"Gelombang panas fase dua memecahkan rekor suhu tertinggi dan menyengat, ancaman kekeringan lebih dahsyat sudah menunggu disekitar kita."
halayak di sebagian wilayah Eropa mengalami panas terik ketika gelombang panas kedua dalam dua bulan terakhir memecahkan rekor suhu tertinggi.
Akibat gelombang panas kali ini, seperti kejadian serupa pada Juni lalu, menyebabkan kebakaran hutan, membengkoknya rel kereta, hingga memunculkan peringatan soal kualitas udara dan kekurangan air.
Di Prancis, peringatan merah dikeluarkan tatkala Paris dilanda suhu 40,6 derajat Celsius. Adapun rekor temperatur di Belgia, Jerman, dan Belanda amat mungkin dipecahkan untuk kedua kalinya dalam dua hari.
Bulan lalu, Prancis mencatat suhu paling tinggi sepanjang masa, yaitu 46C. Pada periode yang sama rekor dipecahkan di Republik Ceko, Slowakia, Austria, Andorra, Luxemburg, Polandia, dan Jerman.
Selagi gelombang panas terus mendera Eropa, sejumlah pakar menuturkan kepada BBC bahwa kejadian ini bakal semakin sering.
Mengapa terjadi sekarang?
Gelombang panas melanda kawasan Eropa bagian utara saat tekanan tinggi atmosfer menarik udara panas dari Afrika Utara, Portugal, dan Spanyol sehingga suhu dan kelembaban meningkat.
Timothy Hewson, pemimpin tim prakiraan di Pusat Prakiraan Cuaca Jarak Menengah Eropa (ECMWF), mengatakan langit cerah menambah kekuatan sinar matahari dan kian meningkatkan suhu.
Menurutnya, kondisi tanah kering juga berkontribusi lantaran penguapan semakin jarang.
Gelombang panas sejatinya bukan jarang terjadi. Namun, menurut para pakar cuaca, gelombang panas diperkuat oleh peningkatan suhu global dan sepertinya menjadi lebih sering—salah satu dari sekian dampak pemanasan global yang dapat diprediksi.
Seorang ahli iklim dari lembaga meteorologi Inggris, Grahame Madge, mengatakan variasi cuaca memang terjadi alamiah, namun lantaran dunia satu derajat lebih panas daripada taraf pada masa pra-industri sehingga cuaca ekstrem akan lebih dimungkinkan.
"Ketika sekarang kita mengalami gelombang panas, amat mungkin suhu lebih panas satu derajat atau lebih. Gelombang panas ini masih tergolong kejadian ekstrem, tapi juga semakin sering," jelasnya.
Suhu tertinggi di Eropa yang pernah tercatat adalah 48C di Athena pada Juli 1977. Namun, secara rata-rata dari daftar 20 tahun terhangat sejak pencatatan dimulai, semuanya terjadi dalam kurun 22 tahun terakhir.
Bahkan, menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), periode 2015-2018 masuk dalam empat besar.
Apakah pemanasan disebabkan aktivitas manusia?
Sebuah kajian sains kelompok World Weather Attribution yang meneliti gelombang panas di Eropa tahun lalu menyimpulkan bahwa suhu tinggi di kawasan tersebut amat mungkin disebabkan kegiatan manusia yang berkontribusi pada perubahan iklim.
Jika tren saat ini terus berlanjut, kajian itu menyebutkan gelombang panas di seantero Eropa bisa terjadi setiap tahun sampai 2040-an, dengan kemungkinan suhu rata-rata meningkat antara 3C hingga 5C pada 2100.
Apa yang dimaksud dengan gelombang panas?
Tidak ada definisi gelombang panas yang diterima secara universal mengingat kondisi iklim di berbagai belahan dunia bervariasi.
Secara umum, gelombang panas diartikan sebagai periode panas yang tidak biasa—umumnya lima derajat di atas suhu maksimal rata-rata harian—yang berlangsung setidaknya tiga hari.
Faktor-faktor lain yang dipertimbangkan analis, kata Hewson, mencakup suhu saat malam hari, kelembaban, dan kecepatan angin.
Baik kelembaban dan kecepatan angin dapat meperkuat gelombang panas. Imbasnya bisa terasa ekstrem di kota-kota besar lantaran aktivitas manusia sangat banyak dan keberadaan kumpulan gedung, beton, dan jalan.
"Dalam konteks kemunculannya pada masa tertentu dan pola wilayahnya, kejadian yang berlangsung di Eropa cukup mirip dengan gelombang panas Eropa pada 2015," terang Hewson.
Daerah paling parah yang terpapar gelombang panas adalah bagian selatan dan tengah Eropa, namun rekor suhu tertinggi juga muncul di Jerman dan Swiss.
Mengapa gelombang panas berbahaya?
Peningkatan suhu dapat mempengaruhi siapa saja, tapi dehidrasi, keletihan akibat panas, dan stroke bisa menyebabkan konsekuensi mematikan bagi orang-orang yang mengidap penyakit jantung, ginjal, dan pernapasan.
Bagi, kaum manula dan bayi, gelombang panas juga sangat berbahaya.
"Gelombang panas bisa berbahaya karena mengurangi kapasitas tubuh manusia untuk mengatur suhunya sendiri, menjaganya pada level aman," sebut Hewson.
Orang-orang yang rentan khususnya menderita jika suhu malam hari tidak turun ke bawah 25C, kata Madge, spesialis iklim dari badan meteorologi Inggris.
