"Satgas Penanganan COVID-19 memaparkan perubahan zonasi penyebaran virus Corona, perubahan signifikan ini terjadi di wilayah zona merah dan zona hijau"
ona merah pada pekan ini mengalami penurunan. Ia menyebut pada pekan ini kabupaten/kota yang menjadi zona merah turun menjadi 20 dari sebelumnya 32 daerah. "Di pekan ini terjadi perubahan zonasi yang cukup signifikan pada zona merah atau dengan resiko tinggi. Jumlahnya terus menurun dari pekan sebelumnya berjumlah 32 kabupaten/kota pada pekan jadi 20 kabupaten/kota," kata Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube BNPB, Selasa (27/10/2020).
Ia kemudian mengatakan untuk zona oranye atau risiko sedang masih sama yakni 360 kabupaten/kota. Meski demikian, ia meminta kabupaten/kota yang masuk zona oranye tetap waspada agar tidak terjadi penularan yang lebih masif sehingga tidak menjadi zona merah. "Berada di zona oranye atau zona resiko sedang ini adalah bukti bahwa banyak sekali daerah yang terlena dengan kondisi daerahnya yang tidak masuk ke zona merah. Ingat zona oranye juga berbahaya dan berisiko terjadi peningkatan penularan jika tidak waspada dan terus lengah, kabupaten/kota di zona ini dapat berpindah jadi zona merah," ujarnya.
Wiku mengatakan perubahan juga terjadi di daerah yang masuk kategori zona hijau. Ia mengatakan pada pekan ini ada 4 kabupaten/kota yang sebelumnya tidak ada kasus berpindah menjadi zona oranye dan 2 kabupaten/kota menjadi zona kuning. "Dari 12 kabupaten/kota jadi 7 kabupaten/kota. Terdapat 4 kabupaten/kota yang sebelumnya tidak ada kasus baru namun di pekan ini berpindah jadi zona oranye yakni Bengkulu Selatan, Tojo Una-una di Sulteng, Pulau Taliabu di Malut dan Mamberano Tengah di Papua," sebutnya.
"2 kabupaten/kota yang sebelumnya tidak ada kasus baru, pekan ini berubah jadi zona kuning yaitu Lembong dan Lingga di Kepulauan Riau," lanjutnya.
Wiku juga mengatakan daerah yang tak terdampak virus corona turun dari 13 kabupaten/kota jadi 12 kabupaten/kota. Daerah yang sebelumnya tak ada kasus kini jadi zona kuning ialah Natuna. "Pekan ini ada 1 kabupaten/kota yang sebelumnya tidak pernah ada kasus dan ada jadi zona kuning yakni Natuna," tuturnya.
Zona merah di Riau tinggal satu
Gubernur Riau (Gubri), Drs H Syamsuar MSi sendiri menyikapi ini meminta kepada seluruh masyarakat Riau agar tidak abai dalam menjalankan protokol kesehatan meskipun hanya tersisa satu zona merah di Riau. "Mematuhi protokol kesehatan merupakan bagian dari komitmen Riau dalam membantu tenaga medis dan non medis dalam menangani Covid-19," ujar Gubri usai penyerahan penghargaan bagi petugas kesehatan yang melayani Covid-19 sekaligus peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, Kamis (12/11).
Dia menilai tenaga medis dan non medis telah capek dan juga kelelahan dalam berjuang memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien Covid-19. Untuk itu, ia khawatir jika tidak ada waktu istirahat bagi para petugas, justru akan berpengaruh pada kesehatannya akibat kelelahan dalam menangani pasien. "Oleh karena itu saya selalu mengajak masyarakat Riau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, kalau masyarakat abai dan banyak yang terkena Covid19 akan berdampak pada kesehatan nakes kita," ungkapnya, dikutip dirilis mediacenterriau.
Menurutnya, saat ini protokol kesehatan harus terus dipelihara dengan selalu menerapkan 4 M, yakni memakai masker, menghindari kerumunan, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan air mengalir. Ia mencontohkan di negara-negara lainnya di Eropa, ketika tren Covid-19 menurun dan masyarakat abai akan protokol kesehatan, maka beberapa daerah kasus Covid19 kembali mulai melonjak naik. "Kita tidak berharap seperti itu, ini semua tidak lain adalah disiplin protokol kesehatan," ucapnya. (*)
Tags : Zona Merah Corona, Daerah Zona Merah, Zona Merah Riau Turun,