PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Provinsi Riau mengumumkan alokasi anggaran belanja negara untuk tahun anggaran 2024 sebesar Rp31,83 triliun, dengan fokus pada peningkatan pelayanan publik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
"APBN 2024 Riau fokus untuk peningkatan pelayanan publik dan pertumbuhan ekonomi."
"APBN 2024 menjadi instrumen untuk mencapai target-target, seperti mengurangi kemiskinan ekstrem, menurunkan stunting, pengurangan pengangguran, mengurangi ketimpangan, dan meningkatkan indeks pembangunan manusia," kata Gubri Edy Nasution dalam acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2024.
Gubernur Riau, Edy Natar Nasution menyampaikan pentingnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebagai instrumen krusial dalam mengatasi berbagai tantangan ekonomi dan masyarakat.
Gubri menjelaskan peran APBN 2024 dalam menghadapi pandemi, krisis energi dan gejolak ekonomi dunia.
Dalam menjalankan APBN 2024, Gubri menyoroti lima kebijakan utama. Pertama, perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan fokus pada penghapusan kemiskinan ekstrem dan peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan.
Kedua, percepatan transformasi ekonomi hijau melalui hilirisasi sumber daya alam dan penguatan sektor ekonomi hijau.
"Ketiga, subsidi dan bantuan sosial yang tepat sasaran dengan peningkatan akurasi data dan sinergi program. Keempat, penguatan sinergi anggaran pusat dan daerah dengan kerangka ekonomi makro regional," tuturmya.
"Kelima, peningkatan efisiensi belanja negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan," terangnya.
Gubri berharap kelima fokus tersebut dapat tercapai melalui sinergi harmonis antara pemerintah pusat dan daerah di setiap levelnya.
"Ini merupakan langkah penting untuk menghadapi dinamika ekonomi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Riau," pungkasnya.
Tetapi menurut Plt Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau, Burhani AS, menilai alokasi belanja transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) untuk 13 pemerintah daerah meningkat sebesar Rp142,67 miliar dari alokasi TA 2023, mencapai total Rp23,20 triliun di tahun 2024.
Belanja Satuan Kerja Kementerian Negara/Lembaga mencapai Rp8,63 triliun, dengan sebagian besar dialokasikan pada 10 K/L utama, termasuk Polri, Kemenhan dan Kemenag.
"APBN 2024 disusun dengan asumsi indikator makro yang optimis, sambil tetap waspada terhadap dinamika yang mungkin terjadi," tambahnya.
Nasional, Target Pendapatan Negara Tahun Anggaran 2024 mencapai Rp2.802,3 triliun, dengan fokus pada optimalisasi sektor perpajakan dan menjaga iklim investasi di tengah ketidakpastian global.
Belanja Negara ditetapkan sebesar Rp3.325,1 triliun, terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah.
Defisit APBN tahun 2024 diperkirakan sebesar 2,29 persen PDB atau Rp522,8 triliun, dikelola dengan pembiayaan utang yang terukur dan efisien.
"Termasuk pemanfaatan cash buffer yang dimiliki Pemerintah untuk menjaga rasio utang," tandas Burhani AS. (*)
Tags : apbn 2024, dana apbn untuk riau, dana apbn difokus peningkatan pelayanan publik, dana apbn untuk pertumbuhan ekonomi, News,