Headline Politik   2022/06/14 22:49 WIB

Dua Tokoh Riau Beri Saran-Keritikan pada Gubernur Syamsuar, 'dalam Memimpin Wilayah Provinsi'

Dua Tokoh Riau Beri Saran-Keritikan pada Gubernur Syamsuar, 'dalam Memimpin Wilayah Provinsi'
H Darmawi Wardhana Bin Zalik Aris, Ketua LMR dan Brigjen (Purn) TNI H Saleh Djasit SH, mantan Gubernur Riau.

PEKANBARU - Dua Tokoh Riau (H. Darmawi Wardhana Bin Zalik Aris, Ketua Lembaga Melayu Riau/LMR Pusat Jakarta dan Brigjen (Purn) TNI H. Saleh Djasit SH, mantan Gubernur Riau) memberikan keritikan dan saran pada Gubernur Riau Drs H Syamsuar MS.i dalam memimpin wilayah Provinsi.

Akhir-akhir ini politik di Riau sedang memanas, bahkan Gubernur Riau banyak dikritik tentang kebijakan dan kepemimpinannya. Namun H. Saleh Djasit dalam pemaparannya sekaligus penilaiannya mengungkapkan melalui sambungan seluler WhatsApp (WA) beserta vidio Coling bersama H Darmawi Wardhana tadi malam ini, Selasa 14 Juni 2022.  

Brigjen (Purn) TNI H Saleh Djasit SH mantan Gubernur Riau (1998-2003) ini menilai perlunya membangun dengan tegas, dinamis, elegan serta prestisius.

Berbicara soal kepemimpinan, Saleh Djasit menyebutkan pencapaian selama memimpin merupakan salah satu indikator keberhasilan kepemimpinan seseorang.

"Selain itu, perlu konsep, visi, dan gaya serta karakter seorang pemimpin juga sangat berpengaruh dalam menunjang keberhasilan pemimpin," kata Saleh kepada H Darmawi dalam percakapan itu. 

Tetapi Darmawi kembali menilai, Gubernur Riau sekarang perlu adanya melakukan refolusi pemikiran, guna untuk memperoleh berbagai masukan, ide untuk menggerakkan pembangunan.

Lantas Saleh Djasit menyetujui ide refolusi pemikiran itu. Dan Saleh lantas mengakui; kalau Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi merupakan sosok pemimpin yang mulai meniti karir dari level pemerintahan paling bawah.

"Mulai dari Camat, Bupati, dan hingga merangkak naik menjabat sebagai Gubernur. Hasilnya, diakui memang tidak ada satu pun jabatan yang ditinggalkan tanpa ukiran prestasi."

Tetapi Saleh Djasit berpesan, agar Gubri sekarang dalam menjalankan kepemimpinannya harus bisa memperlihatkan ketegasan dalam berprinsip, dibalut dengan gaya dinamis yang elegan, serta mengadopsi nilai-nilai adat dan budaya lokal.

"Saya kira itu yang perlu dibuatnya hingga bisa tanpak berbeda dengan pemimpin-pemimpin lain terdahulu," pesan Saleh Djasit.

Hanya saja Darmawi kembali menambahkan, saat ini Gubernur Syamsuar merupakan inspirator bagi pemimpin lain di 12 kabupaten/kota.

"Sebaiknya Gubri bisa menerima refolusi pemikiran membuka ruang dialog guna masa depan Riau," harap Darmawi.    

Dia mencontohkan bagaimana cara melakukan pendekatan, dengan menyentuh sisi emosional seseorang jika ada Kepala Dinas tidak punya prestasi kerja, tidak bisa capai target, bukan lantas di copot. Akan tetapi bisa dilakukan memotivasi.

Darmawi malah mengingatkan agar Gubri pada jajarannya bisa mengajak semua untuk bekerja lebih keras demi dedikasi aparat pemerintahan.

Jadi bisa saja bersemboyan; "sia-sia kita kerja keras siang malam kalau rakyat kita tetap menderita. Tidak ada gunanya kita bekerja, kalau kita tidak bisa membuat rakyat tersenyum dan merasa terjamin, bahwa pemerintah juga ikut memikirkan dan menyiapkan makan serta minumnya rakyat”.

Darmawi juga menilai semua harus dicatat, dan semua harus mendapat tempat”. Syamsuar juga tidak lepas dari cercaan oleh beberapa kalangan ketika mengeluarkan sebuah statemen, atau menyampaikan sebuah gagasan dan kebijakan yang tidak popular.

"Gubri Syamsuar menyandang sebagai Datuk Setia Amanah harus memandang kedepannya Provinsi Riau ini."

"Sehingga masyarakat menganggap itu sebuah hal yang mencerminkan yang dituakan dan tidak hanya sebuah pencitraan dengan kata-kata kosong tanpa realisasi. Ia juga harus bisa terbuka, dikkritisi atas kebijakan-kebijakannya yang mungkin dianggap merugikan orang banyak," pesan Darmawi.

Namun pesan Saleh Djasit berbicara soal pembangunan, dalam setiap kesempatan, baik untuk daerah ini, Syamsuar harus bisa lantang bersuara, "Indonesia bukan hanya Jakarta dan pulau Jawa saja. Harus ada pemerataan pembangunan, dan sudah saatnya Riau mendapatkan perhatian lebih untuk peningkatan infrastruktur," pesannya.

"Apa yang disuarakannya, bukan hanya sebatas di atas podium semata, Syamsuar harus bisa kembali membuktikan bahwa apa yang disuarakannya benar-benar didengar dan direspon oleh pemerintah pusat."

Namun Saleh Djadit tidak menampik, hal prestisius lain yang juga menjadi capaian membanggakan, yaitu saat kondisi perekonomian secara nasional bahkan secara global mengalami perlambatan dan pelemahan. Sebagai seorang pemimpin, Syamsuar bersama Wakil Gubernur, Edy Natar Nasution yang setia bersamanya pun memberikan kepastian kepada masyarakat, Riau kuat dan bisa melalui kondisi tersebut.

Hal itu terbukti ketika daerah lain mengalami krisis dan pertumbuhan ekonomi yang stuck, angka pertumbuhan ekonomi Riau justru berada di atas angka rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.

Mengakhiri pembicaraan dua tokoh ini melihat semua capaian tersebut, sangat wajar apabila selama Kepemimpinan Syamsuar sebagai Gubernur Riau memang diganjar dengan gelimangan penghargaan untuk berbagai bidang. Mulai dari bidang politik, pemerintahan, pendidikan, hukum, ekonomi, hingga kesehatan. Riau saat ini bukan hanya sekedar sebuah provinsi yang ada di Indonesia, tetapi di bawah kepemimpinan Syamsuar, Riau telah menjadi penopang dan pilar utama bagi pembangunan nasonal.

Jadi Darmawi pun menambahkan semua itu perlunya refolusi pemikiran. (*)

Tags : Dua Toko Riau Beri Saran dan Keritikan, H Darmawi Wardhana Bin Zalik Aris dan H Saleh Djasit, Gubernur Riau Syamsuar, Kepemipinan Gubernur Riau Syamsuar ,