PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Budidaya komoditi pohon pinang ternyata sangat menguntungkan. Selain mempunyai banyak manfaat seperti dibuat ramuan tradisional, pinang juga bisa diolah menjadi bahan untuk kosmetik.
"Budidaya pinang masih menjanjikan bisa dapat hasil sangat menguntungkan."
"Buah pinang jadi salah satu komiditi sektor perkebunan yang punya nilai ekspor menggiurkan," kata Rifqi Kusuma Kafaillah, Penangkar Pinang asal Riau mengungkapkan dalam pemaparannya tentang kebutuhan buah pinang di dalam maupun luar negeri masih cukup tinggi di WhatsApp (WA) nya.
Lantas bagaimana prospek dari pinang ini?
Ada sebuah koperasi yang terletak di Salah satu Kecamatan yang terletak Jalan Wonosari Tangkerang Tengah, Kota Pekanbaru yang bergerak di bidang budidaya pinang diberi nama “Benih Bina Tanaman Kusuma Agri".
Di sana, masyarakat diajak untuk membudidayakan pohon pinang karena hasil produksi pinang dinilai sangat menjanjikan. Harganya cukup tinggi, yaitu mencapai tujuh ribu per kilogram.
Perlu diingat, pinang merupakan salah satu komoditi bahan baku untuk pembuatan batik sehingga manfaat dari pinang ini tidak akan pernah habis sampai kapan pun. Perkiraan harganya juga dipercaya akan terus naik.
Sayangnya, selama ini masih banyak masyarakat yang kurang mengetahui tentang prospek keuntungan dari menanam pinang. Padahal jika dipelajari dengan tekun, pasti banyak orang yang akan menjadi seorang jutawan dari hasil penjualan pinang.
Adanya upaya baik dan langkah yang dilakukan Benih Bina Tanaman Kusuma Agri ini juga mendapat sambutan baik dari DPRD dan Dinas setempat.
Bahkan mereka siap mendukung agar ke depannya komoditi pinang ini bisa lebih maju lagi dan dikenal orang banyak hingga go internasional menjadi komoditi ekspor. Yang mana harapan nantinya, harganya akan bernilai dolar yang mendunia.
Di samping semua itu, masyarakat juga harus yakin jika komoditi pinang ini nanti mampu merubah ekonomi hidup menjadi makmur, layak, dan sejahtera dengan memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami pohon pinang.
Meski dengan perawatan dan pengelolaan yang terbilang cukup mudah, tetapi mempunyai hasil yang sangat fantastis.
Terakhir, saat ini Benih Bina Tanaman Kusuma Agri juga sudah menyediakan bibit pinang bagi masyarakat yang membutuhkan.
Di Provinsi Riau sendiri pengembangan kebun pinang menjanjikan potensi jika kembangkan secara luas, sama halnya yang terdapat di Pulau Sumatra, yang disebut-sebut memiliki perkebunan pinang paling luas walaupun masih di kelola secara perorangan.
Komoditi pinang juga punya keunggulan lain, seperti pengolahan hasil panen pinang relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya. Bahkan dari segi nilai, pinang juga lebih ekonomis dan cenderung stabil.
"Dalam melaksanakan perkebunan pinang juga bisa dilaksanakan di lahan terbatas. Ini karena jarak tanam 2,7 x 2,7 meter, sehingga populasi bibit dalam penanam bisa relatif banyak," jelas Rifqi Kusuma Kafaillah dalam penjelasannya pada media beberapa waktu lalu.
"Saya memilih menjadi produsen pinang khususnya varietas betara karena pinang varietas betara merupakan varietas unggul nasional," sebutnya.
Rifqi Kusuma Kafaillah yang sebelumnya berprofesi sebagai kontraktor listrik ini juga menuturkan persediaan benih pinang pada 2021 lalu sudah mencapai 40.000 benih dan diperkirakan bertambah di pertengahan 2022.
Benih tersebut umumnya disaluran ke masyarakat umum di beberapa kabupaten di Riau seperti Kampar, Rohil, Dumai, Meranti, Inhil dan di Provinsi Sumatra Barat seperti Payakumbuh. (*)
Tags : inspirasi bisnis, Inspirasi Usaha, Pinang, budidaya pinang,