Agama   2025/09/29 13:32 WIB

BP Haji Nilai Pentingnya Integritas dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Haji dan Umrah

BP Haji Nilai Pentingnya Integritas dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) 

AGAMA - Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) menegaskan pentingnya integritas dan akuntabilitas penyelenggaraan haji.

"Kalau sekadar sama saja, tentu tidak ada gunanya, apalagi kalau lebih buruk. Kita wajib membuktikan bahwa Kementerian Haji dan Umrah tidak salah dibentuk. Kementerian Haji dan Umrah harus menjadi wajah baru yang berintegritas, profesional, dan berorientasi target," ujar Irfan Yusuf yang akrab dipanggil Gus Irfan, Kamis pekan lalu (25/9).

Gus Irfan menyampaikan lima nilai utama pelayanan Kementerian Haji dan Umrah, yaitu melayani, amanah, berintegritas, responsif, dan ramah.

Ia menekankan pentingnya integritas dengan sikap zero tolerance terhadap praktik korupsi, manipulasi data, maupun pungutan liar sekecil apa pun.

"Kita boleh berkaca dari apa yang terjadi sebelumnya untuk introspeksi. Namun ke depan, Kementerian Haji dan Umrah harus bersih, akuntabel, dan transparan. Tidak boleh ada permainan dalam urusan haji," katanya.

Gus Irfan juga menyoroti isu kesehatan jamaah haji, khususnya terkait istithaah kesehatan, yang menjadi perhatian pada penyelenggaraan haji 2025.

Ia menegaskan pentingnya sinergi dari pusat hingga daerah agar tidak ada lagi kecurangan maupun pelanggaran.

Selain itu, ia juga menekankan penyelenggaraan haji bukan semata urusan ibadah, melainkan juga bagian dari pembangunan peradaban bangsa.

"Kita ingin jamaah haji pulang ke Tanah Air dengan kecintaan yang lebih besar kepada negaranya. Haji harus menjadi jalan membangun keadaban dan peradaban bangsa," ujarnya.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan, kata dia, pembangunan Kampung Haji sedang diproses untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat.

Gus Irfan juga mengingatkan besarnya perputaran dana dalam penyelenggaraan haji yang mencapai hampir Rp 20 triliun, sehingga pengelolaannya harus dilakukan secara amanah, akuntabel, dan transparan.

Terkait peran Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), Gus Irfan menegaskan pentingnya fungsi pembinaan jamaah agar lebih optimal, tulus, bersih, dan profesional. (*) 

Tags : Gus Irfan, Kementerian Haji dan Umrah, haji 2025, jamaah haji, layanan haji, integritas haji, kesehatan haji, dana haji, KBIHU, Kampung Haji,