"Pemberitaan terkait virus corona sangat positif dalam beberapa hari terakhir, namun perkiraan CDC kasus Covid-19 akan terus tumbuh hingga Februari"
ayoritas kelurahan di Kota Pekanbaru masuk zona kuning atau potensi penularan rendah. Ada 42 dari 83 kelurahan masuk zona kuning. Ada juga 21 kelurahan masuk zona hijau, lalu 14 kelurahan masuk zona oranye. Ada enam kelurahan di Kota Pekanbaru masuk zona merah. Data ini sesuai hasil pemetaan Tim Kesehatan Satgas Covid-19.
"Jadi pemetaan sampai di kelurahan, jadi bisa kita pastikan potensi penularannya," jelas Walikota Pekanbaru, Firdaus, Jumat (19/2). Dia menyebutkan, proses pemetaan tidak cuma mencakup 15 kecamatan. Tim Satgas Covid-19 juga melakukan pemetaan terhadap potensi penularan Covid-19 di setiap kelurahan. Kelurahan di Kota Pekanbaru sudah masuk zona kuning. Kondisi ini menandakan bahwa kawasan itu punya potensi penularan rendah.
Ada yang masuk zona hijau atau tanpa ada potensi penularan. Ada juga masih merah dan oranye. Rencana penerapan belajar tatap muka juga berdasar hasil pemetaan potensi penularan Covid-19. Hasil pemetaan ini menjadi satu pertimbangan dalam penerapan belajar tatap muka. "Hasil pemetaan ini tetap jadi pedoman dan penyelenggaraan belajar tatap muka," paparnya.
Data menurun
Sementara pemberitaan terkait virus corona sangat positif dalam beberapa hari terakhir. Terlepas dari perkiraan CDC bahwa kasus Covid-19 akan terus tumbuh hingga Februari, data rawat inap terkait penyakit itu turun hampir 50 persen delama sebulan terakhir, kasus harian baru juga menurun. Menurut data terbaru dari dari Johns Hopkins University menyebut ada 27,8 juta kasus virus korona teridentifikasi di AS sejak pandemi dimulai, bersama dengan lebih dari 491 ribu kematian. Ada beberapa alasan penurunan dan kabar baik saat ini secara keseluruhan, yang terkait dengan perilaku orang untuk berkomitmen pada protokol kesehatan.
Praktisi kesehatan Amerika Serikat (AS), dr Sanjay Gupta, menekankan bahwa suatu daerah tak perlu melakukan karantina wilayah selama orang-orang disiplin memakai masker dan menghindari lima lokasi yang berpotensi membuat orang berkumpul. Kondisi seperti itu secara tidak langsung justru memfasilitasi penularan virus corona. “Ini benar-benar lima lokasi utama di mana 80 persen penularan virus terjadi di masyarakat kita,” kata Dokter Gupta yang dilansir Bgr.com.
Tiga dari lima tempat itu dijadikan satu kategori karena hampir sama, yaitu bar, kafe, dan restoran. Salah satu alasannya, pengaturan dalam ruangan dan banyaknya pelanggan perpotensi menimbulkan kerumunan. Selain itu, pelanggan harus melepas maskernya untuk makan dan minum. Dokter Gupta menyebut dua lokasi bermasalah lainnya adalah hotel dan rumah ibadah. Alasannya, hotel menjadi tempat di mana banyak orang silih berganti melewatinya sepanjang hari. Banyak pelanggan yang berasal dari bandara dan berpotensi menjadi penyebar Covid-19. (*)
Tags : penularan covid 19, tempat rawan covid 19, infeksi covid 19,