Tenaga medis menyarankan siapapun yang mengalami sakit kepala, pusing, kehilangan nafsu makan, mual, keringat berlebihan, keram, napas terengah-engah, atau sangat kehausan mencari cara untuk mendinginkan diri.
Jika tubuh seseorang meningkat di atas 40C, stroke akibat kepanasan bisa terjadi dan memerlukan bantuan medis.
Stroke akibat kepanasan bisa menyebabkan hilangnya kesadaran dan komplikasi serius, termasuk kerusakan permanen pada organ vital hingga kematian.
Setelah gelombang panas pada 2003 lalu, sekitar 70.000 kematian tambahan tercatat di Eropa, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, menurut kajian medis dan sains.
Sejumlah orang dilaporkan meninggal dunia dalam gelombang panas terkini.
Sebanyak dua orang tutup usia di Spanyol karena diduga mengalami stroke akibat kepanasan. Sementara di Inggris, kepolisian mengingatkan khalayak soal bahaya menyejukkan diri di danau dan sungai setelah anak berusia 12 tahun tenggelam.
Kekeringan melanda
Sementara kekeringan sedang melanda Benua Eropa selama beberapa pekan terakhir, ditandai dengan gelombang panas yang menyebabkan sejumlah orang meninggal dunia dan sebagian lainnya dievakuasi.
Musim kemarau juga mengakibatkan berbagai sungai dan danau mengering dan permukaan air menurun. Hal ini kemudian mengungkap beberapa harta karun tersembunyi.
Yang paling banyak muncul ke permukaan adalah "batu kelaparan". Istilah ini merujuk pada batu-batu di sungai yang diukir saat musim kemarau lampau sebagai peringatan kepada generasi mendatang bahwa ketika batu-batu itu dapat terlihat, masa sulit tengah mengintai.
Sebagian besar "batu kelaparan" dilaporkan tampak di pinggiran Sungai Elbe yang mengalir dari Republik Ceko ke Jerman.
Salah satu batu diukir pada abad ke-15. Tulisan yang tertera adalah "jika kamu melihat saya, menangislah".
Selain "batu kelaparan", ada banyak benda lain yang muncul ke permukaan. Di Sungai Danube, Serbia, misalnya, terdapat kapal-kapal Perang Dunia II yang sarat dengan bahan peledak.
Kapal-kapal itu, yang ditemukan dekat Kota Prahovo, adalah bagian dari armada Nazi yang karam pada 1944. Banyak kapal lainnya diperkirakan bakal muncul juga mengingat musim kemarau masih terus berlangsung.
Benda sisa Perang Dunia II ditemukan pula di Sungai Po, Italia.
Sekitar 3.000 orang dievakuasi dari sebuah desa dekat Kota Mantua pada Juli lalu setelah sebuah bom era Perang Dunia II didapati di dasar sungai. Para pakar kemudian memindahkan dan meledakkannya dengan aman.
Benda berikutnya yang ditemukan di Sungai Po adalah sebuah kapal tongkang yang digunakan oleh Jerman dan tenggelam pada 1943.
Para warga setempat bisa melihat kapal tongkang Zibello ini tatkala permukaan air surut beberapa bulan lalu. Bagian-bagian lain dari kapal tersebut kian terlihat karena air sungai terus menyusut.
Menurunnya permukaan air Sungai Tiber di Roma telah mengungkap reruntuhan jembatan kuno yang amat mungkin dibangun pada masa kekuasaan Kaisar Nero sekitar 50 Setelah Masehi.
Bongkahan besar dari reruntuhan tersebut semakin terlihat tepat di bawah jembatan modern Vittorio Emanuele II karena sungai telah menyusut.
Kemudian di Spanyol, "Stonehenge-nya Spanyol" muncul di waduk Valdecanas, Provinsi Caceres. Stonehenge adalah batu-batuan yang dibangun pada zaman Perunggu dan Neolitikum, terletak di Wiltshire, Inggris,
Struktur yang resmi disebut sebagai Dolmen Guadalperal itu diyakini dibuat pada 5.000 Sebelum Masehi.
Struktur tersebut awalnya ditemukan seorang ahli arkeologi pada 1926, namun area itu ditenggelamkan dalam sebuah proyek pembangunan pada 1963.
Sejak saat itu, batu-batu tersebut hanya bisa dilihat sebanyak empat kali.
Di Galicia, yang berbatasan dengan Portugal, sebuah "desa hantu" muncul ke permukaan awal tahun ini ketika musim kemarau secara dramatis mengeringkan air di dalam waduk.
Desa Aceredo ditenggelamkan sebagai bagian dari pembangunan waduk pada 1992. Sejumlah mantan penduduk desa itu kembali ke sana untuk melihat sisa-sisa bangunan.
Harta yang tersembunyi juga terungkap di Inggris.
Reruntuhan gereja di Desa Derwent, Derbyshire, muncul kembali karena musim kering. Desa itu sejatinya ditenggelamkan pada 1940-an untuk membuat waduk Ladybower.
Sisa-sisa sejumlah pohon lama dapat dilihat lagi di waduk Danau Colliford di Cornwall, Inggris.
Area Bodmin Moor ini ditenggelamkan pada 1980-an.
Kemudian jejak taman dari abad ke-17 muncul di Lydiard Park di Swindon, barat daya Inggris, setelah cuaca panas mematikan rumput dan meninggalkan jejak di tanah.
"Taman hantu" serupa juga muncul di Longleat, Inggris. (*)
Tags : Perubahan iklim, Lingkungan Alam, Gelombang Panas Fase Dua, Suhu Tertinggi dan Menyengat, Ancaman Kekeringan Lebih Dahsyat,