LINGKUNGAN - Hotspot atau titik panas di Pulau Sumatera menurun pada Kamis 9 Mei 2024 sore. BMKG mencatat hotspot Sumatera hanya ada empat titik, dan titik api nihil.
"Cuaca ekstrem buat hotspot timbul-tenggelam."
"Total titik panas atau hotspot wilayah sumatera ada empat titik, tersebar di lampung dua titik, serta masing-masing satu titik di aceh dan Sumsel," kata Bella Rizki Adelia, petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru.
"Hotspot di Pulau Sumatera disumbang tiga provinsi."
"Sedangkan Riau, sejak hujan mengguyur beberapa hari belakangan, hotspot mau pun titik api terpantau nihil," sebutnya.
Sebagai informasi Pemprov Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) nomor: Kpts.293/III/2024 itu diteken Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto, status siaga ini akan berlangsung hingga akhir November 2024.
Terbaru, untuk membantu penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera mengirim helikopter jenis AS 350 B3A ke Riau.
Helikopter ini tidak hanya akan difungsikan untuk patroli, namun juga bisa dipakai untuk water bombing jika diperlukan, dengan kapasitas bucket sebesar 800 liter.
Sedangkan hotspot atau titik panas di Pulau Sumatera menurun, pada Jumat 10 Mei 2024 pagi.
BMKG mencatat hotspot Sumatera hanya ada empat titik, dan titik api nihil.
Seperti yang disampaikan Deby Cindi, petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru. Hotspot di Pulau Sumatera disumbang tiga provinsi.
"Total titik panas atau hotspot wilayah sumatera ada empat titik, tersebar di lampung dua titik, serta masing-masing satu titik di aceh dan Sumsel," kata Deby.
Sedangkan Riau, sejak hujan mengguyur beberapa hari belakangan, hotspot mau pun titik api terpantau nihil.
Sebagai informasi Pemprov Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) nomor: Kpts.293/III/2024 itu diteken Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto, status siaga ini akan berlangsung hingga akhir November 2024.
Terbaru, untuk membantu penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera mengirim helikopter jenis AS 350 B3A ke Riau.
Helikopter ini tidak hanya akan difungsikan untuk patroli, namun juga bisa dipakai untuk water bombing jika diperlukan, dengan kapasitas bucket sebesar 800 liter.
Tetapi hotspot atau titik panas di Pulau Sumatera belum sirna sejak Selasa sore 7 Mei 2024.
Hanya saja BMKG mencatat hotspot di Provinsi Riau masih nihil
Seperti yang disampaikan Moh Ibnu Amiruddin, petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru.
Hotspot di Pulau Sumatera disumbang terbanyak dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
"Sumatera ada delapan, terbanyak di Sumatera Utara sebanyak empat titik. Kemudian Aceh, Jambi, Kepulauan Riau, Bangka Belitung masing-masing satu titik. Sedangkan Riau masih nihil," kata Prakirawan BMKG Pekanbaru, Moh Ibnu Amiruddin.
Sebagai informasi Pemprov Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) nomor: Kpts.293/III/2024 itu diteken Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto, status siaga ini akan berlangsung hingga akhir November 2024.
Terbaru, untuk membantu penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera mengirim helikopter jenis AS 350 B3A ke Riau.
Helikopter ini tidak hanya akan difungsikan untuk patroli, namun juga bisa dipakai untuk water bombing jika diperlukan, dengan kapasitas bucket sebesar 800 liter. (*)
Tags : cuaca ekstrem, titik hotspot timbul tenggelam, ada 4 hotspot di sumatera, titik api masih bertahan di sumatera, lingkungan, alam, sumatera,