
ANAK YATIM menyambut riang setelah mendengar diajak belanjo baju rayo untuk persiapan menghadapi Idul Fitri 1446 Hijriyah.
Wajah-wajah mungil itu berbinar kegirangan. Senyumnya mengembang ketika tangan kecil tersebut menyentuh sehelai pakaian. Bagi mereka bukan sekadar kain biasa, tetapi juga harapan dan kebahagiaan.
Gubri Abdul Wahid, melihat senyum anak yatim dan dhuafa adalah momen yang tak ternilai harganya. Tepat sepuluh hari menjelang raya, ketika sebagian orang sibuk dengan persiapan pribadi, ada kebahagiaan tersendiri saat bisa membantu dengan mereka yang membutuhkan.
"Ya anak yatim ini kan orang tuanya enggak ada, tentu harus kita bantu dan kita urus supaya mereka merasa kehadiran kita. Sehingga mereka dia tidak kesepian, jadi sebenarnya bantuan ini bentuk kepedulian kita," ucapnya saat menggelar safari Ramadan di Citimal Kota Dumai, Kamis (20/3).
Dalam agenda tersebut, Gubernur Riau Abdul Wahid turut mendampingi anak yatim dan dhuafa belanja baju raya.
Abdul Wahid mengatakan, kehadiran Pemprov Riau dan Riau Petroleum diharapkan dapat menjadi bentuk kepedulian dan kasih sayang terhadap anak yatim piatu dan dhuafa.
"Kalau nanti ada kesempatan yang lebih banyak, tentu akan banyak lagi yang kita bantu. Kita berharap nanti ada BUMD lain yang melakukan hal serupa, ataupun di ruang pendidikan," katanya.
Ia berharap, kegiatan ini dapat memberikan semangat dan motivasi bagi anak-anak. Sehingga, kekurangan keluarga tidak harus membuat mereka berkurang semangat dalam menjalani hidup.
"Harapannya ini bisa memberikan semangat dan motivasi bagi mereka, bahwa kekurangan keluarga tidak harus membuat mereka tidak bersemangat," harapnya.
Diketahui, Belanjo Baju Rayo Besamo anak yatim dan dhuafa ini merupakan bagian program CSR (Corporate Social Responsibility) PT Riau Petroleum. Direktur PT Riau Petroleum Husnul Kausarian, mengatakan bantuan tersebut dialokasikan untuk seribu anak yatim dan dhuafa di Provinsi Riau.
"Pada tahun ini setelah kita mencatatkan laba bersih, kita bisa menyisihkan untuk pelaksanaan program CSR dan ini adalah program terkait dengan santunan terhadap anak yatim dan dhuafa. Nah kita pada tahun ini dapat mengalokasikan untuk seribu anak yatim dan dhuafa di Riau," jelasnya.
Rina (9), bersama anak-anak yang salah satu anak yatim dan duafa yang ikut berbelanja baju baru untuk Lebaran 2025 di Citimal Kota Dumai terlihat riang.
Ia memilih baju-baju yang nantinya akan dikenakan anak-anak saat Lebaran. Seperti diketahui, momen Idul Fitri identik dengan beli baju baru. Namun, bagi anak-anal yatim dan duafa, momen seperti ini mungkin saja jarang terjadi.
Tetapi seperti disebutkan Gubri Abdul Wahid, melihat senyum anak yatim dan duafa adalah momen yang tak ternilai harganya.
Ia mengaku, tepat sepuluh hari menjelang hari raya, ketika sebagian orang sibuk dengan persiapan pribadi, ada kebahagiaan tersendiri saat bisa membantu dengan mereka yang membutuhkan.
"Anak yatim kan orang tuanya enggak ada. Tentu harus kami bantu dan kami urus supaya mereka merasa kehadiran kami. Jadi, mereka tidak kesepian. Sebenarnya, bantuan ini adalah bentuk kepedulian kami," ucapnya melalui siaran pers, Jumat (21/3).
Abdul Wahid berharap, kegiatan tersebut dapat memberikan semangat dan motivasi bagi anak-anak untuk terus belajar dan bermain ke depannya.
"Harapannya, ini bisa memberikan semangat dan motivasi bagi mereka bahwa kekurangan keluarga tidak harus membuat mereka tidak bersemangat," harapnya.
Untuk diketahui, belanja baju hari raya bersama anak yatim dan duafa itu merupakan bagian program corporate social responsibility (CSR) PT Riau Petroleum.
Direktur PT Riau Petroleum Husnul Kausarian mengatakan, bantuan tersebut dialokasikan untuk 1.000 anak yatim dan duafa di Provinsi Riau.
"Pada tahun ini, setelah mencatatkan laba bersih, kami bisa menyisihkan untuk pelaksanaan program CSR. Pada Lebaran kali ini, kami dapat mengalokasikan untuk 1.000 anak yatim dan duafa di Riau," jelasnya.
Agenda membeli baju baru untuk Lebaran itu pun disambut baik anak-anak. Rina (9), salah satu anak yatim yang hadir, terlihat sumringah saat memilih baju.
"Cantik sekali bajunya, Kak. Awak mau pakai ini waktu Lebaran nanti," katanya.
Wajah gembira juga ditunjukkan Rizki (11) yang tampak tersenyum malu-malu saat memilih baju koko berwarna putih. Ia menggenggam pakaian pilihannya erat, seakan tak ingin lepas.
"Keren kali, aku belum pernah punya baju koko sebagus ini. Nanti aku pakai buat salat ied," ungkapnya. (*)
Tags : Riau, baju Lebaran, Abdul Wahid, anak yatim dan duafa,