Headline Kesehatan   2022/03/12 12:30 WIB

Dua Tahun Pandemi, Tampaknya Covid-19 akan Mereda dan Berakhir

Dua Tahun Pandemi, Tampaknya Covid-19 akan Mereda dan Berakhir

KESEHATAN - Dua tahun setelah pandemi COVID-19, banyak negara telah melihat penurunan dramatis dalam infeksi, rawat inap, dan tingkat kematian dalam beberapa pekan terakhir, menandakan krisis tampaknya mereda. Tapi bagaimana itu akan berakhir? Insiden epidemi di masa lalu mungkin bisa memberikan petunjuk.

Erica Charters dari Oxford University mencoba menganalisa bagaimana perubahan dari pandemi ke epidemi di masa lalu, yang menurut dia, prosesnya panjang dan berlarut-larut. Pandemi global COVID-19 telah meningkat dan berkurang secara berbeda di berbagai belahan dunia, tapi di Amerika Serikat, setidaknya ada alasan untuk percaya bahwa akhir pandemi sudah dekat.

 Sekitar 65 persen orang Amerika sepenuhnya divaksinasi penuh, dan sekitar 29 persen di antara telah mendapat booster. Kasus telah menurun selama hampir dua bulan, dengan rata-rata harian AS turun sekitar 40 persen sepekan terakhir.

Rawat inap juga telah anjlok, turun hampir 30 persen. Mandat masker dicopot dan Presiden Joe Biden mengatakan sudah waktunya bagi orang untuk kembali bekerja di kantor atau menjalani kehidupan pra-pandemi

Tetapi pandemi ini penuh kejutan, berlangsung lebih dari dua tahun dan menyebabkan hampir 1 juta kematian di AS dan lebih dari 6 juta di seluruh dunia. Tingkat keparahannya telah mengejutkan, sebagian karena banyak orang mengambil pelajaran yang salah dari pandemi flu 2009-2010 yang ternyata tidak mematikan seperti yang ditakuti pada awalnya.

“Kami semua khawatir tetapi kemudian tidak ada yang terjadi (pada 2009), dan saya pikir itulah yang diharapkan ketika COVID-19 pertama kali muncul,” kata Kristin Heitman, seorang peneliti berbasis di Maryland yang bekerja sama dengan Charters seperti dilansir dari AP, Sabtu (12/3/2022).

Beberapa ahli menawarkan pengetahuan dari epidemi masa lalu yang dapat menginformasikan bagaimana akhir dari pandemi COVID-19 dapat terjadi.

1. Flu

Sebelum COVID-19, influenza dianggap sebagai agen pandemi paling mematikan. Sejarawan memperkirakan, pandemi flu 1918-1919 menewaskan 50 juta orang di seluruh dunia termasuk 675 ribu di AS, sementara pandemi flu lain pada tahun 1957-1958 menewaskan sekitar 116 ribu orang Amerika, dan lainnya pada tahun 1968 menewaskan 100 ribu lebih.

Flu baru pada tahun 2009 menyebabkan pandemi lain, tetapi tidak terlalu berbahaya bagi orang tua –kelompok yang cenderung paling banyak meninggal akibat flu dan komplikasinya. Pada akhirnya, kurang dari 13 ribu kematian di AS dikaitkan dengan pandemi itu.

WHO pada Agustus 2010 menyatakan flu telah pindah ke periode post-pandemi, yang kemudian berubah menjadi wabah musiman biasa. Dalam setiap kasus, pandemi menurun seiring berjalannya waktu, dan populasi telah membangun kekebalan. Dan menurut ahli, pola semacam itu mungkin juga akan terjadi dengan virus corona.

2. HIV

Pada tahun 1981, pejabat kesehatan AS melaporkan sekelompok kasus lesi kanker dan pneumonia pada pria gay yang sebelumnya sehat di California dan New York. Semakin banyak kasus mulai muncul, dan pada tahun berikutnya para pejabat menyebut penyakit AIDS, sebagai sindrom defisiensi imun

Para peneliti kemudian menentukan itu disebabkan oleh HIV (human immunodeficiency virus) yang melemahkan sistem kekebalan seseorang dengan menghancurkan sel-sel yang melawan penyakit dan infeksi. Selama bertahun-tahun, AIDS dianggap sebagai hukuman mati yang menakutkan, dan pada tahun 1994 menjadi penyebab utama kematian bagi orang Amerika berusia 25 hingga 44 tahun.

Tetapi perawatan yang tersedia pada 1990-an mengubahnya menjadi kondisi kronis yang dapat dikelola bagi kebanyakan orang Amerika. Perhatian dialihkan ke Afrika dan bagian lain dunia yang dianggap masih menghadapi keadaan darurat.

“Pandemi tidak berakhir dengan penyakit yang surut secara seragam di seluruh dunia. Bagaimana pandemi berakhir umumnya dengan menjadi banyak epidemi (regional),” kata Charters.

3. Zika

Pada tahun 2015, Brasil mengalami wabah infeksi virus Zika yang disebarkan oleh nyamuk yang cenderung hanya menyebabkan penyakit ringan pada sebagian besar orang dewasa dan anak-anak. Tapi itu menjadi teror karena infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir yang mempengaruhi perkembangan otak, menyebabkan bayi lahir dengan kepala yang sangat kecil.

Akhir tahun 2015, nyamuk juga menyebarkan virus zika di negara-negara Amerika Latin lainnya. Pada 2016, WHO mendeklarasikannya sebagai wabah global dan darurat kesehatan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menerima laporan tentang 224 kasus penularan Zika oleh nyamuk di benua Amerika Serikat dan lebih dari 36 ribu di wilayah AS sebagian besar di Puerto Rico.

Tetapi jumlah tersebut turun secara dramatis pada tahun 2017 dan hampir menghilang tak lama setelah itu, setidaknya di AS. Para ahli percaya epidemi itu lenyap ketika orang mengembangkan kekebalan. Meski begitu, zika bisa menjadi ancaman kembali ketika virus bermutasi atau sejumlah besar orang muda datang tanpa kekebalan.

4. COVID-19

WHO yang berbasis di Jenewa menyatakan COVID-19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020, dan akan memutuskan kapan darurat internasional berakhir setelah meninjau berapa banyak negara yang mengalami penurunan kasus atau setidak rawat inap dan kematian.

WHO belum mengumumkan ambang batas target. Tetapi para pejabat minggu ini menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan akhir pandemi dengan mencatat berapa banyak lagi yang harus diselesaikan sebelum dunia dapat membalik halaman. Kasus COVID-19 berkurang di AS, dan turun secara global dalam minggu terakhir sebesar 5 persen. Tetapi kasus meningkat di beberapa tempat, termasuk Inggris, Selandia Baru dan Hong Kong.

“Orang-orang di banyak negara masih membutuhkan vaksin dan obat-obatan. Di Amerika Latin dan Karibia saja, lebih dari 248 juta orang belum mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19. Negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah kemungkinan akan melihat peningkatan penyakit, rawat inap dan kematian di masa depan,” kata Dr Carissa Etienne, direktur Pan American Health Organization yang merupakan bagian dari WHO

“Kita belum keluar dari pandemi ini. Kita masih perlu melihat pandemi ini dengan sangat hati-hati,” kata Dr Ciro Ugarte. (*)

Tags : covid berakhir, pandemi covid berakhir, pandemi berakhir, covid berakhir tahun ini, dua tahun pandemi covid,