Artikel   2021/11/21 22:19 WIB

Berapa Banyak Waktu yang Dihabiskan 'Kelompok Usia Muda' di Media Sosial?

Berapa Banyak Waktu yang Dihabiskan 'Kelompok Usia Muda' di Media Sosial?
Kelompok usia 16/24 tahun adalah pengguna media sosial terbesar dunia

"Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan orang di media sosial secara global meningkat hingga rata-rata hampir 60% selama tujuh tahun terakhir"

erusahaan riset GlobalWebIndex yang bermarkas di London menganalisa data dari 45 pasar internet terbesar dunia dan memperkirakan bahwa waktu yang setiap orang alokasikan untuk media sosial meningkat dari 90 menit per hari pada tahun 2012 menjadi 143 menit pada tiga bulan pertama tahun 2019.

Ada variasi penggunaan besar media sosial di tingkat regional dan nasional. Di Amerika Latin, pengguna terbesar media sosial di dunia, waktu yang dihabiskan setiap harinya mencapai 212 menit.

Durasi rata-rata terendah di tingkat regional berasal dari Amerika Utara (116 menit). Filipina adalah negara yang warganya menghabiskan paling banyak waktu di media sosial: 241 menit per hari. Sementara di Jepang hanya mencapai 45 menit. 

Penurunan

Namun, mungkin secara mengejutkan, survei terhadap 1,8 juta orang itu juga mengungkap bahwa durasi bermain media sosial tetap atau menurun di hampir separuh daftar negara itu (20 negara).

GlobalWebIndex menyatakan bahwa data itu menunjukkan bahwa "banyak pengguna internet memiliki kesadaran yang lebih baik terkait waktu yang mereka habiskan untuk melihat layar."

"Pengguna internet sekarang menghabiskan lebih dari enam jam online setiap harinya, dan sepertiga dari waktu tersebut ditujukan untuk media sosial," ujar Chase Buckle, manajer tren GlobalWebIndex,dirilis BBC. 

"Dengan pengamatan secara terus menerus di sekitar insiden-insiden pribadi sosok-sosok penting dan tanggung jawab moderasi konten, tingkat kehadiran media sosial di kehidupan kita sehari-hari telah menjadi topik hangat."

"Jumlah waktu harian yang kita habiskan di media sosial adalah salah satu indikator yang paling kelihatan dari kehadirannya, dan pertumbuhan alat-alat pendukung aktivitas digital semakin meningkatkan visibilitas kehadiran tersebut," tambah Buckle.

Di antara negara-negara yang disurvei, Thailand mencatatkan penurunan paling signifikan dalam penggunaan media sosial sehari-hari: durasi rata-ratanya turun dari 194 menit menjadi 171 menit antara tahun 2018 dan 2019.

Di Vietnam, penggunaan media sosial sehari-hari berkurang 10 menit dibandingkan catatan tahun lalu.  Indonesia, Belgia, Ghana dan Amerika Serikat juga menunjukkan angka penurunan yang tajam.

Akan tetapi, di sebagian besar negara yang disurvei, hasilnya berbeda. Peningkatan waktu bermain media sosial justru meningkat pesat di beberapa negara di antaranya.

Aplikasi super

Pengguna internet rata-rata di China kini menghabiskan 139 menit per hari untuk bermain media sosial, 19 menit lebih lama ketimbang tahun 2018.

Penggunaan harian meningkat 14 menit di Arab Saudi dan 13 menit di Turki. "Di Asia, lansekap media sosial cukup unik. 'Aplikasi super' - aplikasi media sosial yang berperan jauh lebih luas ketimbang platform media sosial dalam pemahaman negara-negara Barat - sangat populer."

"Tidak hanya memungkinkan penggunanya terhubung dengan teman, tetapi juga melakukan segala sesuatu, mulai dari membayar berbagai tagihan, mem-booking restoran, memesan taksi dan membayar barang-barang yang ada di toko," jelas Chase Buckle.

"Di China, WeChat mendominasi lansekap media sosial, dan semakin banyak aktivitas yang terus bermigrasi ke aplikasi itu, memberi konsumen semakin banyak alasan untuk menggunakan media sosial untuk menavigasi kehidupan sehari-hari mereka."

Demografi

Peningkatan waktu bermain media sosial tampaknya ditopang oleh penggunaan kelompok demografi tertentu: orang-orang berusia 16 sampai 24 tahun. 

Merekalah yang menghabiskan paling banyak waktu online setiap harinya - GlobalWebIndex mencatat penggunaan media sosial harian mereka rata-rata hampir 180 menit pada tahun 2018.

Semakin muda populasinya, semakin tinggi waktu penggunaan keseluruhan suatu negara. Itu sebabnya negara-negara dengan pasar yang berkembang memimpin ranking "durasi bermain media sosial".

"Pengguna muda tetap yang paling tinggi keterlibatannya secara keseluruhan dibandingkan kelompok usia lain. Kenyataannya mereka akan selalu menjadi yang paling terlibat," Bucke yakin. 

Kesehatan

Para pakar telah memperingatkan bahwa durasi beraktivitas di depan layar yang semakin lama berhubungan dengan sejumlah masalah kesehatan mental.

"Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial kurang bahagia," imbuh Ashley Williams, asisten profesor Sekolah Bisnis Harvard.

"Penggunaan teknologi yang berlebihan bisa menimbulkan masalah. Pada kasus ekstrem, hal itu berkaitan dengan depresi, kecelakaan dan bahkan kematian."

Risiko-risiko potensial itu tampaknya memicu perubahan perilaku: aplikasi "kesehatan digital", yang berfungsi membatasi atau menghitung durasi penggunaan layar kita, tengah semakin populer. 

Penelitian GlobalWebIndex menunjukkan bahwa pengguna media sosial "berat" lebih cenderung menggunakan alat-alat tersebut - termasuk kelompok usia yang lebih muda.

"Mereka melek digital, tapi aplikasi itu juga membuat mereka semakin mudah mengatur durasi layar mereka. Lebih dari dua pertiga dari kelompok pengguna usia 16-24 tahun mengaku bahwa mereka secara terus menerus terhubung secara online, dan lebih dari sepertiganya juga mengatakan bahwa teknologi membuat hidup lebih rumit."

"Masih jelas ada kesadaran akut akan dampak teknologi pada kehidupan mereka," kata Buckley.

Sekitar 30% pengguna internet usia 16-24 tahun melaporkan beberapa bentuk pemantauan durasi layar kepada survei GlobalWebIndex - paling tinggi dibanding kelompok usia lainnya.

Cara terbaik?

Tidak ada "angka ajaib" terkait berapa lama seseorang sebaiknya menghabiskan waktu secara online. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan petunjuk durasi layar pertama April lalu - ditujukan bagi anak-anak usia balita.

Penelitian Universitas Pennsylvania yang dipublikasikan Desember lalu menemukan bahwa pembatasan penggunaan media sosial menjadi 30 menit per hari menghasilkan "penurunan perasaan kesepian dan depresi secara signifikan" pada kelompok yang terdiri dari 143 mahasiswa yang ikut ambil bagian dalam eksperimen penggunaan media sosial.

Akan tetapi beberapa pakar yakin bahwa masalahnya lebih kompleks dari itu. "Media sosial itu sangat beragam - situs berbeda menawarkan fitur-fitur yang berbeda pula. Hal itu membuat sangat sulit untuk menggeneralisir dampak media sosial," jelas Andy Przybylski, psikolog eksperimental yang melakukan penelitian di Institut Internet Universitas Oxford. (*)

Tags : Media sosial, Waktu Dihabiskan Pakai Internet, Artikel, Kelompok Usia Muda di Media Sosial, Internet, Gaya hidup,