'Contact Tracing' Belum Tercapai, Buat Pekanbaru 'Kesulitan ke PPKM Level I'

PEKANBARU - Penelusuran kontak erat pasien positif atau tracing menjadi kendala hingga saat ini menjadikan Pekanbaru merasa kesulitan menuju
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat [PPKM] Level I.

"Untuk tracing 1 banding 14 sesuai target untuk indikator turun ke level 1 PPKM di Kota Pekanbaru," kata Walikota Pekanbaru, Firdaus didepan wartawan tadi ini, Kamis (4/11).

"Saat ini capaian tracing Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru baru mencapai 1 banding 10. Tim di lapangan baru mampu menelusuri hingga 10 orang dari satu pasien positif."

Ini dikarenakan ketidakterbukaan warga yang terpapar Covid-19 dalam memberikan informasi menjadi kendala bagi satgas covid untuk melakukan tracing, kata Firdaus.

"Saat ini capaian tracing tim di lapangan sudah 1 banding 10. Ketidakterbukaan informasi jadi kendala tim di lapangan," diakuinya.

Menurutnya, hal itu yang membuat salah satu faktor yang membuat Kota Pekanbaru tidak bisa masuk ke PPKM level 1. Dimana sesuai standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan, hasil tracing mesti 1 banding 14.

"Kita mendorong Satgas untuk terus meningkatkan capaian tracing. Tim di lapangan saat ini terus berupaya untuk mencapai target tersebut," ujar Firdaus.

"Jadi tidak mudah bagi pemerintah kota pekanbaru untuk memperbanyak hasil tracing sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan 1 banding 14."

"Karena masyarakat yang terpapar covid-19 juga tidak terbuka," terangnya.

Warga yang kontak erat dengan terkonfrimasi Covid-19 juga tidak mau jujur, sebutnya.

"Jika kedua belah pihak terbuka, tentu akan mempemudah kerja tim tracing guna mengambil langkah penanganan yang diperlukan."

Meski warga yang terpapar covid dan warga yang kontak tidak terbuka, namun Satgas Covid-19 tidak bisa memaksa mereka untuk memberikan informasi secara jujur.

"Akibatnya, kemungkinan warga yang terpapar tentu akan lebih banyak jika hasil tracing selalu rendah. Karena bisa jadi mereka yang sudah terpapar covid, tanpa disadari juga menularkan kepada orang lain," jelasnya.

Dalam penilaiannya, ada dua faktor utama yang menyebabkan Pekanbaru tidak bisa turun ke PPKM level 1. Pertama persentase vaksinasi lansia belum mencapai target dan kedua hasil tracing yang masih jauh dari standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. (rp.sul/*)