Sudah sepekan angka penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Riau terus meningkat bahkan sudah melampaui 400 orang per hari.
elain kasus terkonfirmasi positif Covid-19 meningkat sebagai tanda-tanda telah masuknya mutasi virus Corona jenis B117, ini karena Riau tidak mau belajar dari sejarah. "Ini asumsi saja karena kita juga belum punya alat untuk mendeteksi (mutasi virus) itu," kata Hal Indra Yovi, Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Riau Indra Yovi yang mencurigai Virus B117 yang sudah masuk ke Riau ini.
Namun, dia menyebutkan masih bersifat curiga dan perlu diwaspadai, sebab menurutnya tren penambahan kasus positif Covid-19 menjadi semakin cepat dan berbeda dari sebelumnya. "Sebenarnya sejak Pak Wamenkes datang, bahkan sebulan sebelum beliau datang itu sudah kami pikirkan terkait mutasi virus itu," ujarnya pada media, Senin (26/4).
Kecurigaan tersebut, dijelaskannya setelah melihat meningkatnya kluster keluarga saat ini. Menurutnya, dulu jika ada salah satu anggota keluarga terkonfirmasi positif, setelah dilakukan tracking kepada anggota keluarga yang lain hasilnya masih negatif. "Dulu, ada satu yang positif, di-tracking sekeluarga di situ 5-7 orang masih negatif. Tapi kalau sekarang tidak, satu orang saja yang kena hampir semua keluarga kena," jelas Indra Yovi.
Saat ini mutasi virus Corona B117 dilaporkan memang memiliki penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan Covid-19, walau tidak lebih mematikan. Namun, lanjut Indra, semakin banyak orang yang dinyatakan positif tentu tren kematian juga akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, Indra Yovi meminta kepada Kementerian Kesehatan RI untuk menjadikan Riau sebagai salah satu daerah pemeriksaan varian baru virus Corona. "Pak Gubernur juga sudah menyampaikan ke Wamenkes supaya Riau dijadikan salah satu dari 18 provinsi yang ikut pemeriksaan mutasi B117," katanya.
Kasus positif meningkat tidak belajar dari sejarah
Masuknya Provinsi Riau dalam lima besar daerah dengan tingkat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian tertinggi se-Indonesia. Untuk Pulau Sumatera, berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada Senin 19 April 2021, Riau telah menduduki peringkat pertama, Indra Yovi menilai karena masyarakat dan Pemerintah Riau tidak belajar dari sejarah.
Menurutnya, ketika terjadi penurunan kasus di daerah lain, Riau justru jemawa atau menjadi santai. "Dulu waktu bulan September (2020) juga sama, begitu Jawa turun, kita naik. Saya ingat 2 bulan yang lalu saya sampaikan kita harus hati-hati, pasti akan terjadi, dan lihat 'kan angka kenaikannya memang luar biasa," katanya.
Indra Yovi juga menyoroti kejadian di Italia dan India, dimana terjadi kenaikan kasus Covid-19 yang luar biasa di negara tersebut karena masyarakat lalai menerapkan protokol kesehatan dan pemerintah terlalu cepat memberi izin kegiatan masyarakat. Hal tersebut, kata Indra, juga dialami Indonesia. Ketika ditanya mengenai tingginya angka kematian akibat Covid-19 di Riau, Indra Yovi juga mengaku prihatin. "Angka kematian coba lihat lah, (per hari) sepuluh, dua belas, artinya ada yang salah," ujarnya.
Kesalahan yang mengakibatkan peningkatan angka terkonfirmasi positif dan kematian akibat Covid-19 itu, kata Indra, adalah lalainya masyarakat menjalankan protokol kesehatan dan lalainya pemerintah dalam mengawasi. Sebab itu, Indra Yovi meminta agar masyarakat memiliki kesadaran untuk melindungi diri sendiri dengan tetap memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan sering mencuci tangan. (*)
Tags : Covid-19 di Riau, Jubir Satgas Indra Yovi, Virus B117, Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 Meningkat,