PEKANBARU - Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Riau tetap memberi pendampingan dan mengawal terkait bantuan biaya operasional untuk pengobatan kepada Muliyani (5 tahun).
Peringatan: Artikel ini mengandung detail-detail yang mungkin dapat membuat Anda merasa tidak nyaman.
Anak perempuan asal Kecamatan Tuah Madani, Panam, Pekanbaru, ini tengah mengalami penderitaan pada gangguan kesehatan tulang dan jantung.
"Ya, semula rencana kami ingin menggugat Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar M.Si ke Pengadilan Hak Azasi Manusia (HAM) soal terlantarnya seorang anak (Mulyani) yang tengah menderita penyakit jantung dan tulang, tetapi keburu kami tangguhkan karena telah mendapat respon dari Wakil Gubernur Riau (Wagubri) H Edy Natar Nasution yang cepat tanggap untuk menekelnya," kata Larshen Yunus, tadi Jumat (12/8).
KNPI melihat, Ibu Tuti orangtua Muliyani terus direndung kesulitan melihat anaknya yang butuh uluran bantuan pertolongan.
"Sangat miris sekali, seiring Hari Ulang Tahun (HUT) Riau ke-65, tetapi kesehatan masyarakatnya masih menjadi kendala seperti pada anak seusia Mulyani, putri kelahiran Riau ini yang mengalami hidup tak bahagia," katanya.
Jadi KNPI terus mendampingi atas bantuan pemprov, yang sebelumnya telah mengutus pihak Dinas Kesehatan (Diskes) Riau untuk memfasilitasi operasi yang akan dilakukan di Jakarta.
"Atas perintah Wagubri untusan Diskes Riau telah datang kekediaman IbuTuti dan akan membantu operasi atas azas kemanusiaan," sebut Larshen mengabarkan nasib Mulyani.
Larshen mengaku, sebenarnya Ibu Tuti memiliki BPJS Kartu Sehat Indonesia, namun tak bisa digunakan lagi karena telat iuran.
"Tetapi bukan itu yang menjadi persoalan, ini sudah menjadi hal prikemanusiaan dan hak anak untuk hidup sehat menjadi perhatian dan kepedulian kita sebagai anak bangsa," sebutnya.
Jadi Bang Larshen sapaannya, berharap nantinya pihak Diskes tidak hanya sampai live service belaka.
Anak yang usia masih sekolah taman kanak-kanak yang seharusnya bermain dengan teman-temannya hanya bisa dipangkuan orangtuanya, sementara Tuti (ortu) terlihat terus menahan air mata yang di lilit kesulitan dan kesedihan.
"Orangtua Mulyani tak mampu membawa anaknya berobat karena keterbatasan dana, maklumlah kehidupan Tuti tergolong dibawah garis kemiskinan masih memerlukan uluran tangan untuk membawa anaknya operasi jantung," kata Larshen.
"Kita berterimakasih pada Pemprov Riau melalui Diskes Riau peduli terhadap masyarakatnya yang sedang mengalami kesusahan, Keluarga penderita sudah dijenguk, dan kami hanya bisa memberikan bantuan uang tunai sekedarnya kepada seorang pengidap sakit jantung bawaan," kata Larshen.
Bantuan yang terbatas diberikan bertujuan untuk memelihara kesehatan Mulyani, dimana dalam memelihara kesehatannya diperlukan waktu yang lama.
"Ia menderita penyakit jantung bawaan, jadi pemeliharaannya langsung di rumah sakit. Tapi keluarga ini butuh biaya banyak. Sementara biaya reguler dari pemerintah melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) belum terlihat," sebutnya. (*)
Tags : Anak Terjangkit Penyakit Jantung, Riau, Komite Nasional Pemuda Indonesia, KNPI Riau Bantu Anak Terjangkit Penyakit Jantung, Sosial,