JAKARTA - Keputusan PDI Perjuangan yang bakal mengumumkan bakal cawapres Ganjar Pranowo seperti ingin menepis rumor bahwa Ganjar dan Prabowo berada dalam satu kubu yang sama, kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin.
Akan tetapi, ia sangsi nama bakal cawapres itu akan diumumkan dalam waktu dekat. Kemungkinan besar, menurutnya, PDIP akan menunggu Mahkamah Konstitusi memutus gugatan batas usia capres cawapres.
Sebelumnya Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut bakal cawapres Ganjar bisa saja berasal dari kalangan perempuan kendati tidak merinci siapa kandidat yang dimaksud.
Tapi sejauh ini dua nama politikus perempuan yang santer disebut sebagai pasangan Ganjar adalah Yenny Wahid dan Khofifah Indar Parawansa.
PDI Perjuangan kapan umumkan cawapres Ganjar?
Kabar bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri telah mengantongi nama bakal cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 terungkap di media sosial X @PDI_Perjuangan.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut pengumuman siapa pasangan Ganjar tinggal menunggu momentum yang tepat dan sudah melewati kajian mendalam.
"Terkait dengan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar sudah mengalami kajian yang mendalam tinggal menunggu momentum yang tepat nantinya akan diumumkan oleh Ibu Megawati," kata Hasto dalam keterangan yang dibagikan akun X resmi PDIP.
Hasto juga menyebut cawapres Ganjar Pranowo telah melalui masukan dari ketua umum partai politik hingga diskusi berulang kali bersama Presiden Joko Widodo.
Unggahan itu dikomentari ratusan akun.
Sebagian besar warganet yang berkomentar berharap Menkopolhukam Mahfud MD dipilih mendampingi Ganjar.
Meski ada juga yang menyebut sosok Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dan Ketua DPR Puan Maharani.
Siapa saja kandidat bakal cawapres Ganjar?
Hingga kini setidaknya ada enam nama yang santer dipasangkan dengan Ganjar.
Mulai dari Menteri BUMN Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Uno.
Kemudian, Menkopolhukam Mahfud MD dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Andika Perkasa.
Termasuk tokoh perempuan Nahdlatul Ulama Yenny Wahid dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan bakal cawapres Ganjar bisa saja berasal dari kalangan perempuan.
Kendati dia tidak merinci siapa kandidat yang dimaksud itu.
"Jadi skala prioritas sekarang adalah mempertajam narasi tentang masa depan Indonesia yang akan diusung oleh Pak Ganjar dan Mister X nya dan kemudian juga bisa Miss (Mrs) X. Begitu kan?" ujar Hasto.
Dia hanya meminta publik untuk menunggu siapa yang akan bersanding dengan Ganjar dalam pengumuman oleh partai koalisi nanti.
Sosok bakal cawapres seperti apa yang pas dampingi Ganjar?
Direktur Eksekutif Saifu Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirojudin Abbas, mengatakan setidaknya ada empat kriteria yang harus dimiliki pendamping Ganjar bertarung di Pilpres 2024.
Pertama, memiliki profil kepemimpinan di tingkat nasional.
Kriteria seperti itu, menurutnya, penting dimiliki untuk mengimbangi Ganjar yang menurutnya belum mempunyai citra sebagai pemimpin di lingkup nasional.
Tak hanya itu, cawapres yang punya kredibilitas memimpin di tingkat nasional menambah rasa percaya publik serta tokoh senior.
"Karena bagaimanapun juga Ganjar belum memiliki citra seperti itu. Jadi membutuhkan topangan dari cawapres yang bisa memberikan tambahan kredibilitas rasa nyaman kepada pemilih dan tokoh nasional," jelas Sirojudin Abbas.
Kedua yakni Ganjar membutuhkan dukungan dari cawapres yang dipastikan sejalan dengan prinsip-prinsip kebijakan ekonomi PDIP.
Di mana pemerintah harus berperan lebih besar di sektor perekonomian, industri, dan pertanian.
Ketiga, harus merepresentasikan Islam moderat.
