DPRD Soroti Pasar Induk Pekanbaru yang Tak Kunjung Beroperasi, 'Buat Relokasi Pedagang Ditunda'

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah [DPRD] Kota Pekanbaru menyoroti Pasar Induk Pekanbaru yang tak kunjung beroperasi.

"Pasar Induk Pekanbaru tak kunjung beroperasi buat relokasi pedagang ditunda."

"Kehadiran pasar induk ini sangat ditunggu oleh masyarakat dan pedagang. Agar aktivitas bongkar muat barang hingga masuk ke pasar-pasar lebih tertata dengan baik," kata Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PDI-Perjuangan, Ruslan Tarigan.

Para pedagang dan masyarakat menantikan kapan Pasar Induk di Kota Pekanbaru mulai beroperasi. Meski telah lewat Idulfitri 2024, kenyataannya masih belum terwujud hingga saat ini.

Ia menyoroti pentingnya kehadiran pasar induk dalam membantu aktivitas pedagang dalam melakukan bongkar muat barang dan menyalurkan ke pasar tradisional di Pekanbaru.

Ruslan menegaskan pentingnya pengelolaan pasar induk sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan.

Dia meminta agar Pemerintah Kota tidak menunda lagi operasional Pasar Induk, karena ini sudah lama dinantikan.

"Diharapkan pasar ini sesuai dengan spesifikasi, sesuai rencana, dan sesuai dengan yang sudah ditetapkan bersama oleh pemerintah dan pihak ketiga," tegasnya.

Ruslan juga menyoroti masalah penataan lapak di Pasar Induk.

Dia menekankan agar penyewaan lapak tidak memberatkan pedagang dan diatur secara baik oleh Dinas Perdagangan.

"Jangan sampai peruntukan untuk pedagang malah jadi hotel seperti yang sudah pernah terjadi. Jangan ada yang dirugikan, baik pedagang maupun investor," paparnya.

Ruslan menegaskan bahwa Pasar Induk harus dielola dengan baik dan tidak boleh senasib dengan penataan Pasar Kodim yang belum memberikan hasil optimal.

"Ini sudah lama ditunggu-tunggu. Peran pemerintah adalah menertibkan, menata, mengelola, dan menatausahakan pasar di Kota Pekanbaru agar tertib," tambahnya.

Selain itu rencana relokasi para pedagang yang berada di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Terminal AKAP ke Pasar Induk Kota Pekanbaru terpaksa diundur.

Menurut para pedagang kios-kios yang sebelumnya telah selesai dibangun tersebut kurang luas.

Sebelumnya dikatakan Pasar Induk yang berada di Jalan Soekarno Hatta tersebut akan mulai dioperasikan pada pertengahan tahun 2024, namun tampaknya rencana tersebut tidak berjalan sesuai dengan target.

Pasalnya dalam Rapat Sosialisasi dan Rencana Relokasi Pedagang Pasar Induk Sementara ke Pasar Induk Bangun Guna Serah yang berlangsung pada tanggal 7 Mei 2024 kemarin para pedagang menyampaikan pendapat mereka terkait kondisi kios yang kurang memadai lantaran ruangnya yang tidak luas.

“Kita masih dalam tahap sosialisasi dengan para pedagang dan pihak Agung Rafa Bonai (ARB) jadi kalau untuk kesiapan tempat sendiri, tadi dipaparkan oleh pihak ARB itu sudah 86 persen bahkan mungkin sampai ke 90 persen untuk bisa ditempati," kata Kadisperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, Rabu (8/5).

Menurutnya, proses pembangunan Pasar Induk tersebut sudah mencapai 90 persen. Namun ada masukan dari para pedagang terkait kios yang dianggap kurang luas.

"Hanya saja tadi pedagang mengatakan bahwa tempatnya mungkin kurang luas space nya, karena komoditas yang dijual para pedagang ini kan butuh udara segar seperti cabai, bawang, sayur-sayuran dan lain-lain itu butuh ruang yang besar karena kalau di tempat pengap dan tertutup itu dia cepat membusuk,” sambungnya.

Selain itu para pedagang juga meminta agar jalur transportasi di lokasi yang baru bisa lancar sebab jam operasional mereka berakhir pada jam 4 pagi.

“Juga untuk jalur transportasi tadi itu yang disampaikan agar lancar karena mereka itu terakhir operasional itu jam 4 pagi kalau jam 4 pagi mereka tidak bisa menjual itu mereka pasti rugi,” jelas Zulhelmi.

Pihaknya akan mencarikan solusi terbaik bagaimana agar para pedagang tersebut dapat pindah namun barang dagangan mereka tidak mengalami kerusakan.

“Tentu kita harus carikan solusi ya dengan permintaan teman-teman pedagang tadi. Prinsip mereka mau pindah tapi jangan sampai nanti mereka pindah itu menyebabkan kerugian kan kasihan, artinya pemerintah mesti bertindak adil maksudnya jangan sampai kita paksa-paksa pedagang pindah sementara tempatnya mungkin kiosnya kurang memadai itu tentu harus ada solusinya seperti apa," katanya.

"Nanti kami akan laporkan kepada pimpinan terkait dengan ini tentu akan ada arahan-arahan berikutnya itu yang akan kami ikuti nanti. Jadi kita akan cari solusi untuk jalan tengahnya bagaimana mereka bisa menempati pasar induk itu tapi barangnya tidak rusak,” sambungnya.

Untuk diketahui para pedagang yang nantinya akan di relokasi ke Pasar Induk berjumlah sekitar 280 pedagang, yang hampir sebagiannya menjual komoditas sayur mayur. (*)