Headline Riau   2021/06/03 19:19 WIB

Angka Kematian Tinggi, Target Riau 'Turunkan Kasus Covid-19 Gagal'

Angka Kematian Tinggi, Target Riau 'Turunkan Kasus Covid-19 Gagal'
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi pantau langsung pelaksanaan vaksin covid-19.

"Angka kematian kasus positif Covid-19 untuk di Provinsi Riau dinilai masih tinggi, malah target untuk menurunkan angka kasus Covid-19 pun dinilai gagal"

RIAUPAGI.COM, PEKANBARU - Beberapa waktu yang lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan ke Provinsi Riau memberi target kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk menurunkan angka positif Covid-19 dalam 2 minggu. Target tersebut banyak dinilai gagal oleh masyarakat, dan diakui Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Riau, Indra Yovi.

"Ya memang gagal, kemarin aja 615 kasus (positif baru). Target beliau (Presiden) 2 minggu 'kan? Ini sudah lewat 2 minggu sejak beliau dari Riau, angka kasus kita belum turun," kata dia didepan wartawan, Kamis (3/6/2021).

Menurutnya, Pemprov, Satgas Covid-19 dan seluruh pihak lainnya telah berusaha untuk menurunkan angka Covid-19. "Tentu kita semua berusaha, baik dari masyarakat, pemerintah maupun tenaga kesehatan, hingga wartawan, kita semua berusaha menurunkan (angka Covid-19)," sebutnya.

Hanya saja Indra Yovi menggarisbawahi bahwa upaya menurunkan angka Covid-19 bukan berarti menurunkan jumlah testing, dan tanggung jawab bukan hanya berada di pundak tenaga kesehatan (nakes). "Untuk menurunkan jumlah itu bukan domain dari nakes. Kami di hilirnya, hulunya bereskan dulu," kata dia.

Namun sebelumnya Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr David Oloan mengaku pelaksanaan vaksinasi di Kota Pekanbaru yang ditargetkan 10.000 warga tervaksinasi dinilai melampaui target hingga 12.624. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan secara gencar di tiga tempat yaitu Gelanggang Remaja, Novotel Pekanbaru, dan Furaya Hotel.

"Saya yakin ini pasti tercapai, karena kita lihat tadi antusias masyarakat yang datang untuk vaksinasi sangat tinggi," katanya.

Dirmanto Chang selaku Ketua Pelaksana Relawan Peduli Covid-19 Riau juga menyebutkan pelaksanaan vaksin massal di empat tempat hingga ditargetkan 10.000 vaksin sudah tercapai hingga melebihi target mencapai 12.000 lebih. "Itu masih data sampai kemarin belum digabungkan dengan yang hari ini," ujar Dirmanto.

Ia mengatakan untuk di Furaya Hotel, kegiatan ini dikoordinir oleh El Syabrina selaku Asisten II Setdako Pekanbaru. "Kami dari tim Relawan Peduli Covid-19 hanya pelaksana tugas, membantu jalannya kegiatan vaksinasi ini," sebutnya.

Vaksin massal dilakukan di Riau karena Presiden Joko Widodo sudah mengirimkan 100.000 vaksin untuk Pekanbaru dan Dumai. Sebanyak 50.000 vaksin untuk Pekanbaru ini ditargetkan harus diselesaikan dalam 2 minggu.

"Hingga kemarin yakni sampai tanggal 21 Mei, di tiga tempat vaksinasi yaitu Gelanggang Remaja, Novotel Pekanbaru, dan Furaya Hotel sudah ada 12.624 orang yang divaksin. Jumlah tersebut melebihi target yang telah ditetapkan," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr David Oloan, Sabtu (22/5).

Ia mengatakan khusus untuk hari ini, pihaknya menargetkan 5.500 vaksinasi di dua tempat yakni di Novotel dan Furaya. Sehingga masing-masing tempat memiliki target 2.750. "Saya yakin ini pasti tercapai, karena kita lihat tadi antusias masyarakat yang datang untuk vaksinasi sangat tinggi," katanya.

