'Bungalah Tanjung' Runtuh Hatinya, 'Ikut dalam Tahanan Bersama Putrinya'
Narapidana bersama bayinya dalam Rutan Kelas I Makassar (foto/ilustrasi)
BETAPA hancurnya perasaan ibu yang memiliki dua balita yang ikut masuk ke dalam Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Makassar ini.
"Bungalah Tanjung Putih Berseri ikut dalam tahanan bersama putri yang masih menyusui."
"Saya belum tahu sejak kapan ibu itu di dalam, tapi sudah dari dulu begitu (ada balita yang dibawa masuk ibunya)," kata Humas Rutan Kelas I Makassar, Nunung, Jumat malam (2/9/2022).
Disebutkan ibu di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu terpaksa membawa anaknya karena masih menyusui.
Hal tersebut dibenarkannya.
"Iya ada (dua balita)," sebut Nunung. Kedua bayi tersebut diperkirakan berusia 1-2 tahun," sebutnya dirilis detik.com.
Tetapi pihaknya belum memastikan identitas ibu yang bersama balitanya tersebut. Termasuk kasus yang menjeratnya hingga berada dihukum penjara.
"Itu saya tidak tahu (soal kasus yang menjerat tahanan wanita). Besok pi saya cari tahu," sambung Nunung.
Dirinya menyebut belum mendapat informasi dari kapan ibu itu menjadi narapidana dan menjalani hukuman di Rutan Kelas I Makassar.
Tetapi pihaknya telah memberikan rekomendasi kepada ibu tersebut untuk membawa anaknya ke rutan. Apalagi itu menjadi kemauan dari ibu balita sendiri.
"Itu kan kalau memang dia punya bayi (balita) terus ditahan dia bisa langsung bawa masuk (ke rutan), yang masih membutuhkan seperti ASI. Itu kan mereka juga gabung dengan warga binaan lain," tutur Nunung.
Selama di dalam rutan, pengurusan balita tersebut ditanggung sendiri pihak keluarga. Pihak Rutan Kelas I Makassar disebut hanya menyediakan fasilitas kesehatan seperti yang dibutuhkan bayi atau balita pada umumnya.
"Ditanggung sendiri (biayanya). Terus kan kita juga kerja sama dengan puskesmas. Kita ada pemeriksaan balita atau bayi seperti kalau mau imunisasi. Pihak Puskesmas datang di klinik baru itu anaknya diperiksa," kata Nunung.
Sedangkan Kepala Divisi Kemenkumham Sulsel, Suprapto yang dikonfirmasi detikSulsel untuk dikonfirmasi lebih lanjut terkait hal ini belum memberikan respons dan jawaban. (*)
