"Anak-anak diberbagai negara kini diberi vaksinasi Covid-19 guna untuk capaian Herd Immunity [kekebalan kelompok] hingga memperlebar jangkauan vaksinasi kepada individu berusia di bawah 18 tahun"
nak-anak di berbagai negara di dunia kini mulai diberikan vaksinasi Covid-19. Namun ada perbedaan peraturan di masing-masing negara. Di Indonesia, misalnya, 3,1 juta anak-anak usia 12-17 tahun telah divaksinasi lengkap dan 3,8 juta anak mendapatkan vaksin dosis pertama. Namun, banyak negara kini memperlebar jangkauan vaksinasi kepada individu berusia di bawah 18 tahun.
Lalu negara-negara mana saja yang memvaksinasi anak-anak selain Indonesia?
Bahkan, di AS, para regulator telah merekomendasikan satu dosis vaksin Pfizer untuk anak-anak usia 5-11 tahun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, vaksin Pfizer cocok untuk diberikan kepada mereka yang berusia 12 tahun ke atas. Namun ada beberapa perbedaan aturan besar dalam vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak di negara-negara tersebut.
Amerika Serikat memakai Pfizer untuk anak di atas lima tahun. Pada awal pekan ini, Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan AS (FDA) menerbitkan arahan untuk penggunaan vaksin Pfizer, yang disebut lebih dari 95% efektif dalam mencegah gejala Covid-19 pada anak-anak kelompok 5-11 tahun.
Vaksinasi untuk anak di atas 12 tahun telah dimulai sejak Juni, segera setelah disetujui pada Mei. FDA berkata manfaat memberikan suntikan vaksin Pfizer dianggap lebih besar dari pada risikonya, termasuk risiko peradangan jantung yang jarang terjadi.
Pada Senin, perusahaan farmasi AS Moderna melaporkan "respons antibodi penetralisir yang kuat" untuk vaksin Covid buatan mereka di antara anak-anak usia 6-11 tahun.
China
Sementara China memakai Sinovac disetujui untuk anak tiga tahun. Pada Juni, China mulai memperbolehkan anak-anak berusia tiga sampai 17 tahun untuk diberikan vaksin Sinovac.
Negara tersebut menargetkan 80% dari 1,4 juta populasi penduduknya divaksinasi hingga akhir tahun ini. Untuk dapat mencapai angka yang tinggi itu, China harus memvaksinasi banyak orang di usia di bawah 18 tahun, selain orang dewasa.
Secara teori, vaksin Covid bersifat sukarela di China. Tapi sejumlah pemerintah daerah telah mengumumkan bahwa anak-anak dilarang kembali ke sekolah di semester mendatang, kecuali bila seluruh anggota keluarga mereka telah menerima dua dosis vaksin.
Pada Mei, Badan Pengawas Obat-obatan Eropa (EMA) memberi izin penggunaan vaksin Pfizer untuk anak-anak usia 12-15 tahun. Sejak itu, negara-negara di Uni Eropa bergerak dengan kecepatan berbeda.
Denmark (12-15 tahun) dan Spanyol (12-19 tahun) sekarang sudah memvaksinasi sebagian besar populasi anak-anak mereka setidaknya dengan satu dosis vaksin. Prancis juga bergerak cepat dengan 72% dari populasi usia 12-17 tahun telah disuntik dengan dosis pertama, dan 65% sudah disuntik dengan dosis penuh per 30 September.
Anak-anak di bawah 18 tahun diwajibkan untuk menunjukkan kartu sehat - pass sanitaire - atau hasil negatif tes Covid untuk bisa masuk ke tempat umum seperti bioskop, museum, restoran, dan pusat perbelanjaan indoor.
Jerman pertama kali memberikan vaksin kepada anak usia 12-15 tahun hanya ketika mereka memiliki masalah kesehatan. Namun pada Agustus, setelah penyebaran varian Delta, program vaksinasi telah diperluas untuk semua orang di atas usia 12 tahun.
Di Swedia, anak-anak usia 12-15 tahun diperbolehkan mendapat vaksin bila mereka memiliki penyakit paru-paru, asma parah, atau kondisi medis risiko tinggi lainnya.
Di Norwegia, yang bukan merupakan negara anggota Uni Eropa, program vaksinasi diperluas hingga ke anak usia 12-15 tahun. Namun untuk saat ini, hanya ditawarkan satu dosis saja, sementara dosis kedua akan diberikan kemudian.
Vaksinasi untuk balita
Beberapa negara juga memasukkan anak-anak usia balita dalam program vaksinasi mereka. Uni Emirat Arab memberikan vaksin Sinopharm dari China untuk anak-anak usia tiga tahun ke atas sejak Agustus. Aturan yang sama juga diberlakukan oleh Argentina.
Chile memvaksinasi anak-anak di atas enam tahun dengan Sinovac. Perusahaan vaksin yang sama juga baru-baru ini memulai uji klinis untuk mengetes vaksinnya pada anak-anak di Afrika Selatan, dari usia enam bulan hingga 17 tahun. Kuba mengimunisasi semua penduduk di atas usia dua tahun, dengan vaksin produksi lokal, Soberana 02.
Vaksinasi untuk anak usia di atas 12 tahun juga diberikan di banyak negara berkembang, termasuk Brasil. Beberapa kotamadya negara tersebut berkata mereka ingin mulai memvaksinasi anak di atas lima tahun dengan Pfizer segera setelah regulator memberi lampu hijau.
Di seluruh Asia, Indonesia, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, dan Filipina adalah negara-negara yang mengizinkan anak usia 12 tahun ke atas untuk menerima vaksin Covid-19.
Pada Agustus, para regulator vaksin di India memberikan penggunaan darurat vaksin yang dikembangkan secara lokal oleh perusahaan Zydus Cadila untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas.
Pada mulanya, hanya anak-anak dengan kondisi kesehatan seius yang diberikan vaksin, dan setelah itu pemberian lebih luas akan dimulai setelah program vaksinasi dewasa selesai.
Pada September, Turki mengumumkan anak-anak usia 12 tahun ke atas akan divaksinasi karena sekolah akan kembali dibuka setelah liburan. WHO mengatakan bahwa anak-anak dan remaja cenderung memiliki gejala lebih ringan bila terinfeksi Covid, dibandingkan dengan orang dewasa.
Organisasi ini juga telah meminta kepada para pemerintah untuk mempertimbangkan prioritas mereka dalam menjalankan program vaksinasi.
"Kecuali mereka termasuk dalam kelompok yang berisiko tinggi mengalami gejala parah bila terinfeksi Covid-19, tidak mendesak untuk memvaksinasi mereka [anak-anak] ketimbang orang-orang lebih tua, mereka yang memiliki kesehatan kronis, dan pekerja kesehatan," WHO merekomendasikan.
Kelompok Ahli Penasihat Strategis dari WHO (SAGE) mengumumkan vaksin Pfizer/BioNTech cocok digunakan untuk orang-orang 12 tahun ke atas. Mereka menyimpulkan "anak-anak di usia 12-15 tahun yang berisiko tinggi dapat diberikan vaksin ini bersama kelompok prioritas lain untuk divaksin."
WHO juga mengatakan uji vaksin pada anak-anak tengah berjalan dan akan memperbarui rekomendasi mereka ketika ada bukti-bukti baru yang mengharuskan adanya perubahan aturan. (*)
Tags : Amerika Selatan, Cina, Amerika Serikat, Virus Corona, Indonesia, Asia tenggara, Vaksin, Anak-anak, Kesehatan, Eropa,