News   2024/11/18 7:45 WIB

Debat Kedua Syamsuar Pertanyakan Abdul Wahid-SF Hariyanto Soal Defisit Rp 1,3 T, 'Jadi Kelabakan, Jawabanya Juga Tak Tentu Arah'

Debat Kedua Syamsuar Pertanyakan Abdul Wahid-SF Hariyanto Soal Defisit Rp 1,3 T, 'Jadi Kelabakan, Jawabanya Juga Tak Tentu Arah'

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Debat Publik Kedua Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau kembali digelar. Saat debat, calon gubernur Syamsuar menyinggung defisit anggaran di Pemerintah Provinsi Riau Rp 1,3 triliun.

Syamsuar menyinggung defisit anggaran Rp 1,3 triliun saat sesi tanya jawab antar calon. Syamsuar yang diberi kesempatan bertanya kepada pasangan calon Abdul Wahid-SF Hariyanto langsung menyinggung PR terkait defisit anggaran.

"Pak Wahid dan Pak SF, mungkin kami kasih PR. Sebagaimana kita ketahui bersama dan bukan rahasia umum lagi, Provinsi Riau belum pernah dalam sejarahnya saat ini kita defisit anggaran Rp 1,3 triliun," tanya Syamsuar.

"Saya ingin sampaikan seandainya Pak Wahid bersama SF Hariyanto nanti menjadi pemimpin Riau, bagaimana mengatasi defisit Rp 1,3 dan ini belum pernah terjadi di masa siapapun pemimpin Riau. Kami silahkan untuk memberi tanggapan terhadap pertanyaan kami ini," sebutnya.

Pertanyaan Syamsuar langsung disambut SF Hariyanto sebagai calon wakil gubernur nomor urut 1.

SF juga mengungkap kalau Syamsuar lupa bahwa ia adalah Sekretaris Daerah Provinsi Riau yang juga Ketua TAPD atau Tim Anggaran Pemerintah Daerah saat Syamsuar masih jadi Gubernur Riau saat itu.

"Terimakasih, pertanyaan ini yang saya tunggu Pak. Pak Syamsuar lupa, saya ini Ketua TAPD, Sekretaris Daerah, saya yang mengelola anggaran," kata SF Hariyanto disambut tepuk tangan pendukung nomor urut 1.

"Beliau tidak tahu 2023 (saat Syamsuar jabat Gubernur Riau) defisit Rp 1,7 triliun. Kita selesaikan, kita rasionalisasi kegiatan skala prioritas, kita potong. Beliau lupa," kata SF lagi dengan tegas.

Tidak hanya itu saja, SF menegaskan kalau saat ini belum dapat disimpulkan defisit anggaran. Sebab, ada beberapa anggaran yang belum masuk pada triwulan ke-4 dan sejumlah PAD dari beberapa sektor pajak di Riau.

"Jadi Pak Syamsuar, saya katakan sekarang masih bulan Oktober, ada triwulan 4 yang belum masuk dari pusat itu sekitar Rp 400 miliar, kedua pajak kendaraan bermotor itu Rp 80 miliar per bulan dikali 3 bulan Rp 240 miliar itu belum masuk, tiga PI dari minyak PHR itu belum masuk," kata SF.

"Terakhir APBD 2025 belum dibahas, kok tahu defisit Rp 1,3 triliun, kayak dukun aja Pak Syamsuar ini, lupa bapak. Yang membahas anggaran itu Sekda selaku Ketua TAPD," kata SF.

Jawaban SF kemudian dipertegas Abdul Wahid. Menurut Wahid, tahun anggaran ini masih berjalan dan belum bisa dikatakan defisit.

"Begini, kalau tahun anggaran berjalan itu belum bisa dikatakan defisit. Kalau tahun anggaran selesai baru defisit, ini kan tahun anggaran masih berjalan. Jadi tenang saja Pak Syamsuar nanti kita bereskan ini ya," kata Wahid tegas.

Syamsuar lalu memberikan tenggapan soal jawaban paslon nomor urut 1 itu. Syamsuar mengaku banyak honorer dan dokter yang belum menerima honor karena ada defisit anggaran.

"Ini semua tentu bisa, tetapj kita juga memperhitungkan semua kemungkinan-kemungkinan PAD yang bisa masuk hanya dalam beberapa bulan. Sementara honor pegawai honor belum dapat dibayarkan, begitu sulitnya sekarang dan ini belum pernah terjadi di masa kepemimpinan kami dan gubernur-gubernur srbrlumnya. Kita kasihan pegawai honor, termasuk dokter di rumah sakit mudah-mudahan tetap kerja semangat agar bisa dalam waktu dekat ini menerima honornya," kata Syamsuar.

"Kita juga mendengar dari daerah-daerah defisit anggaran karena bagi hasil pajaknya ndak bisa diberikan sepenuhnya oleh pemerintah Provinsi Riau. Ini yang barang kali nanti menjadi PR, siapapun yang jadi gubernur, Pak Nasir pun jadi gubernur ini jadi PR juga ini Pak Nasir," kata Syamsuar.

Sebagai penutup, Abdul Wahid menegaskan akan menyelesaikan semua kekhawatiran Syamsuar. Termasuk skal PR yang nantinya harus diselesaikan jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Riau kedepan.

"Terimakasih Pak Syam atas sarannya. Insyallah kalau kami yang diberikan amanah kami selesaikan itu pegawai honor. Enggak ada masalah, kehawatiran Pak Syam biar kami yang menyelesaikan. Insyallah kalau Wahid-Hariyanto jadi gubernur kita selesaikan ini semua, ndak ada masalah," tegas Abdul Wahid. (*)

Tags : pilkada 2024, pilkada serentak 2024, pilgub riau, debat pilgub riau, News,