Headline Bisnis   2022/11/13 11:47 WIB

Dewan Kembali Ingatkan Kinerja Riau Petroleum, 'untuk Kejar Target Dividen Rp500 Miliar'

Dewan Kembali Ingatkan Kinerja Riau Petroleum, 'untuk Kejar Target Dividen Rp500 Miliar'

PEKANBARU, RIAUPAGI.com - Dewan kembali mengingatkan kinerja perusahaan minyak dan gas (Migas) Riau Petroleum Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Migas di Riau itu harus bisa capai target dividen Rp500 miliar di tahun 2023.

"Performa kinerja BUMD Riau Petroleum dinilai mulai membaik yang sudah mendapat PI 10% di Blok Siak."

"Target PAD Rp500 miliar itu harus segera digesa. Ini untuk penerimaan Pemprov sebagai pemegang saham dan kabupaten/kota sesuai dengan wilayah kerjanya," kata Ketua Komisi IIII DPRD Riau, Markarius Anwar, Sabtu (12/11).

Markarius, berharap PT Riau Petroleum mencapai target setoran dividen sebesar Rp500 miliar pada tahun 2023.

Komisi III ini juga telah mengevaluasi BUMD milik Pemprov Riau itu perihal progres participating interest (PI) 10 persen migas di Wilayah Kerja (WK) Riau.

Ketua Fraksi PKS itu mengatakan, sejauh ini baru WK Siak yang memberikan pendapatan dari hasil produksi migas tersebut.

"Pemprov melalui Sekda sebagai pembina BUMD sudah menurunkan tim untuk mengaudit perusahaan ini," sebutnya.

"Kita belum bisa sampaikan berapa keuntungan yang didapat karena masih proses," sambungnya.

Dia berharap, pengelolaan PI 10 persen oleh perusahaan pelat merah itu berdampak positif terhadap perekonomian daerah. Sebab, ada potensi PAD yang besar dari bagi hasil pengelolaan migas ini.

Dia menilai, WK migas yang berlokasi di Mandau, Kabupaten Bengkalis juga sangat potensial. Namun, pengurusan pengelolaan PI 10 persennya masih belum final.

"Wilayah kerja mandau ini masih berproses, kabarnya sudah hampir final. Ada 10 tahapan yang harus dilalui, menurut laporan sudah sampai ke tahap terakhir. Kita berharap ini cepat disetujui," ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, PT Riau Petroleum punya kesempatan untuk mengelola tujuh peluang PI 10 persen, jatah bagi hasil Migas untuk daerah produksi.

"Akan tetapi sejauh ini, dari tujuh peluang itu baru satu yang sudah terealisasi," sebut Markarius yang sedikit merasa heran. 

Sebelumnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Riau Petroleum ini disebutkan mulai menunjukkan performa kinerja yang membaik bahkan sudah jauh dan kedepan bisa di harapkan.

"Performa kinerja BUMD Riau Petroleum mulai membaik."

"Alhamdullillah pada bulan Februari kemarin kita sudah dapat satu Participating Interest (PI) 10 persen di BlokSiak (PHE Siak)," kata Direktur PT Riau Petroleum, DR Husnul Kausarian PhD melalui Whats App (WA) nya, Minggu (6/11) kemarin.

"Tinggal 6 blok lagi dimana dua blok sudah ditahap 7 (Blok Rokan dan Blok Kampar)," sambungnya. 

'Kita sudah mendapat PI 10% di Blok Siak, tetapi total tahapan untuk mendapatkan PI 10% ini harus kita lalui 10 tahapan," sebutnya.

Menurutnya, posisi Riau Petroleum sebagai perusahaan daerah yang mendapatkan PI 10% saat  ini jadi agak berbeda dengan perusahaan migas murni yang berperan sebagai KKKS.

BUMD yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi ini akhirnya tercatat dalam sejarah, pertama kali mendapatkan keuntungan setelah kurang lebih 20 tahun belum pernah memberikan keuntungan bagi daerah.

"Alhamdulillah sekuat tenaga kami berupaya untuk merebut bagi hasil dari jatah PI 10 persen. Dari WK Siak ini Riau Petroleum dapat 4,5 miliar," kata Husnul Kausarian lagi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Evarefita juga telah memberikan apresiasi terhadap BUMD PT Riau Petroleum yang menunjukkan performa kinerjanya mulai membaik.

"Riau Petroleum jauh berubah dan kedepan bisa diandalkan." 

"Saya pantau Riau Petroleum sudah lebih baik. Ini BUMD harus betul-betul dibesarkan. Saya apresiasi BUMD ini juga sudah mampu dapatkan keuntungan Rp4,5 miliar," kata Eva pada media, Senin 27 Mei 2022 kemarin.

Menurutnya, Riau Petroleum saat ini bisa mendapatkan bagi jatah PI 10 persen pada Wilayah Kerja (WK) Siak juga tak luput dari peranan Gubernur Syamsuar. 

"Gubernur Syamsuar pro aktif melakukan lobi ke Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan ke Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)." 

"Bahkan baru-baru ini Gubernur Syamsuar langsung menyampaikan progress ke perwakilan SKK Migas yang hadir pada perhelatan Northern Sumatra Forum (NSF) di Batam, Kepulauan Riau, Kamis 25 November 2021 lalu," kata Eva. 

Diceritakannya, waktu itu Gubernur meminta agar SKK Migas cepat memproses persetujuan BUMD Riau Petroleum supaya segera dapat SK dari Menteri ESDM.

"Pak Gubernur mau BUMD hidup, kedepan harus bantu Pemprov dengan memberikan deviden yang merupakan PAD buat daerah. Kalau ini berjalan rakyat juga akan menikmati nantinya. Itulah kenapa Gubri menggesa jika ada BUMD dipersulit mengurus perizinan di pusat," ungkap Kadis ESDM kepada media. 

Sebagaimana diketahui,  BUMD PT Riau Petroleum baru saja mendapatkan keuntungan besar dari bagi hasil Participating Interest 10 persen pada wilayah kerja (WK) Siak. Besaran keuntungan yang didapat dari lapangan minyak WK Siak ini mencapai Rp 4,5 miliar. (*)

Tags : Riau Petroleum, Kinerja BUMD Riau Petroleum, Kinerja Perusahaan Migas di Riau, Dirut PT Riau Petroleum Husnul Kausarian,