PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Sepanjang 59 Kilometer (Km) jalan lingkungan telah disemenisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Pekanbaru pada tahun lalu. Dinas Perkim juga membangun saluran air (parit) di kawasan lingkungan.
"Dinas Perkim Pekanbaru gerak cepat tata kawasan kumuh."
"Pada 2023, kami telah menangani 435 ruas jalan lingkungan dan 146 ruas saluran drainase. Jalan yang telah diseminasi sepanjang 59.472 meter," kata Kepala Dinas Perkim Pekanbaru Mardiansyah, Kamis (25/4).
Sedangkan saluran air yang telah dikerjakan sepanjang 19.994 meter. Pagu anggaran pekerjaan semenisasi Rp28 miliar. Pekerjaan untuk saluran Rp3 miliar.
"Anggaran bersumber dari APBD," ungkap Mardiansyah.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Perkim Pekanbaru kembali menganggarkan proyek semenisasi pada tahun ini. Semenisasi merupakan program rutin Dinas Perkim.
"Program semenisasi merupakan program rutin kami. Ada juga usulan dari pokok pikiran (pokir) dewan," kata Kepala Dinas Perkim Pekanbaru Mardiansyah.
Sebelumnya, Pemko Pekanbaru melibatkan warga dalam pembangunan drainase dan semenisasi di kawasan perumahan. Program padat karya ini dinamakan Organisasi Masyarakat Setempat (OMS).
"Akhir-akhir ini, kami banyak melakukan pembenahan. Dulu tidak ada banjir, tapi sekarang dimana-mana terjadi banjir, tumpukan sampah, serta kendala lainnya. Itulah kondisi hari ini," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun, Rabu (7/6).
Pemko Pekanbaru membuat program OSM guna menanggulangi hal-hal yang menjadi keluhan masyarakat. Namun, penanggulangan ini dilaksanakan oleh masyarakat.
"Jika program OMS yang perdana ini berhasil, maka kami akan menambah banyak program untuk pembenahan dan penataan kota,” ucap Muflihun.
Dinas Perkim juga gerak cepat tata kawasan kumuh di Rumbai.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran Rp6 miliar untuk membangun Kawasan Kumuh Terintegritas di RW 3 Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru.
Kadis Perkim Kota Pekanbaru, Mardiansyah mengatakan, pihaknya akan melakukan penataan terhadap suatu kawasan kumuh yang akan terintegrasi dengan jalan, drainase serta rumah layak huninya.
"Pekanbaru menjadi satu-satunya kabupaten/kota di riau yang mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat. Dimanan aggarannya dari APBN, totalnya sekitar Rp6 miliar untuk kawasan tersebut," kata Mardiansyah.
Ia menyebut, kawasan tersebut akan dikhususkan untuk pembangunan di RW 3, Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai.
"Nantinya di kawasan itu terintegrasi semuanya. Nanti ada rumah layak huninya, jalannya, drainasenya, termasuk juga hidrasi kebakaran," ungkapnya.
Jika sudah jadi kata Adie, kawasan itu akan dijadikan kawasan percontohan di Pekanbaru, Riau dan bahkan nasional.
"Ini kan program baru dari pusat, dan kebetulan pekanbaru satu-satunya yang dapat dari pusat. Jadi nanti ini akan jadi kawasan percontohan, percontohan juga bagi nasional," pungkasnya.
Diketahui, persoalan kawasan kumuh ini beberapa waktu lalu mendapat sorotan dari PPN/Bappenas, yang melihat ada ratusan heaktare hamparan pemukiman masyarakat Kota Pekanbaru saat ini masuk dalam kawasan kumuh.
"Kami melihat masih ada beberapa titik pemukiman kumuh di kota pekanbaru. Luasnya mencapai ratusan heaktare hamparan pemukiman masyarakat yang masuk dalam kawasan kumuh," ucap Rahmat Bintang dari PPN/Bappenas.
Menurut Rahmat Bintang, perlu strategi khusus yang dilakukan Pemko Pekanbaru untuk mengatasi beberapa isu strategis yang saat ini terjadi di kota bertuah.
Tidak hanya persoalan kawasan kumuh, persoalan banjir, kemacetan yang disebabkan kualitas jalan juga harus menjadi perhatian serius.
"Perlu ada strategi khusus untuk mengatasi isu-isu yang saat ini terjadi di kota pekanbaru," ujarnya.
Untuk tahun 2023 yang lalu, luas wilayah kumuh di Pekanbaru mencapai 267,76 hektare yang tersebar di beberapa Kecamatan dan Kelurahan di Kota Pekanbaru. (rp.sul/*)
Editor: Elfi Yandera
Tags : dinas perumahan dan kawasan permukiman, dinas perkim, pekanbaru, tata kawasan kumuh, disperkim semenisasi jalan lingkungan ,