Dirmanto Chang selaku Ketua Pelaksana Relawan Peduli Covid-19 Riau mengatakan untuk di Furaya Hotel sendiri jumlah yang divaksin sudah mencapai 2.820 peserta. Data tersebut masih belum final dan masih ada peserta yang akan divaksin lagi. "Hari ini adalah hari keempat pelaksanaan vaksinasi massal nasional 10.000 vaksin. Dan sejak kemarin kita sudah mencapai target 10.000 vaksinasi, bahkan jumlah orang yang divaksin mencapai 12.000 lebih. Itu masih data sampai kemarin belum digabungkan dengan yang hari ini," ujar Dirmanto.

Ia mengatakan untuk di Furaya Hotel, kegiatan ini dikoordinir oleh El Syabrina selaku Asisten II Setdako Pekanbaru. "Kami dari tim Relawan Peduli Covid-19 hanya pelaksana tugas, membantu jalannya kegiatan vaksinasi ini," sebutnya.

Tapi Dirmanto kembali menyebutkan upaya penekanan dan menurukan kasus covid-19 juga dilakukan untuk 50.000 vaksin  targetnya adalah untuk tenaga pendidik, karena sebentar lagi akan dilakukan pembelajaran tatap muka. Selanjutnya adalah untuk forum RT/RW, LPM, rohaniawan serta masyarakat dari pelaku usaha.

Sebelumnya Gubernur Riau Syamsuar juga melakukan pengumpulan kendaraan operasional OPD untuk digunakan masyarakat dalam melakukan vaksinasi ke Puskesmas dan fasilitas vaksinasi lainnya. Hal ini sebagai bentuk inovasi dari Satgas Covid-19 Provinsi Riau, dimana masyarakat banyak yang tidak mempunyai kendaraan dalam membawa lansia untuk mengikuti vaksinasi.

Dalam arahan pagi, PJ Sekretaris Daerah Masrul Kasmy didampingi oleh Indrawansyah Kabid Dinas Perhubungan mengatakan nantinya masyarakat dapat menghubungi pihak kecamatan masing-masing bila ingin menggunakan kendaraan tersebut. “Ada 31 kendaraan yang kami kumpulkan dari OPD sebagai tindak lanjut arahan Gubernur. Pagi ini kami serahkan ke Camat agar digunakan sesuai kebutuhan masyarakat. Totalnya ada 57 kendaraan, 31 mobil dari kami sisanya gabungan dari pemerintah kota dan Polsek,” sebut Pj Sekda, Minggu (23/5).

Kendaraan tersebut ditempatkan pada wilayah zona merah dan oranye Kota Pekanbaru guna memfasilitasi keluarga yang tidak memunyai kendaraan ke puskesmas untuk melakukan vaksinasi, 3T, dan PPKM Mikro kecamatan. Gubernur Riau menyebutkan ini merupakan usaha dan ikhtiar dalam memutus mata rantai penyeberan Covid-19. “Masyarakat Kota Pekanbaru yang terkendala dengan kendaraan dalam membawa orang tuanya untuk vaksinasi, dapat menghubungi kantor camatnya masing-masing, nantinya anak atau saudara yang membawa orang tua dapat sekaligus menerima vaksin, semoga Allah mudahkan usaha dan ikhtiar kita ini. Aaamiin," kata Syamsuar.

Pemprov Riau telah menyerahkan 50.000 dosis Covid-19 ke Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. "Dari 100 ribu vaksin yang dikirimkan Kemenkes, 50.000 dosisnya telah diserahkan Ke Pemko Pekanbaru. Selain vaksin, yang diserahkan ke Pemko Pekanbaru juga ada 89 Pcs Pulse Oximeter untuk 21 Puskesmas dan RS Madani 5 pcs," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir, Minggu (23/5).

Kemudian,21 pcs cool box 5,5 liter untuk seluruh puskesmas dan 2 pcs cool box 22 liter untuk instalasi farmasi kota. Seterusnya ada Ice gel pack 52 pcs dan paket obat. "Sementara untuk Dumai, 50.000 dosis lagi akan diserahkan ke Pemko Dumai hari ini, beserta 50 pcs Pulse Oximeter untuk 10 Puskesmas dan RSUD Dumai 5 pcs, serta untuk RS Bayangkara juga 5 pcs. Kemudian 10 pcs Cool box 5,5 liter untuk seluruh puskesmas dan 2 pcs cool box 22 liter untuk instalasi farmasi kota dan ice gel pack 70 pcs," jelasnya.

