MARHABAN YA RAMADHAN, selamat datang bulan yang mulia bulan yang agung, inilah kata-kata yang pantas kita ucapkan dalam menyambut kehadiran bulan Ramadan. Bulan yang kita rindukan telah hadir di hadapan kita.
Masih teringat dengan jelas dalam pikiran dan hati kita bagaimana Ramadan tahun lalu kita melewati dalam suasana pandemi Covid-19 yang berat, maka kita patut bersyukur bahwa suasana puasa pada hari ini telah jauh lebih baik dari sebelumnya, Saat ini kita dapat melaksanakan ibadah puasa dengan lebih khusyuk di masjid-masjid, meskipun dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Ramadan adalah bulan yang berisi rahmat, kasih sayang dan ampunan dari Allah. Kita manfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Ramadan adalah sekolah bagi rohani kita, sekaligus juga jasmani kita untuk mengingatkan kita kembali kepada tujuan penciptaan kita yakni penghambaan diri kepada Allah. Selain itu puasa juga dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh jasmani kita.
Maka Ramadan adalah momentum terbaik bagi kita untuk memperbaiki diri dan muhasabah diri sehingga diharapkan setelah Ramadan selesai kita keluar menjadi insan yang kembali fitrah, kembali suci dan bersih, meningkat keimanan kita, semangat kerja dan profesionalitas dalam semua bidang pekerjaan yang kita tekuni. Inilah salah satu hikmah Ramadan menjadikan kita manusia yang lebih baik, manusia yang bertakwa kepada Allah SWT.
Momentum bulan Ramadan yang sangat berharga ini jangan sampai kita lewatkan karena jika puasa tidak membuahkan hasil, maka kita kehilangan kesempatan yang paling berharga di tahun ini. Untuk itu mari dengan kesungguhan dan kerjakeras serta menjalankan ibadah yang banyak kita manfaatkan ramadhan sebagai bulan yang penuh keberkahan. Adalah menjadi tanggung jawab kita bersama dalam menjaga kemurnian dan kesucian bulan ramadhan ini dari perbuatan-poerbuatan yang dapat menganggu ke istimewaan bulan Ramadan ini. Bulan Ramadan adalah bulan di mana kita menahan diri dari perbuatan yang dapat merugikan diri kita, kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, bulan di mana setiap orang berlomba-lomba menghadirkan kebaikan dan ibadah terbaiknya di hadapan Allah.
Momentum Ramadan ini menjadi sangat berharga bagi kita dalam meningkatkan kepedulian kita terhadap sesama, tidak mementingkan ego sentris dan sektoral melainkan berbaur menyatukan langkah dan pikiran kita untuk bersama-sama membangun peradaban kehidupan yang lebih baik terutama kehidupan bermasyarakat kita di Provinsi Riau yang kita cintai ini.
Jika semua pihak telah saling memahami fungsi dan tugasnya serta menjalankan tanggung jawabnya, baik dalam lapangan pekerjaan dan perannya masing-masing di tengah masyarakat maka akan tercapai apa yang Allah janjikan dalam Alquran yaitu tercapainya kehidupan yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur yakni sebuah kehidupan bangsa yang baik, makmur sejahtera yang mendapatkan rida dan ampunan dari Allah.
Inilah sesunguhnya yang ingin kita capai dalam kehidupan kita berbangsa dan bertanah air, yaitu menjadikan daerah kita menjadi daerah yang ramah, aman, makmur dan sejahtera, yang kesemuanya itu tentu saja tidak dapat dikerjakan oleh satu atau dua orang saja, melainkan menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama dalam mencapainya. Dan Ramadan menjadi bulan yang tepat bagi kita sebagai momentum untuk mewujudkan impian dan harapan kita semua. Semua itu tentu saja membutuhkan sumbangsih dan uluran tangan dari orang yang benar-benar memiliki ketakwaan kepada Allah. Yang memiliki jiwa membangun yang dilandasi dan berpedoman kepada aturan dan hukum-hukum yang telah Allah tetapkan bagi kehidupan manusia. Ramadan mencetak manusia bertakwa sesuai dengan yang Allah gariskan dalam Alquran surat Albaqarah ayat 183.
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Pandemi Covid yang menimpa kita bukanlah suatu alasan bagi kita untuk meninggalkan kekhusyukan dan kesucian Ramadan ini. Pandemi ini menjadi peringatan supaya kita menjadi lebih baik dalam segala hal. Satu hal yang harus kita yakini bersama adalah bahwa tidak ada yang Allah ciptakan di dunia ini yang sia-sia melainkan semuanya memiliki hikmah yang harus kita ambil pelajaran darinya. Karena itu marilah kita sambut Ramadan ini dengan kesiapan lahir batin, fisik dan juga mental dan menjalan kan protokol kesehatan dalam menjalankan ibadah di tengah wabah Covid-19 ini.
Semua ibadah Ramadan yang kita lakukan tidak boleh lepas dari muhasabah atau evaluasi. Muhasabah terhadap langkah-langkah yang telah kita perbuat dengan senantiasa menajamkan mata hati sehingga kita dapat bersikap lebih luwes dan tidak mudah terpancing isu dan provokasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Serta tidak menjadi orang yang selalu mencari-cari kesalahan orang lain tanpa terlabih dahulu melakukan tabayun dan mencari akar persoalan yang sebenarnya. Bulan puasa menjadi momentum bagi setiap orang untuk menahan dirinya, lidahnya, tangan , kaki dan perbuatannya dari menyakiti orang lain.
Semoga Allah SWT senantiasa menerima puasa kita dan amal saleh lainnya dan mudah-mudahan kita dapat membangkitkan semangat beribadah kita sekalian sehingga membuka peluang bagi terwujudnya Indonesia yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera. Dan itu akan terwujud jika bangsa ini yang mayoritasnya adalah umat Islam kembali kepada semangat puasa.
Bulan Ramadan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para dai dan ulama serta kita semua untuk terus memperbaiki diri dan mengajak umat untuk terus menjadi lebih baik Membuka pintu-pintu pemaafan dan menebar kasih sayang bagi sesama. Meningkatkan kepekaan untuk menolak kezaliman dan kemaksiatan. Ramadan bukan bulan istirahat yang menyebabkan aktivitas kebaikan berhenti bekerja, tetapi momentum tahunan terbesar untuk segala jenis kebaikan sehingga kebaikan itulah yang dominan atas keburukan.
Dan dominasi kebaikan bukan hanya di bulan Ramadan, tetapi juga di luar Ramadan. Bahkan puasa merupakan bentuk pelatihan rohani (spritual execise) yang bila dijalani dengan niat suci dapat mengantarkan seorang sampai kederajat takwa. Tentu saja kita berharap sekolah Ramadan ini akan membuahkan hasil yang akan melahirkan insan-insan yang jujur dan berkuliatas baik dalam ibadah maupun dalam amal social. Mari kita semua memanfaatkan semangat bulan puasa ini untuk melakukan pembersihan dan berbenah diri, keluarga dan masyarakat. Dengan demikian, puasa yang kita jalani di tengah virus Covid-19 tidak menghalangi kita untuk mencapai puncak spritual. Mari kita bersungguh-sungguh memanfaat Ramadhan dengan banyak melakukan amal-amal kebaikan. Semoga Allah beri kita kesehatan sehingga dapat memanfaatkan kehadiran bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya sehingga selepas Ramadaan kita menjadi manusia dengan predikat takwa. (*)
Tags : Gubernur Riau Syamsuar, Kata Sambutan Bulan Suci Ramadan 1442 Hijriyah, Tahun 2021 ,