
OTORITAS UMUM untuk Perawatan Masjid Nabawi telah meningkatkan operasi dan layanannya untuk mengakomodasi peningkatan jumlah jamaah di Madinah selama musim haji 1446, dengan fokus pada distribusi air Zamzam, kebersihan dan keramahtamahan.
Melalui koordinasi dengan Otoritas Haram, sejumlah besar botol dan wadah air Zamzam disediakan di seluruh Masjid Nabawi, termasuk di atap dan di tempat minum yang didinginkan di seluruh halaman.
Layanan dipertahankan sepanjang waktu untuk memenuhi kebutuhan para peziarah dan jamaah.
Dari tanggal 15 Dzulqa'dah hingga 1 Dzulhijjah, Otoritas melaporkan pendistribusian 218.336 botol air Zamzam kepada para jamaah baik di bagian pria maupun wanita di masjid, dikutip dari laman Saudi Gazette, Selasa (3/6)
Selama periode yang sama, total konsumsi air Zamzam mencapai 3.360 ton, dengan lebih dari 14 juta gelas plastik yang digunakan untuk memfasilitasi akses air.
Selain itu, 301.802 makanan berbuka puasa disajikan kepada pengunjung yang berpuasa, didistribusikan di area-area yang telah ditentukan di dalam masjid, sebagai bagian dari program keramahtamahan musiman Otoritas.
Untuk memastikan lingkungan yang bersih dan aman, 52.625 liter disinfektan dan pembersih digunakan untuk membersihkan dan mensterilkan interior dan fasilitas masjid.
Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan suasana spiritual, 7 kilogram dupa premium digunakan untuk mengharumkan masjid dan area Rawdah sebelum setiap sholat, termasuk di pintu masuk dan koridor.
Selain itu di musim haji pada 2025 ini, Arab Saudi juga siapkan 12 juta makanan untuk penuhi kebutuhan makanan bagi jamaah yang kerahkan 380 perusahaan katering.
Pada musim haji 1446 H/2025 M, Pemerintah Arab Saudi menjalankan serangkaian persiapan intensif, termasuk dalam penyediaan makanan bagi jutaan jamaah dari seluruh dunia.
Sebanyak 380 perusahaan katering dikerahkan untuk menyuplai sekira 12 juta porsi makanan selama pelaksanaan ibadah haji.
Katering ini menjadi salah satu layanan penting dalam penyelenggaraan haji. Fungsinya tidak sekadar soal menyediakan sajian, tetapi juga menjaga kualitas gizi, keamanan pangan, serta efisiensi distribusi di tengah kondisi yang sangat kompleks.
Ketua asosiasi katering di tempat-tempat suci Makkah, Mohammed al-Sharif, menjelaskan bahwa pemerintah tidak segan mengalokasikan anggaran besar demi kenyamanan para tamu Allah.
"Pimpinan tidak segan-segan mengeluarkan biaya dalam melayani tamu jamaah," ujar dia dilansir Arab News, Selasa (3/6/2025).
Menurut dia, setidaknya enam kali pertemuan perencanaan telah digelar untuk mengevaluasi kesiapan dan mengatasi potensi kendala.
Dalam rangka meningkatkan mutu layanan, asosiasi juga menjalin kemitraan erat dengan Kementerian Kesehatan dalam membangun sistem pengawasan keamanan pangan yang komprehensif.
Selain itu, dilakukan pula latihan simulasi oleh kontraktor katering, yang dihadiri petugas keamanan dan pejabat regulasi.
Uji coba ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki titik-titik lemah dalam sistem penyediaan makanan sebelum puncak haji berlangsung.
Pemerintah Kota Makkah juga bersinergi dengan Kementerian Perdagangan guna memastikan ketersediaan stok makanan di semua lokasi penting selama haji.
Sementara itu, pemilik salah satu perusahaan katering, Ibrahim al-Saini, mengatakan bahwa persiapan berjalan sangat cepat.
"Semua otoritas bekerja siang dan malam untuk menjamin kenyamanan dan kebutuhan makan para peziarah," ucap dia.
Menurut al-Saini, kondisi selama haji sangat berbeda dengan hari-hari biasa. Tiap fase ibadah mulai dari Arafah, Muzdalifah, hingga Mina memiliki tantangan operasional tersendiri.
Dia pun memuji kepemimpinan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang terus memperbaiki sistem layanan haji setiap tahunnya.
Salah satu inovasi penting yang diterapkan tahun ini adalah penggunaan dapur percontohan di Makkah, di mana makanan disiapkan lebih awal lalu diangkut ke lokasi suci untuk dimasak dan disajikan langsung.
Gas minyak tanah pun mulai digantikan dengan sistem memasak berbasis listrik, yang dinilai lebih aman, cepat, dan ramah lingkungan.
Al-Saini menyebut sistem ini sebagai "lompatan besar" dalam efisiensi dan kualitas layanan.
"Keberhasilan ini bukan datang tiba-tiba, tapi buah dari perencanaan matang, kolaborasi lintas instansi, serta inovasi berkelanjutan dalam melayani para jamaah haji," kata dia. (*)
Tags : zamzam, air zamzam, haji 2025, manasik haji, masjidil haram, penyelenggaran ibadah haji, penyelenggaraan haji 2025, katering makanan haji,