Disdik Pekanbaru Bakal Alihkan Siswa Tak Terakomodir PPDB Online ke Sekolah Pinggiran
PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Dinas Pendidikan [Disdik] Kota Pekanbaru bakal mengalihkan siswa tak terakomodir Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online tingkat SMP Negeri ke sekolah pinggiran.
"Sampai saat ini masih belum diketahui soal untuk mengisi kuota jalur PPDB Online untuk tingkat SMP Negeri yang masih kosong."
"Saya sebentar lagi akan memasuki pensiun, untuk lebih jelasnya jumlah siswa yang tak terakomodir di PPDB Online bisa ditayakan ke Kabid SMP," kata Sekretaris Disdik, Drs H. Muzailis MM, tadi Sabtu (8/7).
Disdik masih mengumpulkan laporan masyarakat yang anaknya tidak terakomodir dalam PPDB Online tingkat SMP Negeri.
Tetapi berpijak pada tahun ajaran 2022 kemarin, Muzailis mengatakan, hasil pengumpulan [data terkumpul], selanjutnya akan menyampaikan kepada Pj Walikota Pekanbaru.
"Setelah data terkumpul baru kita lapor ke Pak Walikota untuk menambah ruangan belajar," ungkap Muzailis.
Irfan, Kepala Bidang [Kabid] Pendidikan Pembinaan SMP Disdik Kota Pekanbaru dikonfirmasi melalu Whats App [WA] nya mengaku ada 2091 siswa yang tak tertampung PPDB Online kemarin.
"Dari data sementara yang sudah terkumpul, ada sekitar 2091 orang. Namun itu rata-rata berada di pinggiran kota.
"Kalau untuk sekolah yang berada dalam kota, semua sudah terisi baik jalur zonasi, afirmasi dan juga prestasi," katanya.
Dia menyebutkan ada 108 sekolah swasta di Kota Pekanbaru, mereka [siswa] yang tak tertampung bisa dialihkan kesana, 'untuk kebijakan lebih lanjut hanya pimpinan yang bisa melakukan," sebutnya.
Pada tahun ajaran 2022 kemarin solusi ini seperti disebutkan Muzailis, pihaknya terus terlibat mencari solusi bagaimana anak yang belum diterima dalam PPDB mau ke sekolah pinggiran.
"Karena mungkin tidak akan mau warga kota sekolah ke pinggiran, itu yang akan kita kondisikan," terang Muzailis.
Pengalihan ke sekolah pinggiran yang masih kosong terus berproses, menurutnya tidak akan membuat calon siswa ketertinggalan pelajaran. Mengingat satu bulan awal ini, para siswa masih dalam tahap pengenalan. (*)
