News Daerah   2021/10/18 13:6 WIB

Disparpora Seleksi Tari Kreasi, Hasilnya 'Tarian Petik Inai jadi Pemenang'

Disparpora Seleksi Tari Kreasi, Hasilnya 'Tarian Petik Inai jadi Pemenang'
Tarian Petik Inai

SELATPANJANG - Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kepulauan Meranti melakukan seleksi tari kreasi dengan tema 'Adat Kebiasaan Masyarakat Meranti' di Ballrom Afifa Futsal, Jalan Banglas, Selatpanjang, Minggu 17 Oktober 2021. 

Hadir Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul Lapawesean Tendri Guling SIk MH, Kepala Disparpora, Rizki Hidayat, Sekretaris Disparpora Kepulauan Meranti, Hj Fitrianingsih, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Gilang Cendikia dan beberapa ketua organisasi, Dewan juri Duta Seni Kepulauan Meranti, Aida Fitriani, Koreografi Riau, Syafmanefi Alamanda dan komposer Riau yang juga pentolan Riau Rhythm Chamber, Rino Dezapaty.

Sekretaris Disparpora Kepulauan Meranti, Hj Fitrianingsih dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut yakni memberi motivasi kepada seluruh pecinta seni terutama seni tari pada generasi muda untuk bisa memberikan kreatifitasnya dibidang tari.Diharapkan dengan berkembangnya budaya tari ini dapat dijadikan agenda tahunan.

"Dengan berkembangnya budaya tari ini dapat dijadikan agenda tahunan dan semoga tahun depan dapat diikuti seluruh kecamatan. Sehingga ini akan menjadi daya tarik dan minat wisatawan serta ekonomi kreatif bisa berkembang dengan baik dan bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah," ujarnya.

Usai peresmian yang dilakukan Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil dalam kata sambutannya mengapresiasi atas terlaksananya seleksi tari yang dilaksanakan.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti saya menyambut baik dan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terlaksana kegiatan seleksi tari kreasi Kepulauan Meranti Tahun 2021 yang dilaksanakan oleh Disparpora. Acara ini bertujuan sebagai sarana memperkenalkan, mempromosikan dan menyebarluaskan produk karya seni daerah khususnya yang bersifat tradisi," kata Bupati.

Menurutnya, seleksi tari ini juga momentum untuk mengembangkan dan melestarikan budaya, khususnya budaya tari. "Seleksi tari kreasi ini kita jadikan momentum khususnya generasi muda untuk mengembangkan dan melestarikan budaya, agar hal ini menjadi identitas bangsa sebagai kecintaan kita pada tanah air, menghomati budaya dan kearifan lokal. Masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti patut bersyukur karena diberikan anugerah berupa khazanah budaya yang beragam, salah satunya adalah seni tari yang tentu berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya lain," ungkapnya.

"Pemkab Kepulauan Meranti telah membuka jalur beasiswa bagi yang berprestasi dan kurang mampu, tidak menutup kemungkinan juga dibuka kesempatan bagi yang berprestasi di bidang kesenian dan tari."

"Pemkab Kepulauan Meranti di masa pemerintahan saya telah membuka peluang bagi anak-anak di Kepulauan Meranti untuk melanjutkan studinya ke jenjang S1 bagi yang tidak mampu dan berprestasi. Tidak menutup kemungkinan juga kesempatan ini bagi yang berprestasi di bidang seni tari," ujar Adil.

Peresmian seleksi tari kreasi ini ditandai dengan pemukulan alat musik Marwas oleh Bupati dan didampingi Kapolres dan sejumlah pejabat lainnnya. Selain itu kegiatan itu tampak meriah dengan penampilan dan lenggak- lenggok penari cilik yang membawakan tarian Joged Sonde, terlihat Bupati menyawer dengan memberikan sejumlah uang kepada penari cilik itu.

Seleksi tari diikuti oleh 5 sanggar yang mewakili masing-masing kecamatan. Penampilan perdana ditampilkan oleh Sanggar Dapes Dancer B yang membawakan tarian yang berjudul Ngangkot Hidang.

Tarian ini terinspirasi dari prosesi majelis perkawinan masyarakat Pulau Merbau yang sudah menjadi kebiasaan masyarakatnya makan dengan berhidang dari dulu hingga sekarang. Kebiasan ini merupakan nilai adat yang selalu dijunjung tinggi. Hidangan disiapkan untuk para tamu undangan diangkot atau dibawa dari bangsal masak ketempat para tamu didudukkan.

Tarian kedua dibawakan oleh Sanggar Dapes Dancer A yang membawakan tarian Petik Inai. Tarian ini terinspirasi dari adat perkawinan masyarakat Melayu, ada banyak prosesi adat yang akan dilalui salah satunya malam berinai. Tarian ini berawal dari prosesi persiapan menuju malam berinai, dimana Mak Andam yang percayakan oleh tuan rumah akan memetik daun inai yang akan ditumbuk atau dihaluskan. Dalam proses ini Mak Andam sering dikuti oleh anak gadis pergi memetik daun Inai dengan membawa payung berwarna merah dan kain berwarna merah

Selanjutnya Sanggar Gagak Hitam membawakan tarian Mandi Taman. Tarian ini pun terinspirasi dari bagian proses dalam pernikahan suku Melayu. Dimana Mandi Taman merupakan salah satu ritual adat pernikahan di negeri Melayu yang pada hakikatnya memberikan tunjuk ajar yang baik. Selanjutnya Sanggar Sri Serumpun Kemuning yang berasal dari Kecamatan Rangsang membawakan tarian yang berjudul Menyolak.

Sinopsis dari tarian ini, Menyolak atau nyelumbat dalam bahasa setempat adalah tradisi masyarakat kecamatan Rangsang untuk mengupas kelapa. Masyarakat disana yang mayoritas berpenghasilan dari kelapa setiap tiga bulan sekali akan panen dan masyarakat pun akan membagi pekerjaan dari mengumpulkan, menyolak, sampai kelapa di perdagangkan.

Walaupun keringat bercucuran, letih yang dirasakan, harus di jalankan. Tetapi masyarakat tetap melakukan pekerjaan dengan suka cita, karena itu sudah menjadi tradisi dan kebahagiaan bagi masyarakat.

Sanggar Mustika Wan Fitria sebagai penampilan tertutup, membawakan tarian Petang Megang. Tarian itu terinspirasi dari tradisi menyambut bulan suci Ramadhan, dimana ada Mandi Belimau yang dimaksudkan untuk membersihkan diri dari sifat buruk dengan menggunakan air rebusan jeruk dan serai.

Hasil penjurian, Sanggar Dapes Dancer A yang membawakan tarian Petik Inai dinobatkan menjadi pemenang terbaik I, terbaik II disematkan kepada Sanggar Kemuning Serumpun yang membawakan tarian Nyolak dan terbaik III diraih oleh Sanggar Dapes Dancer B dengan tarian Ngangkot Hidang. Sementara harapan I diraih Sanggar Gagak Hitam dan harapan II diraih Sanggar Mustika Wan Fitria.

Adapun untuk kategori penata tari terbaik diraih oleh Dapes Dancer B, Syamsudin, penata musik terbaik diraih Sanggar Sri Kemuning Serumpun, dan penata busana terbaik Dapes Dancer B. Untuk terbaik I berhak mewakili Kabupaten Kepulauan Meranti pada ajang yang sama ditingkat Provinsi Riau. (rilis)

Tags : Disparpora Seleksi Tari Kreasi, Kepulauan Meranti, News Daerah, Tarian Petik Inai jadi Pemenang,