INTERNASIONAL - India dan China bersepakat untuk "segera melepaskan diri" dari kebuntuan yang menyebabkan insiden baku tembak di wilayah perbatasan yang disengketakan serta munculnya tuduhan penculikan.
Menteri luar negeri kedua negara bertemu pada Kamis (10/09) dan mengatakan mereka akan meredakan ketegangan. Tentara kedua negara secara berkala terlibat bentrokan di sepanjang perbatasan yang kondisinya sangat buruk karena garis pemisahnya gampang bergeser, karena ada sungai, danau dan lapisan salju - disebut Garis Kendali Aktual (LAC). Kedua pihak saling lempar tuduhan bahwa ada pelanggaran ke wilayahnya, dan bentrokan terkadang mengakibatkan korban meninggal. Dalam pernyataan bersama, kedua negara bertetangga ini berkata "situasi saat ini bukanlah kehendak kedua belah pihak".
"Mereka telah bersepakat, dan karena itulah, pasukan kedua negara di perbatasan harus melanjutkan dialog, segera melepaskan diri dari kebuntuan, menjaga jarak yang tepat dan meredakan ketegangan," demikian isi pernyataan itu, yang dirilis Menteri Luar Negeri India S Jaishankar dan Menlu China, Menlu Wang Yi.
Mereka menambahkan akan mempercepat langkah-langkah baru yang akan "memelihara dan meningkatkan kedamaian dan ketenangan", tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang akan tindakan lebih lanjut. Kedua negara sebelumnya sudah bersepakat melarang penggunaan senjata api di sepanjang perbatasan. Namun hubungan makin memburuk dalam beberapa hari belakangan, setelah China pada Selasa (08/09) menuduh pasukan India secara ilegal melintasi perbatasan dan melepaskan tembakan peringatan "provokatif" ke arah tentaranya yang sedang berpatroli.
India menolak tuduhan itu, dan sebaliknya menuding pasukan perbatasan China memuntahkan peluru ke udara dan mengatakan bahwa merekalah yang "secara terang-terangan melanggar perjanjian".
Sebelumnya, militer India juga memberitahu kepada pejabat China tentang adanya laporan lima orang warga sipil India telah diculik oleh pasukan China dari wilayah di dekat perbatasan yang disengketakan. China kemudian mengonfirmasi kepada seorang pejabati India bahwa warga sipil yang hilang telah ditemukan. Kini sedang disiapkan pengaturan untuk menyerahkan mereka kepada otoritas India.
Pada Juni silam, 20 tentara India tewas dalam pertempuran sengit dengan pasukan China. Sejumlah media lokal di India melaporkan bahwa mereka "dipukuli hingga tewas".
China dan India. Garis Kendali Aktual (LAC) membentang sejauh 3.440 km. Keberadaan sungai, danau, dan lapisan salju menyebabkan garis pembatasnya dapat bergeser. Pasukan militer yang berada di kedua sisi - mewakili dua pasukan terbesar di dunia - saling berhadapan di banyak titik.
Namun demikian, perkembangan terakhir membawa kelegaan luar biasa bagi kedua negara yang disibukkan masalah lain. India saat ini sedang berjuang melawan peningkatan kasus Covid-19 yang berakibat pada kontraksi tajam di bidang ekonomi. Bagi China, bahkan perdamaian sementara di perbatasan berarti mengurangi satu pertempuran di arena internasional. (*)
Tags : China - India, Damai, Konflik Perbatasan ,