Headline Riau   2020/11/27 14:26 WIB

Banjir di Kampar Sudah Jadi Langganan Tiap Tahun, 'Warga Selalu Terdampak'

Banjir di Kampar Sudah Jadi Langganan Tiap Tahun, 'Warga Selalu Terdampak'

Berpijak pada tahun lalu [2019] banjir di Kampar rendam 9 Kecamatan dan 7,967 warga terdampak, akibatnya banyak warga yang mengungsi dan kelaparan.

PEKANBARU - Banjir selalu menggenangi permukiman warga di bantaran Sungai Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, tahun lalu sebanyak 7,967 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir. Banjir di Kampar merendam sembilan kecamatan, yakni Kecamatan Kampa, Kampar Kiri, Kampar Kiri Hilir, Tambang, Siak Hulu, Kampar Utara, Rumbio Jaya, Kampar dan Kecamatan Gunung Sahilan.

Selain rumah warga, banjir juga merendam 99 unit fasilitas umum, seperti sekolah, rumah ibadah dan kantor pemerintahan, serta 5,679 hektar lahan pertanian, seperti kebun sawit, karet, padi dan lainnya. Jim mngatakan, hingga hari ini dibeberapa titik banjir sudah mulai surut, setelah buka pintu waduk PLTA Koto Panjang diperkecil. Bahkan, beberapa desa yang sebelumnya terdampak banjir, saat ini sudah mulai mengering. Banjir di Kampar sifatnya fluktuatif. Dibagian hulu sungai bisa berangsur surut dengan sendirinya, sedangkan dibagian hilir bahkan bisa bertambah naik.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] Riau mengungkapkan untuk tahun lalu ada sejumlah 7.967 KK [Kepala Keluarga] terdampak banjir dengan jumlah jiwa sebanyak 21.689 orang. Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada saat beraktivitas di genangan banjir. Banjir yang melanda di Kabupaten Kampar saban tahunnya itu membuat warga sibuk membersihkan rumahnya usai banjir surut, bahkan banir bisa merengut waktu selama empat hari. Dimasa itu pula masih banyak warga mengaku memanfaatkan bahan pokok yang masih tersisa, mengingat bantuan [bantuan pribadi ada, kayak beras, minyak, gula dan teh] yang datangnya selalu terlambat.

Seperti di Desa Pulau Rambai, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Desa Padang Luas, Kecamatan Tambang, yang berada di hilir Desa Sungai Rambai selalu mengalami banjir, bahkan titik ketinggian banjir bisa lebih dari satu meter, karena dataran rendah. Disisi lain saban banjir wargapun banyak terpaksa berhutang di warung dan usai banjir tinggal mikirin bagaimana bayarnya.

Banjir yang menjadi langganan di Kabupaten Kampar dikhawatirkan jika luapan air Sungai Kampar mulai merendam rumah warga disejumlah kecamatan di Kabupaten Kampar. Aliran Sungai Kampar meluap akibat lima pintu air waduk PLTA Koto Panjang dibuka dengan ketinggian satu meter lebih. Banjir pun semakin meluas. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 40 sentimeter hingga 1,5 meter. Tak ayal rumah warga, sejumlah sekolah juga terendam banjir demikina juga sawah petani ikut menjadi korban yang berakhir gagal panen.

BPBD Perkirakan Banjir Desember-Januari 

Perkiraan banjir di Kabupaten Kampar baru akan terjadi pada Desember-Januari atau akhir 2020. Hal ini merujuk pada pengalaman sebelumnya dimana sejumlah daerah kabupaten itu memang sudah langganan musibah banjir. “Pihak pengelola waduk PLTA Koto Panjang bahkan menyebut kondisi debit air masih normal. Karena memang intensitas curah hujan di Provinsi Sumatera Barat juga belum tinggi. Biasanya mungkin pada Desember-Januari,” kata Kepala BPBD Provinsi Riau, Edwar Sanger menyikapi seperti dirilis mediacenterriau, Kamis (26/11).

Untuk sementara ini upaya yang bisa dilakukan yakni mempersiapkan jumlah personel dan peralatan untuk penanganan banjir. Sembari melakukan pemantauan terhadap daerah-daerah yang sebelumnya sudah masuk dalam daftar pemetaan wilayah rawan banjir saat musim hujan akhir tahun. “Kalau persiapan peralatan, itu relatif lah ya. Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, bagaimana kesiapan dalam penanganan banjir nantinya,” sebut Edwar yang mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pihak pengelola waduk PLTA Koto Panjang.

Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan pihak dari Polda Riau. Sebelumnya, dia menjelaskan, dalam kegiatan apel bersama antisipasi penanganan musibah banjir akhir tahun, juga sudah ditekankan kepada banyak pihak agar selalu waspada terhadap potensi banjir di Riau akhir tahun 2020. “Jadi sifatnya kita koordinasi saja. Jadi kalau memang kami membutuhkan bantuan tinggal disampaikan ke mereka, terutama dengan pihak Polda Riau,” sebut Edwar menambahkan kesiapan personel gabungan yang akan turun ke wilayah bencana sudah disipakan. (*)

Tags : Riau, banjir, terendam banjir, sungai kampar, luapan air Sungai Kampar,