PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah membuat tim percepatan penurunan angka stunting mulai dari tingkat provinsi hingga desa.
"Gubri Syamsuar bentuk tim percepatan penurunan angka stunting."
"Pemerintah Provinsi Riau berupaya mengejar target 14 persen menurunkan sebaran prevalensi stunting," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar saat mengukuhkan Danrem 031 WB beserta istri sebagai Bapak dan Ibu Asuh Stunting, Jumat (30/9).
"Karena itu kita telah membuat tim percepatan penurunan angka stunting mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga desa. Ini kompleksitas kinerja percepatan penurunan angka stunting," kata Gubri.
Pengukuhan Bapak dan Ibu Asuh Stunting itu, lanjut Gubri, akan dilakukan di setiap sektor sebagai tanggung jawab wujud formulasi program yang dikeluarkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021 percepatan penurunan stunting.
"Penuntasan kasus stunting merupakan prioritas nasional yang sudah dimasukkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020," jelasnya.
Di Provinsi Riau sendiri, sebut Gubri, angka stunting di Riau berkisar di angka 22,5 persen dan terus menurun setiap tahunnya. Untuk diketahui, pada tahun 2013 angka stunting di Riau adalah 36,8 persen, kemudian tahun 2018 juga masih tinggi yaitu 27,4 persen, tahun 2019 ini turun menjadi 23,95% dan terakhir 2021 yaitu sebesar 22,3%.
Sebagai informasi, stunting adalah kondisi kekurangan gizi akut pada anak yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya. Anak yang stunting akan tumbuh lebih pendek dibandingkan anak-anak lain seusianya. (*)
Tags : Gubernur Riau Syamsuar, Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting,