KAMPAR, RIAUPAGI.com - Awal musim kemarau di masa pandemi Covid-19 ini banyak warga yang bermain layang-layang. Ada layang-layang yang diadu dan ada pula layang-layang hias. Seperti halnya di Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, setiap sore di sebuah lapangan penuh dengan warga yang bermain layang-layang. Baik layang-layang aduan mapun hias.
Layang-layang hias bentuk dan ukurannya bermacam-macam. Ada yang kecil dan besar. Yang besar berukuran panjang 2 meter dan lebar 1,5 meter. Untuk menaikkannya butuh 2 orang yang memegang layangan dan 3 orang yang memegang tali. Tanah lapang yang digunakan warga adalah lahan perumahan yang belum dibangun serta areal persawahan kering yang belum ditanami. Hidup berdampingan dengan Covid-19, warga tetap jaga imun tubuh dengan bermain layangan. "Sudah 2 minggu ini banyak yang main layangan di sini," ungkap Anik pemuda setempat.
Bermain layangan Ia menuturkan layang miliknya seperti capung dibeli dari temannya yang biasa membuat layangan. Harga sesuai bentuk ada ukuran. "Kalau ukuran sedang dan biasa bentuknya sekitar Rp 25 ribu," katanya.
Untuk tali lanjut dia menggunakan benang plastik atau senar pancing untuk layangan yang biasa dijual di warung. Namun bila ukuran besar menggunakan tali plastik yang besar. "Bermain layang-layang sangatlah menyenangkan," sebutnya.
Layang-layang bukan hanya dimainkan oleh anak kecil. Namun juga orang dewasa. Bahkan sampai diadakan festival layang-layang di berbagai wilayah di tanah air. Tak mau ketinggalan juga warga desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar ambil bagian dalam memeriahkan dengan bermain layangan momen satahun sekali ini. Berbeda dengan model layangan lainnya kali ini Pemuda Desa Kualu Nenas membuat layangan wau berukuran raksasa. Layangan ini dibuat Pemuda Desa Kualu Nenas yang diprakarsai oleh Anik pemuda Tempatan. Anik mengatakan tujuan dibuatnya layangan ini adalah untuk memeriahkan HUT RI ke 75 dan dalam upaya meningkatkan sistem imun tubuh.
Layangan raksasa ini sangatlah beda dengan ukuran layangan pada umumnya dengan ukuran lebar 7 meter dengan tinggi 4 meter dan diterbangkan dengan tali nilon ukuran 6 mili. Menerbangkannya pun sangat berbeda dengan melibatkan 6 orang sampai naik keudara. Anik menyebut tidak ada masalah, karena di Desa Kualu Nenas sendiri masih mempunyai lapangan terbuka luas dan tidak akan menggangu fasilitas umum yang ada. Seperti biasanya adanya layangan raksasa yang beda dengan layangan lainnya menjadi ajang berselfi ria bagi kaum muda mudi yang melihatnya.
Penulis: Romi
Editor: Elfi Yandera
Tags : Kampar, layang-layang, Layangan,