PEKANBARU - Ketua Komisi I DPRD Riau, Ade Agus Hartanto, menyoroti kebijakan Gubernur Riau (Gubri) dalam menghadapi peningkatan kasus Covid19 di Bumi Lancang Kuning.
Dia mengaku heran mengapa disaat kasus Covid-19 melejit gubernur tidak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Riau. Selain kasus positif yang meningkat, angka kematian cuga terus bertambah. "Dulu di awal-awal waktu masih puluhan kasus dilaksanakan PSBB, ini kok udah ribuan kasus malah cenderung lengah dan longgar, ada apa?" tanya Ade Agus didepan wartawan, Jumat (25/9).
Ia meminta agar Pemprov Riau melakukan koordinasi yang baik dengan daerah sehingga upaya pencegahan penularan Covid-19 bisa dilakukan dengan komprehensif. "Jangan waktu masih puluhan kasus kita PSBB, sekarang malah saat kasus semakin meningkat tak ada dilakukan tindakan kongkret," tukasnya.
Ade Agus juga mengingatkan agar Pemrov Riau jangan lengah. Karena itu, ia meminta warga yang melanggar protokol kesehatan di pusat-pusat keramaian ditindak tegas. "Satpol PP kan bisa itu menindak tegas pusat pusat keramaian yang lepas kendali. Protokol kesehatan tak ada, orang bermasker pun jarang," ucapnya.
Sudah 2.722 orang terpapar covid-19
Sementara data Dinas Kesehatan Provinsi Riau pada Rabu 23 September 2020 kemarin penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Pekanbaru masih tercatat tinggi. Dalam sehari kembali terjadi penambahan 113 kasus baru. Sehingga jumlah kasus positif di Pekanbaru sudah mencapai 2.722 orang.
Kabar baiknya, jumlah pasien sembuh 38 orang. Sehingga total pasien sembuh 1.062 orang. Sedangkan pasien meninggal rekor lagi yakni tambah 8 orang. Total pasien meninggal dunia menjadi 57 orang. Dengan begitu saat ini tercatat 1.642 kasus aktif Covid19 di Pekanbaru. Ada kabar baik di Kota Dumai, dimana pasien sembuh mencatatkan rekor fantastis yakni 143 orang. Sedangkan penambahan pasien positif kedua terbanyak juga di Kota Dumai yakni 30 orang. (*)
Tags : Covid-19, Dewan Soroti covid-19 Melonjak, DPRD Riau Soroti Kebijakan Gubri ,