Headline Riau   2021/06/24 15:36 WIB

Dewan Khawatir Virus Corona Baru, Warga Riau Diminta 'Batasi Kunjungan ke Jawa'

Dewan Khawatir Virus Corona Baru, Warga Riau Diminta 'Batasi Kunjungan ke Jawa'
Edy Mohd Yatim, Ketua Komisi V DPRD Riau

Adanya kasus virus corona baru membuat sejumlah kalangan khawatir, dewan juga minta warga untuk dapat membatasi kunjungan ke Jawa.

PEKANBARU - Ketua Komisi V DPRD Riau Edy Mohd Yatim mengharapkan agar Pemerintah Provinsi Riau dalam hal ini Gubernur Riau Syamsuar untuk membuat imbauan agar ada pembatasan bepergian ke pulau Jawa.

Warga Riau juga diminta agar membatasi kunjungan ke Jawa, sementara itu Pemprov Riau menyurati GM Angkasa Pura II Pekanbaru, untuk melakukan tes antigen setiap orang dari Jawa yang masuk ke Riau melalui Bandara SSK II Pekanbaru, karena adanya kasus virus corona baru di Jawa. Melihat adanya peningkatan kasus Positif Covid-19 di Pulau Jawa dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, terutama di Jakarta, dan adanya sebagian provinsi yang membuat imbauan kepada masyarakatnya untuk membatasi kunjungan ke ibukota negara tersebut.

"Hal itu perlu dilakukan karena sangat beresiko kasus yang meledak di pulau Jawa bisa menular ke Riau dan menyebabkan kasus kembali tinggi di Riau, apalagi adanya virus corona jenis baru muncul di Jawa," kata Ketua Komisi V DPRD Riau Edy Mohd Yatim pada pers, Rabu (24/6/2021). 

Sebelumnya, Riau masuk dalam Provinsi dengan peningkatan kasus covid tertinggi. "Kalau kondisi membahayakan kita minta Gubernur jaga daerah kita, batasi untuk berkunjung ke pulau Jawa, masyarakat dihimbau untuk tidak ke pulau Jawa sementara ini,"ujarnya.

Menurutnya, bila tidak diperlukan ataupun dalam keadaan genting, urusan yang urgent terutama pemerintah diharapkan untuk tidak ke pulau Jawa sementara ini. "Kecuali mendesak betul punya kaitan dengan kepentingan pemerintah, kalau tidak penting kali, mohon dibatasi kunjungan ke sana," sebutnya.

Upaya pencegahan atau preventif lebih baik dilakukan daripada terjadi pembludakan kasus lagi di Riau seperti sebelumnya. Bila diperlukan diaktifkan secara serius pemeriksaan di pintu masuk Riau dari pulau Jawa, terutama di Bandara SSK II, bahkan bila perlu ada swab langsung bagi pendatang dari pulau Jawa. Saat ini peningkatan kasus Covid di Jakarta dan beberapa Provinsi lainnya di pulau Jawa meningkat secara tajam.

Bahkan fasilitas kesehatan mulai tidak bisa menampung pembludakan kasus covid tersebut. Orang dari Jawa masuk ke Riau wajib tes antigen, hal ini guna mengantisipasi masuknya virus corona baru dari India dan Inggris .Tiga jenis virus corona baru itu yakni Varian Alfa (B.1.1.7), varian Inggris atau Beta (B.1.351) dan varian Delta (B.1.617.2) dari India dan jiga jenis virus corona baru itu sudah terdeteksi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan provinsi lainnya.

Kondisi ini harus diwaspadai oleh masyarakat Riau, mengingat saat ini akses penerbangan domestik ke Riau tetap masih dibuka, sehingga siapa saja bisa masuk dan datang ke Riau, termasuk pendatang dari pulau Jawa dan bisa saja membawa virus corona baru itu. Berdasarkan kondisi itu pula, Pemprov Riau menyurati GM Angkasa Pura II yang mengelola Bandara SSK II Pekanbaru . "Saya sudah minta kepada dinas kesehatan agar membuat surat ditujukan ke GM Angkasa Pura II , agar nanti setiap warga yang datang dari jawa, wajib dilakukan pemeriksaan antigen," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Rabu. 

Gubri menegaskan, pemeriksaan rapid antigen ini kepada warga yang datang dari pulau jawa ini dilakukan sebagai upaya untuk mendeteksi sejak dini penyebaran Covid-19 di Riau. Sebab dengan dilakukan rapid antigen ini orang-orang yang dicurigai terpapar Covid-19 bisa dilakukan isolasi mandiri, sehingga tidak menularkan ke warga Riau. "Pemeriksaan antigen ini dilakukan supaya kita tahu lebih awal, apakah warga ini sehat atau tidak, jadi ini bukan maksud kita memperketat orang masuk ke Riau, tapi ini merupakan salah satu upaya kita mendeteksi dini agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas di Riau," ujarnya.

Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi juga mengingatkan kepada masyarakat Riau agar mewaspadai penyebaran virus Covid-19 khususnya varian baru yang saat ini sudah menyebar di Pulau Jawa. Sedangkan akses penerbangan domestik ke Riau tetap masih dibuka hingga saat ini. “Dalam kondisi seperti ini kita patut waspadai penyebaran virus corona baru dari Jawa. Akses ke setiap daerah masih tetap dibuka secara luas, termasuk di Riau. Hal ini penting untuk disikapi agar kondisi penyebaran kasus harian tidak kembali menanjak,” kata Indra Yovi.

Tingginya angka kasus penyebaran corona pascalebaran Idul Fitri lalu, seharusnya sudah cukup menjadi peringatan bagi semua pihak agar hal yang sama tidak terulang kembali. “Kita di Riau harus melihat ini sebagai sesuatu yang serius. Kita sudah tahu secara pasti bagaimana kondisi di daerah ini jika kasus-kasus positif kembali naik. Sebab itu, capaian yang sudah diraih dalam upaya menekan angka kasus tetap harus dipertahankan. Terutama berhati-hati terhadap orang-orang dari luar daerah,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, mengimbau kepada masyarakat dan pejabat di Riau agar tidak melakukan perjalanan ke zona merah Covid-19 jika tidak ada urusan yang penting. "Kalau tidak ada urusan yang mendesak ya dipertimbangkan dulu, karena di jawa kan sekarang memang sedang terjadi lonjakan," kata Mimi.

Imbauan ini disampaikan Mimi menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Pulau Jawa, seperti di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur serta Yogyakarta. Mimi mengingatkan, jika memang masyarakat atau pejabat tetap harus berpergian ke daerah yang masih dalam zona merah Covid-19, maka protokol kesehatan harus lebih ketat lagi dijalankan. "Protokol kesehatan itu yang penting, kalau melakukan perjalanan, apalagi di wilayah yang zona merah maka protokol kesehatannya harus benar-benar dijaga," ujarnya.

Mimi mengungkapkan untuk perjalanan dinas pejabat ke Kementerian yang ada di Jakarta biasanya lebih ketat pemeriksaannya. Para pejabat dari daerah biasanya diminta untuk melakukan pemeriksaan rapid antigen atau bahkan swab PCR terlebih dahulu sebelum bertemu dengan pejabat di kementerian. "Tapi selama diperjalanan kan juga banyak ketemu dan kontak dengan orang lain, di peswat, di bandara, di bus, kemudian di tempat yang lain, kita kan berkontak juga dengan banyak orang. Jadi intinya tetap di protokol kesehatan," katanya. (*)

Tags : Legislator Riau, DPRD Riau, tes antigen, virus corona baru,