Duta besar (Dubes) Uni Eropa untuk Indonesia mengunjungi Gubernur Riau (Gubri) membicarakan kerjasama perdagangan.
PEKANBARU - Duta besar (Dubes) Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket mengunjungi Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, dikediaman dinas Gubri.
Keduanya membahas potensi kerja sama khususnya dalam hal ekonomi dan perdagangan termasuk tawaran pajak ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit.
Vincent Puket mengatakan Uni Eropa tertarik untuk menjalin kerjasama dengan Riau sebab Riau termasuk daerah dengan kebun sawit terluas di Indonesia.
"Minyak sawit Riau mewakili 8% dari total perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa dan 16% mewakili ekspor Indonesia ke Eropa," katanya didepan media, Senin (15/11) kemarin.
“Uni Eropa menawarkan pajak ekspor CPO yang rendah,” kata dia didampingi Gubri Syamsuar.
"Fokus kerjasama yang dijalin untuk meningkatkan perdagangan dan investasi."
“Kami menyadari bahwa sektor ini merupakan sumber lapangan kerja dan pendapatan besar di daerah (Provinsi Riau),” ujarnya.
"Minat kami besar untuk bekerja sama dengan pemerintah, industri dan organisasi masyarakat sipil untuk meningkatkan standar keberlanjutan di seluruh rantai pasokan minyak sawit."
"Secara khusus, Uni Eropa ingin memastikan bahwa minyak sawit yang kami beli tidak akan berkontribusi terhadap deforestasi," kata Vincent.
Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi sendiri menyatakan pemerintah daerah membuka diri dan berharap Uni Eropa menanamkan investasi di Riau.
“Saya sudah berbicara face to face dengan Pak Dubes, diharapkan setelah pertemuan ini ada tindak lanjut terkait kerja sama yang sudah dibicarakan,” kata dia.
Gubernur Syamsuar mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sangat berkomitmen dalam pembangunan pertanian dan perkebunan berkelanjutan di Provinsi Riau.
"Riau merupakan salah satu daerah dengan perkebunan Kelapa sawit terluas di Indonesia. Sehingga masyarakatnya mayoritas berprofesi sebagai petani."
"Pertanian dan perkebunan di Riau masih sumber kehidupan masyarakat Riau."
"Jika tidak diperhatikan dengan baik maka akan mengganggu ekonomi Riau dan juga berdampak bagi lingkungan masyarakat Riau," kata Gubri.
"Kami punya komitmen agar memperhatikan pembangunan pertanian dan perkebunan di Riau ini memang berkelanjutan. ke depannya bagaimanapun itu adalah sumber kehidupan masyarakat Riau, mata pencaharian masyarakat Riau," ucap Gubri saat bertemu dengan Duta Besar (Dubes) Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket, di Kediaman Gubri kemarin.
Orang nomor satu di Riau ini menjelaskan, satu diantara bentuk komitmen Pemprov Riau dalam pembangunan berkelanjutan tertuang dalam program Riau Hijau yang merupakan sebuah komitmen Pemprov Riau untuk memperbaiki lingkungan yang kurang baik selama ini.
Ia berharap dengan adanya sistem pertanian dan perkebunan yang berkelanjutan di Riau, maka diharapkan akan mampu mengurangi kerusakan hutan dan mengurangi kebakaran hutan akibat pembukaan lahan untuk pertanian dan perkebunan.
"Tentu kita harapkan pembangunan berkelanjutan bisa terus kita lakukan," ungkapnya.
Tidak hanya dalam bidang pertanian dan perkebunan yang berkelanjutan, Syamsuar mengaku bidang pembangunan lainnya juga mengedepankan sistem pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Ia mencontohkan, saat ini Pemprov Riau juga berupaya mengembangkan pemanfaatan energi surya atau solar cell di perkantoran milik Pemprov Riau. Yaitu dengan adanya cahaya matahari dapat menciptakan energi listrik yang berguna untuk kebutuhan sehari-hari.
"Jadi tentunya kami sangat berkomitmenlah untuk hal itu (pembangunan berkelanjutan) di Provinsi Riau," tutupnya. (*)
Tags : Gubernur Riau Syamsuar Bertemu Dubes Vincent Puket, Riau, Komitmen Bangun Perkebunan Berkelanjutan,