Rohul AKBP Taufik Lukman Nurhidayat menegaskan, upaya water bombing sangat efektif dalam mengendalikan kebakaran di hutan lindung bukit suligi. Saat ini Api sudah dapat dipadamkan. "Saat ini kebakaran di Hutan Lindung Bukit Suligi sudah dapat dipadamkan. Water bombing terus dilakukan guna menindinginkan bekas kebakaran untuk memastikan api padam dan tidak membesar," jelas Kapolres menjelaskan personel kepolisian dibantu TNI, BPBD dan juga masyarakat Peduli Api, juga ikut disiagakan di lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada lagi api-api kecil yang dapat memicu kebakaran yang lebih besar.
Karhutla terjadi di giam siak kecil
Tim RPK (Regu Pemadam Kebakaran) PT Arara Abadi-APP Sinar Mas ikut membantu pemadaman karhutla (kebakaran hutan dan lahan) di luar konsesi perusahaan. Tim RPK sekaligus menyelamatkan rumah mayarakat pada karhutla di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti pada Lebaran Idul Adha sejak Selasa 20 Juli 2021 kemarin.
RPK PT AA-APP Sinar Mas ikut memadamkan kobaran api yang mengancam kawasan konsesi Perusahaan PT Arara Abadi di Distrik Duri 1 Melibur, tepatnya karhutla terjadi sekitar 1,6 Km dari batas luar konsesi perusahaan. Diperkirakan api di kawasan lindung GSK (Giam Siak Kecil) di Desa Tebing Serai, Kecamatan Talang, Muandau, Kabupaten Bengkalis yang terbakar.
Tim RPK PT Arara Abadi-APP Sinar Mas dibantu Tim Manggala Agni Daops, TNI/Polri dan MPA (Masyararakat Peduli Api) yang selama ini dalam pembinaan PT Arara Abadi. Menurut Sidik Effendi, FM (Fire Marshal) PT Arara Abadi Distrik Duri 1 Melibur, api mulai terdeteksi di luar konsesi perusahaaan sekitar, 1,6 km di luar batas konsesi oleh tim patroli perusahaan melalui Menara (tower) api sekitar pukul 15.00 WIB pada Rabu kemarin.
"Kita perkirakan vegetasinya adalah semak belukar. Dengan gerak cepat RPK kita turunkan 1 regu dan juga 1 Regu MPA serta dibantu 2 orang masyarakat. Kita langsung melaporkan hal ini kepada pihak terkait, baik aparat pemerintah daerah setempat mapun kawan-kawan dari Manggala Agni dan BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) yang memunyai tanggung jawab terhadap wilayah tersebut, sampai tengah malam tim RPK kita bekerja memadamkan karhutla di Kawasan SM (Suaka Margasatwa) GSK tersebut sampai bantuan dari tim lainnya tiba," sebutnya.
Tim RPK bersama Manggala Agni, Tim BBKSDA, TNI/Polri, BPBD dan MPA serta masyarakat bahu membahu melanjutkan pemadaman. "Alhamdulillah api sudah terkendali dan padam serta tinggal pendinginan, mudah-mudahan sore sampai malam ini RPK PT Arara Abadi beserta Tim tetap berkerja dan bisa out (keluar) dari lokasi," ujarnya.
Herman Arwan dari BBKSDA Riau menyampaikan terima kasih kepada RPK dan tim lainnya. "Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim RPK Distrik I Melibur, TNI/Polri, Manggala Agni, MPA Tasik Tebing Serai dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam melakukan pemadaman (karhutla) di SM (Suaka Margasatwa) di Giam Siak Kecil.”
Senada dengan BBKSDA Riau, Babinsa Desa Tasik Tebing Serai, Serda. B. Sinaga, juga menyampaikan terima ksih kepada seluruh tim yang ikut serta memadamkan. "Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Tim RPK Distrik Duri 1 Melibur PT Arara Abadi, dan anggota BBKSDA, anggota Manggala Agni, dan MPA Desa Tasik Tebing Serai yang telah bersama-sama ikut serta berpartisipasi memadamkan karhutla,” ujarnya.
Kalaksa (Kepala Pelaksana) BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Riau M. Edy Afrizal mengapresiasi langkah pemadaman oleh Tim RPK PT Arara Abadi bersama Manggala Agni, Tim BBKSDA, TNI/Polri, MPA dan masyarakakat. ”Pertama apresiasi buat kawan-kawan yg berjibaku di lapangan, kami mengimbau, kita tingkatkan patroli rutin dalam rangka mendeteksi secara dini kejadian Karhutla dengan tetap melibatkan masyarakat, sinergitas antar-stakeholder (pihak-pihak terkait) kita tingkatkan dengan menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik, kita semua harus tetap waspada karena kita sudah berada pada puncak musim panas, yang terpenting sosialisasi pencegahan karhutla ke masyarakat terus menerus dilakukan," ujarnya.
Ia mengimbau tim yang bertugas agar tetap jaga kesehatan dan keselamatan dalam bertugas. "Padamkan api tersebut selagi masih kecil jangan tunggu api membesar, kita berharap dimasa cobaan pandemi ini tahun 2021 ini Riau Bebas bencana kabut asap,” kata Edy Afrizal. (*)
Tags : Kebakaran hutan dan lahan, Riau, 70 Titi Hotspot Terpantau di Riau, Petugas Gabungan Padamkan Karhutla dan Turunkan Helikopter Water Bombing,