"Karena PDIP punya mindset yang relatif stabil dipegang bahwa politik Indonesia harus dijaga keseimbangannya dengan tiang penyangga utama, nasionalis dan religius," imbuhnya.
"Kalau Ganjar dianggap nasionalis, maka wakilnya harus merepresentasikan Islam moderat."
Keempat, memiliki figur yang memberikan kepercayaan diri di kancah internasional.
Dalam situasi geo-politik seperti ini, setidaknya cawapres Ganjar bisa menjaga hubungan baik antara China dan AS.
Jika merujuk pada sejumlah kriteria tersebut, kata Sirojudin Abbas, maka mustahil ditemukan pada satu sosok.
Akan tetapi setidaknya beberapa kriteria cocok pada figur Mahfud MD.
Dalam banyak survei, Mahfud MD dinilai kredibel dalam memimpin Kementerian Politik Hukum dan Keamanan.
Dia pun dinilai tegas menjalankan penegakan hukum.
"Mahfud juga dari NU dan berasal dari Jawa Timur. Dia bisa memberi harapan lebih baik dari sisi hukum."
Apakah ada kemungkinan perubahan cawapres di detik terakhir seperti di Pilpres 2019?
Pengamat politik, Sirojudin Abbas, berkata tak ada yang bisa menjamin nama cawapres yang sudah dipegang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri bertahan sampai tanggal pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kecuali ada perubahan kondisi atau peristiwa politik yang drastis seperti 2019 lalu -yakni kemunculan gerakan 212.
"Situasi sekarang sangat berbeda karena mayoritas pemilihnya adalah kelompok gen Z yang terputus dengan memori Orde Baru."
"Tidak lagi mengontraskan dengan otoritarianisme karena mereka fokus menilai kinerja dan tidak terlalu peduli pada tokoh atau parpol."
Melihat situasi yang sangat cair ini, menurutnya, menjadi tantangan bagi partai politik untuk menentukan siapa cawapres yang disukai kelompok tersebut.
Apa yang ditunggu PDIP?
Bakal capres dari PDIP, Ganjar Pranowo, meminta publik untuk bersabar lantaran pengumuman siapa pendampingnya tinggal sebentar lagi.
Meskipun dia tidak menjelaskan apa yang ditunggu sampai mengulur waktu.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, memprediksi PDIP sedang menunggu gugatan di Mahkamah Konstitusi soal batas usia capres cawapres.
"Karena bisa jadi Megawati menunggu keputusan MK apakah Gibran bisa maju atau tidak," jelas Ujang Komarudin.
"Kalau Gibran jadi pasangan Prabowo, itu jadi persoalan bagi PDIP. PDIP bisa kewalahan menghadapi manuver Jokowi yang ingin menjadikan Gibran sebagai cawapres Prabowo."
Tapi terlepas dari itu, dia menilai keputusan PDIP yang bakal mengumumkan bakal cawapres Ganjar Pranowo seperti ingin menepis rumor bahwa Ganjar dan Prabowo berada dalam satu kubu yang sama.
Sehingga Pilpres dipastikan diikuti tiga calon.
Seperti apa sikap partai koalisi PPP?
Juru bicara PPP, Usman Tokan, mengatakan partainya siap dengan semua hasil keputusan terkait cawapres Ganjar.
Sebab sebelumnya PPP menyodorkan nama kadernya Sandiaga Uno sebagai pendamping Ganjar.
Tapi setidaknya partai berlambang Ka'bah ini meminta agar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memilih cawapres yang beririsan dengan PPP.
Semisal berasal dari Nahdlatul Ulama (NU), sosok yang dekat dengan PPP, termasuk sejarah partai atau keluarga.
"Jika bukan takdir Pak Sandi itu soal lain, karena kami sadar bahwa manusia hanya berikhtiar tapi Allah jugalah yang menentukan, kami siap menghadapi itu semua," katanya seperti dilansir detik.com. (*)
Tags : Media sosial, Politik, Pilpres 2024, Indonesia, Pemilu 2024,