Headline Batam   2025/09/16 10:8 WIB

Ada Banyak Nama Bengkong yang Melejit Jadi Episentrum Wisata dan Ekonomi di Batam

Ada Banyak Nama Bengkong yang Melejit Jadi Episentrum Wisata dan Ekonomi di Batam

BATAM - Ada banyak nama Bengkong yang kini melejit jadi episentrum baru khususnya pada wisata dan ekonomi di Batam.

Kota Batam kian mengukuhkan diri sebagai destinasi unggulan wisata dan investasi di Asia Tenggara. Sepanjang 2024 hingga awal 2025, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara melonjak lebih dari 11% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dominasi turis asal Singapura dan Malaysia memperkuat posisi Batam sebagai kota hidup 24 jam, yang kini bersaing dengan destinasi besar seperti Bangkok dan Bali.

Lonjakan kunjungan tersebut mendorong kebutuhan akan kawasan hiburan dan komersial baru.

Bengkong adalah kawasan pesisir yang sebelumnya relatif tenang, kini menjelma menjadi pusat pertumbuhan baru.

Kawasan ini berkembang pesat menjadi destinasi kuliner dan hiburan, dipenuhi beach club seperti Blue Fire, Atlantic, dan Level Up yang menjadi magnet wisatawan.

“Wisatawan tidak perlu ke luar kota untuk merasakan beach club modern seperti di Bali,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Batam, Ardiwinata.

Transformasi Bengkong mencapai momentum penting dengan peluncuran proyek AURUM oleh TANA Group pada 16 Mei 2025. Kawasan komersial seluas 20 hektare ini dikembangkan sebagai “24/7 Urban Hub” yang menggabungkan fungsi bisnis, hiburan, dan gaya hidup dalam satu area yang beroperasi sepanjang hari.

Mengusung konsep SOBIZ (Shop–Office–Business), AURUM menawarkan unit tiga lantai multifungsi dengan desain modern. Dalam dua minggu sejak soft launching, 75% dari 88 unit tahap pertama sudah terjual.

“Respons pasar luar biasa. Ini bukti kebutuhan tinggi akan kawasan komersial modern dan strategis di Batam,” ungkap Francesca Margati, Direktur TANA Group.

Sebanyak 70% pembeli merupakan pelaku usaha yang akan langsung menjalankan bisnis, sementara 30% adalah investor properti yang melihat potensi cerah kawasan ini.

Berlokasi di Bengkong Laut, AURUM menawarkan akses langsung ke Singapura dan Malaysia, serta didukung infrastruktur baru seperti pelebaran jalan dan flyover.

Kawasan ini juga dilengkapi fasilitas eksklusif seperti danau buatan Aurumqua, air mancur menari Aurum Dancing Fountain, restoran terapung Float ‘N’ Dine, serta instalasi seni dan tata cahaya modern.

Ruang publik seperti Aurum Groove Promenade, jogging track sepanjang 1,3 km, dan Aurum Open Plaza memperkuat daya tarik kawasan sebagai destinasi komersial dan rekreasi.

TANA Group menghadirkan tiga tipe utama unit SOBIZ: Prime, Suite, dan Volto, dengan luas bangunan antara 205–255 m² dan harga jual mulai dari Rp2 miliar hingga Rp3 miliar.

Setiap unit memiliki akses terpisah untuk toko, kantor, dan ruang usaha, menjadikannya fleksibel untuk berbagai kebutuhan.

“AURUM bukan sekadar proyek properti. Ini adalah katalis pertumbuhan ekonomi baru bagi Batam,” tegas Francesca.

Manajer Marketing AURUM, Candra Wijaya, menyatakan keyakinannya bahwa seluruh unit akan terjual dalam beberapa minggu ke depan.

“Keberhasilan ini mencerminkan kepercayaan pelaku usaha dan investor terhadap konsep AURUM sebagai pusat bisnis dan hiburan masa depan Batam,” ujarnya.

Dengan momentum yang kuat, Batam—khususnya Bengkong—tengah bersiap memasuki babak baru sebagai episentrum pariwisata, hiburan, dan investasi di wilayah perbatasan Indonesia. 

Jadi di Batam jumlah nama Bengkong bisa puluhan. Mulai dari Bengkong Indah I, Bengkong PLTD, Bengkong Mahkota, hingga Bengkong Aljabar.

Sekretaris Camat Bengkong, Firdaus, bahkan mengaku tak hafal semuanya. Tetapi secara administratif, Kecamatan Bengkong hanya punya empat kelurahan: Bengkong Laut, Bengkong Indah, Bengkong Sadai, dan Tanjung Buntung.

“Jumlah lingkungannya tetap 36. Tapi nama-namanya banyak sekali, saya sendiri kurang hafal,” katanya pada media, Senin (15/9).

Bahkan terakhir disebut-sebut ada pula Bengkong Harapan I atau Bengkong Indah II. Tapi ada juga yang terdengar unik, misalnya: Bengkong Aljabar, Bengkong Mahkota, Bengkong Telaga Indah dan Bengkong Seken.

Nama-nama ini biasanya muncul dari sejarah kecil, lokasi populer, atau sekadar kebiasaan warga yang kemudian melekat begitu saja.

Meski jumlah penduduk Bengkong terus meningkat, jumlah lingkungan tetap 36. Yang berkembang pesat hanya beberapa kawasan, terutama di sekitar Golden Prawn seperti Bengkong Laut dan Bengkong Sadai.

“Penduduknya bertambah, tapi lingkungannya tetap. Soal nama-nama daerah itu, kurang tahu juga kita, mas,” lanjut Firdaus.

Beberapa nama Bengkong yang sudah tercatat di antaranya: Bengkong Indah, Bengkong Indah I, Bengkong Indah II, Bengkong Indah Atas, Bengkong Indah Swadaya, Bengkong Harapan I, Bengkong Harapan II, Bengkong Sadai, Bengkong Laut, Bengkong Palapa I, Bengkong Palapa II, Bengkong Kolam, Bengkong PLTD, Bengkong Kodim, Bengkong Swadeby, Bengkong Polisi, Bengkong Aljabar, Bengkong Mahkota, Bengkong Permai, Bengkong Pertiwi, Bengkong Kartini, Bengkong Baru, Bengkong Tengah, Bengkong Abadi, Bengkong Abadi II, Bengkong Nusantara, Bengkong Wahyu, Bengkong Jaya, Bengkong Telaga Indah, Bengkong Dalam, hingga Bengkong Seken.

Jumlahnya pas 36. Tapi masih jadi pertanyaan: apakah masih ada nama Bengkong lain yang belum disebut?. (rp.ant/*)

Tags : Batam, bengkong, kunjungan wisatawan, kawasan komersial, AURUM, Wisatawan,