PEKANBARU - Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Provinsi Riau sudah dilakukan selama dua pekan. Kondisi hingga saat ini masih berjalan aman, lancar, dan belum ditemukan kasus baru terjadinya penyebaran positif Covid-19.
“Alhamdulillah pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas di Riau aman dan terkendali. Secara umum belum ditemukan kasus positif setelah proses belajar mengajar di sekolah. Belum ada ditemui anak terdeteksi positif Covid-19, termasuk sekolah boarding. Saya melihat penerapa sekolah boarding juga membantu meningkatkan imun anak,” kata Kepala Dinas Pendidikan Riau, Zul Ikram pada pers, Senin (4/10).
Menurutnya, setelah penerapan sekolah tatap muka terbatas di Riau berjalan, perlu dilakukan pengawasan terus terhadap sekolah. Jika dalam sebulan ini tidak terjadi kasus yang meningkat, maka akan ada penerapan proses belajar mengajar dengan menambah durasi belajar di sekolah. Namun, pihaknya perlu melakukan kajian bersama kepala sekolah, guru-guru, termasuk rekomendasi dari ahli epidemologi.
“Dalam minggu ini kita akan mengadakan rapat bersama kepala sekolah, untuk mengisi link yang sudah dikirim ke pengawas sekolah, termasuk guru, dan link kehadiran siswa. Setiap pelaksanaan dilihat berlangsung terus menerus dan dilaporkan,” kata Zul Ikram.
“Dari hasil pertemuan dengan kepala sekolah, pada minggu ke empat kita mengajak tim ahli epidemologi untuk merekomendasikan durasi sekolah tatap muka, bisa ditambah atau tidak," ujarnya.
"Kemudian, dari hasil epidemologi kita akan ancang-ancang petunjuk teknis, pada bulan ketiga kebijakan apakah ditambah durasi atau jumlah yang masuk 50:50 atau 50 ke 70, tapi tetap harus rekomendasi tim gugus dan persetujuan kepala daerah,” tandasnya.
Sementara untuk di Kota Pekanbaru sendiri TMT juga sudah dilaksanakan dan berjalan aman. Namun Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri menilai pelaksanaan vaksinasi tingkat pelajar di sekolah-sekolah swasta dan negeri di Kota Pekanbari dinilai belum berjalan dengan maksimal. "Pihak sekolah sekolah disarankan mendata para siswa untuk segera dilaporkan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru," kata dia, Selasa (5/10).
"Pihak sekolah baik itu Sekolah Negeri ataupun Sekolah Swasta untuk mendata siswanya, serahkan ke instansi pendidikan untuk vaksinasi. Jika para siswa terdata di Disdik Pekanbaru, pengajuan permintaan vaksin ke Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru lebih mudah proses permintaan vaksin ke instansi terkaitnya lebih cepat, mereka tahu berapa jumlah vaksin yang harus dipersiapkan untuk vaksinasi pelajar ini," sebutnya.
Kalau persediaan vaksin di Kota Pekanbaru tidak mencukupi, Diskes pun akan dipermudah dalam pengajuan permintan vaksin ke Pemerintah Pusat jika semua itu terdata. "Segeralah lakukan pendataan agar tahapan vaksinasi bagi pelajar ini dapat terlaksana dengan cepat," katanya menambahkan vaksinasi pelajar dinilai sangat perlu, mengingat para siswa di Pekanbaru beberapa bulan terakhir sudah mengikuti Pembelajaran TMT. (rp.sul/*)
Tags : Dua Pekan Pembelajaran Tatap Mmuka Terbatas, Pendidikan, Pekanbaru, TMT Aman dan Terkendali,