Mimi memastikan bahwa 100 ribu vaksin Covid-19 yang diserahkan tersebut, semuanya merupakan vaksin  Sinovac. Disamping itu, Mimi juga kembali mengimbau dan mengingatkan masyarakat Riau untuk selalu disiplin protokol kesehatan. "Mari sama-sama ketatkan prokes, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Dan ini semua demi kepentingan bersama," sebutnya. 

Kembali disebutkan Indra Yovi yang mengakui gagalnya penekanan kasus covid-19 yang ditargetkan itu karena masih terdapat 615 kasus (positif baru). Yofi juga meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota meningkatkan kapasitas ICU dan ketersedian obat-obatan. Hal ini menyusul angka kasus kematian akibat Covid-19 yang meningkat per harinya.

"Ketersediaan ICU dan Obat-obatan harus lebih ditingkatkan, contohnya saja di Kabupaten Bengkalis. Karena  angka kematian di rumah sakit karena Covid-19 di sana (Bengkalis) mencapai di atas 25 persen dan itu termasuk tinggi," kata dia.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, sambungnya, rumah sakit umum daaerah Mandau, Bengkalis, Permata Hati harus benar-benar memastikan ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan. Termasuk juga dengan Pemda dan rumah sakit lainnya, harus ada komitmen untuk meningkatkan kapasitas ICU-nya. Yovi mengharapkan ini tidak hanya di Bengkalis saja, melainkan seluruh daerah yang angka kematiannya tinggi. "Yang angka kasus kematiannya tinggi dan memang agak jauh aksesnya ke rumah sakit provinsi (Pekanbaru, red), seperti Bengkalis, Tembilahan, Rengat, Kepulauan Meranti, mau nggak mau harus meningkatkan kapasitas ICU dan ketersediaan obat-obatannya," ujarnya.

"Hal ini bertujuan, jika ada pasien yang kondisinya buruk dan membutuhkan penanganan ICU, bisa segera mendapatkan pertolongan, tanpa harus menunggu lama," tambahnyau.

Tempat usaha boleh buka tapi ikuti prokes

Yovi juga megakui situasi saat ini masih pandemi Covid-19, ditambah lagi jumlah kasus positif di Riau tinggi, telah banyak kebijakan yang diterapkan Pemerintah untuk menekan penyebaran corona. Namun, Pemerintah tidak melarang suatu tempat usaha ditutup, hanya saja ada aturan ketat tentang Protokol Kesehatan (Prokes) di tempat usaha.

"Pemerintah tidak ada menyuruh tempat usaha tutup. Tempat usaha, ekonomi tetap berjalan, karena tidak ada perintah lockdown, dan yang ada hanya pembatasan mikro, yang mana dalam pembatasan mikro tersebut ada aturan-aturan ketat tentang Protokol Kesehatan (Prokes) di tempat usaha," ujarnya.

Minsalnya warung kopi, sambungnya, untuk sekarang jumlah pengunjung atau kapasitasnya dibatasi. Jumlah pengunjung hanya boleh 50 persen saja, tidak boleh lebih, dan hal ini tidak boleh dilanggar. "Semua orang yang berada di warung kopi tersebut harus memakai masker, kecuali pada saat makan dan minum. Dan tetap social distancing atau jaga jarak," sebutnya.

"Hal ini harus dipatuhi seluruh pengusaha, maupun yang memiliki usaha, seperti warung dan lain sebagainya," sambungnya.

Menurutnya, hal ini merupakan salah satu upaya dalam menekan penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau. "Apalagi saat ini tambahan kasus di Riau sendiri sangat tinggi, makanya kita bersama-sama harus selalu waspada dan disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan," ujarnya. (*)

Tags : Covid-19, Wabah Virus Corona, Angka Kematian Covid-19 Tinggi, Target Riau Turunkan Kasus Covid-19 Gagal,