Artikel   2022/11/27 12:6 WIB

Bisnis Es Krim Potong ala Singapura Bisa Raih Omzet Rp540 Juta

Bisnis Es Krim Potong ala Singapura Bisa Raih Omzet Rp540 Juta

BISNIS es krim potong yang identik berasal dari Singapura mulai menjamur di Indonesia. Beragam merek asal Singapura pun mulai muncul satu persatu. Namun, ada satu merek es krim potong asli nusantara yakni Raymond Lim Es Potong Sandwich.

Merek yang berasal nama sang owner Raymond M. Limas itu, sudah muncul selama 5 tahun terakhir. Raymond menjelaskan awalnya produk es potongnya tersebut merupakan pelengkap dari restoran yang dimilikinya yakni Raymond Lim Resto.

Namun seiring berjalannya waktu, justru es potongnya malah lebih mencuat di banding restorannya.

"Tadinya untuk pelengkap restoran saya, tapi malah jadi terbalik yang pelengkapnya malah restorannya. Yang datang malah niatnya ingin makan es krim," tutur Raymond pada media di Balai Kartini, Jakarta, belum lama ini.

Raymond menjelaskan, resep es krimnya itu sebenarnya merupakan resep turun-temurun di keluarganya selama 33 tahun.

Awalnya es krim keluarganya tersebut masih tradisional penyajiannya diambil dengan cara dikerok. Kemudian muncul ide untuk di jadikan es krim potong dan disajikan dengan roti sebagai pelapis.

"Tapi kita tidak terinspirasi dari es krim potong Singapura. Ketebalan kita berbeda, yakni 18 mm. Kalau terlalu tebal orang bosan juga makannya," imbuhnya.

Untuk keunggulannya, es krim potong ini terbuat dari buah asli Indonesia. Ada sekitar 18 rasa berbeda dengan buah unik asli Indonesia, seperti durian, alpukat, terong Belanda, kacang merah, kacang hijau, rambutan dan kelapa.

Raymond mengaku memang mempunyai kelebihan tersendiri dalam memilih buah yang berkualitas. Seperti durian, dirinya mempunyai syarat yakni BMW alias becek, manis, wangi.

"Untuk wanginya ada lima jenis wangi durian yang enggak boleh dibuat jadi es krim. Yaitu wangi minyak, langu, pahit, alkohol dan asam. Itu enggak boleh buat es krim. Saya bisa bedain itu dengan mencicipi buahnya tanpa ditelan," tukasnya.

Dengan kualitas produknya kini Raymond Lim Es Potong Sandwich telah berhasil menggaet sembilan mitra di lokasi berbeda.

Dalam mengembangkan usahanya, Raymond menawarkan peluang bisnis dalam bentuk waralaba.

Terdapat dua paket investasi, yakni paket booth kecil dengan investasi Rp10 juta dan paket investasi booth besar dengan modal Rp35 juta.

Rata-rata mitranya mampu menjual 4 ribu potong es krim dalam satu bulan, dengan harga jual Rp15 ribu per potong.

Jika dihitung berarti satu mitra menghasilkan cuan Rp60 juta. Jika dihitung, dari total sembilan mitra maka omzet yang terhimpun sekira Rp540 juta dalam satu bulan.

Bahkan, menurut Raymond, ada mitranya yang bisa melebihi permintaan rata-rata. "Mitra kami yang di Pasar Santa per minggu order sampai 2.000 potong. Kalau kita sehari bisa produksi 10.000 potong," tuturnya. (*)

Tags : Bisnis Es Krim Potong, Es Krim ala Singapura, Bisnis Es Krim Raih Omzet Rp540 Juta,