Kuniler   2020/10/31 21:6 WIB

Biskuit Digestive Bisa Bantu Hentikan Buang Angin

Biskuit Digestive Bisa Bantu Hentikan Buang Angin

KULINER - Butuh obat pencernaan dalam bentuk makanan? Di Inggris, ada biskuit digestif yang tidak hanya memiliki rasa enak, tapi juga populer membantu menghentikan orang buang angin.

Sebuah buku baru, The Biscuit: The History Of A Very British Indulgence karya Lizzie Collingham mengungkapkan fakta gila tentang camilan favorit bangsa itu. Kudapan itu diciptakan McVitie untuk membantu mengurangi perut kembung dan gangguan perut atau kolik berangin yang membuat orang terkentut-kentut. Bahkan, nama digestives berasal dari meredakan perut kembung.

Peneliti Doktoral untuk Ilmu dan Gizi Pangan, Michael Houghton, mengatakan bahwa biskuit digestif memang mengandung sedikit serat yang membantu pencernaan, namun jika mengikuti rekomendasi peningkatan asupan serat makanan, pastinya ada sumber yang lebih baik. "Sereal gandum utuh juga mengandung senyawa yang disebut asam ferulic, yang belum lama ini kami tunjukkan di lab kami memberikan efek kecil, tapi bermanfaat melawan diabetes dan penyakit kardiovaskular," kata Houghton, dilansir The Sun, Kamis (29/10).

Hanya saja, Houghton mengatakan, kandungan gula dan lemaknya lebih banyak daripada manfaat yang mungkin didapat dari biji-bijian utuh yang dimasukkan ke dalam biskuit itu. Jika biskuit digestif membantu perut kembung, maka itu adalah kabar baik, terutama mengingat pecinta biskuit Inggris belum lama ini menyebut, chocolate digestive sebagai favorit mereka, mengalahkan Oreo dan Maryland Cookies impor dari Amerika Serikat.

Biskuit digestif adalah camilan teravorit dalam jajak pendapat dari 2.000 orang yang diminta membuat daftar 10 kudapan kesukaan mereka. Sebanyak 69 persen responden mengatakan, biskuit digestif adalah favorit mereka. Shortbread menduduki tempat kedua, chocolate fingers berada di tempat ketiga, sedangkan kue jaffa yang kontroversial berada di peringkat keempat, diikuti chocolate hob nobs.

Kue jaffa, seperti namanya, secara teknis adalah kue dan bukan biskuit. Suguhan manis tampaknya telah membantu orang Inggris melewati kebijakan pembatasan sosial untuk menekan penyebaran virus corona. Menurut firma riset pasar Kantar, orang-orang menghabiskan tambahan 19 juta pound (sekitar Rp 362 miliar) untuk biskuit dalam tiga bulan hingga 12 Juli.

Buku setebal 320 halaman itu mengeksplorasi bagaimana obsesi Inggris ditambah dengan bantuan jaringan perdagangan Kekaisaran menikmati biskuit. Diperkirakan, biskuit pertama berasal dari era Neolitik, tetapi pasti sejauh orang Romawi yang memanggang roti dua kali yang dikenal sebagai panis biscoctus. Contoh biskuit sederhana yang bertahan hidup paling awal berasal dari 1784 dan dikenal sebagai biskuit kapal. Pada abad ke-19, biskuit dimaniskan menjadi makanan pokok bagi kelas atas dan menengah Inggris.Sementara tahun lalu, survei makanan gurih favorit Inggris menetapkan puding, daging panggang, ikan dan keripik, dan sandwich bacon Yorkshire menjadi pilihan teratas negara itu. Pembuat roti telah membagikan resep sederhana mereka untuk membuat biskuit di rumah. (*)

Tags : biskuit, biskuit digestif, biskuit inggris, kentut, buang angin, masalah pencernaan, perut kembung,