FORUM INTERNASIONAL tampilkan sejarah haji dan perkembangan teknologi haji. Pemerintah Arab Saudi menggelar forum internasional bertajuk Sejarah Haji dan Dua Masjid Suci yang diselenggarakan oleh Darat Al-Malik Abdulaziz dan Kementerian Haji dan Umrah, dengan salah satu bahasannya menyoroti inovasi serta transformasi digital.
Forum yang berlangsung pada 10-12 November 2025 itu digelar bertepatan dengan Konferensi dan Pameran Haji edisi kelima di Aula Super Dome, Jeddah.
“Forum ini menjadi wadah ilmiah dan budaya yang menyoroti kedalaman sejarah ibadah haji serta memperkuat citra peradaban Arab Saudi di dunia internasional, sejalan dengan Visi Saudi 2030 dalam bidang kebudayaan dan pariwisata,” ujar Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah, Rabu (12/11).
Acara dibuka dengan pidato Sekretaris Jenderal Rabithah Alam Al-Islami, Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa, yang juga anggota Komite Pengawas Utama proyek.
Dalam sambutannya, Al-Issa menegaskan pentingnya pendokumentasian sejarah budaya dan keagamaan haji serta peran sentral Kerajaan Arab Saudi dalam pengembangan layanan bagi para tamu Allah dari masa ke masa.
Pada hari pertama, forum menggelar sesi diskusi bertema Pemandangan Budaya di Makkah dan Madinah yang dihadiri Syaikh Prof Saleh bin Abdullah bin Hamid, anggota Dewan Ulama Senior sekaligus penasihat di Dewan Kerajaan.
Ia menyoroti warisan sejarah haji serta perkembangan layanan di dua Masjid Suci, termasuk inovasi dan transformasi digital yang terus ditingkatkan oleh Kerajaan demi kenyamanan jamaah.
Sesi-sesi lanjutan membahas beragam topik, mulai dari pengaturan kepadatan jamaah, transportasi, hingga pelayanan kesehatan dalam perspektif sejarah.
Diskusi juga menyoroti kemajuan metode penyelenggaraan haji dari masa ke masa dan tantangan yang dihadapi Arab Saudi dalam menyediakan layanan terpadu.
Para pembicara menekankan pentingnya transformasi digital dan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pendokumentasian dan bimbingan jamaah, yang memungkinkan pemantauan kerumunan serta peningkatan efisiensi layanan secara real-time.
Selain forum ilmiah, kegiatan ini turut menampilkan pameran pendukung yang menghadirkan koleksi dokumen, manuskrip, foto-foto sejarah langka, serta artefak arkeologis yang menggambarkan perjalanan haji selama lebih dari satu abad.
Melalui teknologi digital dan pertunjukan interaktif, pengunjung dapat mengeksplorasi tempat-tempat suci dan memahami perkembangan pelayanan haji dan umrah secara mendalam.
Pameran tersebut mencerminkan komitmen Kerajaan Arab Saudi dalam melestarikan warisan sejarah haji dan dua Masjid Suci, sekaligus menegaskan posisinya sebagai pusat peradaban dan kebudayaan Islam dunia.
Forum ini memperkuat upaya Kerajaan dalam menyediakan pengalaman edukatif dan literasi yang kaya bagi warganya serta bagi umat Islam dari seluruh dunia.
Pameran interaktif itu menarik perhatian pengunjung dengan menampilkan dokumentasi visual lebih dari seratus tahun sejarah haji, ditunjang inovasi digital dan teknologi imersif yang memungkinkan pengalaman spiritual lebih mendalam. (*)
Tags : Sejarah haji, Arab Saudi, transformasi digital, Tawfiq Al-Rabiah Rabithah Alam Al-Islami, haji 2025, Makkah, Madinah, kecerdasan buatan, AI, forum internasional, haji 2026,