Bisnis   2023/02/07 10:30 WIB

Harga Minyak Goreng 'Terbang Terus' Hingga Menjelang Ramadhan, Luhut: 'Siapa Biang Keroknya'

Harga Minyak Goreng 'Terbang Terus' Hingga Menjelang Ramadhan, Luhut: 'Siapa Biang Keroknya'

JAKARTA - Harga minyak goreng perlahan-lahan beranjak naik selama beberapa waktu terakhir.

"Harga minyak goreng terbang terus, siapa biang keroknya."

"Harga minyak goreng naik diduga akibat adanya peralihan konsumsi di dalam negeri. Pemerintah sudah mencermati adanya pergeseran konsumsi minyak goreng masyarakat yang terbiasa membeli minyak goreng premium, beralih membeli Minyakita," kata Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dikutip dari unggahan akun resmi Instagramnya, Senin (6/2/2023).

Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga minyak goreng curah hari ini, Senin (6/2/2023) naik jadi Rp14.980 per liter dibandingkan sepekan sebelumnya di Rp14.940 per liter. Dan harga minyak goreng kemasan sederhana melonjak jadi Rp18.070 per liter dari sepekan sebelumnya masih di Rp17.910 per liter.

Padahal, harga eceran tertinggi (HET) yang dipatok pemerintah untuk minyak goreng rakyat jenis curah dan kemasan (sederhana) adalah Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg.

Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan penyebab terjadinya lonjakan harga di dalam negeri. Padahal, imbuh dia, Minyakita adalah senjata pemerintah untuk meredam kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri. Agar sesuai HET yang ditetapkan.

Pemerintah memang tak mengatur harga minyak goreng merek premium, seperti Minyakita dan curah.

Pantauan di platform daring salah satu peritel modern di Jakarta, harga minyak goreng kemasan premium hari ini adalah:

  • Harumas kemasan pouch 1 liter Rp22.200
  • Camar kemasan pouch 1 liter Rp22.200
  • Camar kemasan pouch 2 liter Rp43.000
  • Harumas kemasan pouch 2 liter Rp43.000
  • Sovia kemasan pouch 1 liter Rp16.700
  • Fortun kemasan pouch 2 liter Rp34.700, diskon 13%
  • Filma kemasan pouch 1 liter Rp24.700
  • Bumoli kemasan pouch 1 liter Rp24.500
  • Sania kemasan pouch 1 liter Rp20.200.

Tetapi Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga membenarkan peralihan konsumsi ini. "Benar. Banyak," katanya pada media, Senin (6/2/20230

Karena itu, Sahat pun pesimis dengan langkah Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang menyatakan, pembelian minyak goreng merek pemerintah, Minyakita. harus dengan menunjukkan KTP.

"Di Indonesia apa yang bisa dikatakan kebijakan yang tepat? Siapa bisa jamin meski menunjukkan KTP? Diperiksa satu per satu?," tukasnya.

"Orang kaya di kita pun minta BPJS, kenapa dalam konteks ini (minyak goreng) begitu (dibatasi pembelian). Sudah karakternya begitu," ujar Sahat.

Seharusnya, kata Sahat, kelompok masyarakat mampu alias kaya di dalam negeri memahami kondisi yang terjadi.

"Dia nggak bisa mengerti sitasinya begini. Ya sudah, nggak usah Minyakita, biarkan buat kelompok masyarakat kurang mampu saja. Seharusnya, mereka ikut gotong royong dengan upaya menekan harga minyak goreng. Jangan malah beralih dari premium beli Minyakita," kata Sahat.

"Tahun 2021, penjualan minyak goreng premium itu 1,23 juta ton. Tahun 2022 turun jadi 1,01 juta ton. Sebagian besar karena berpindah ke curah dan Minyakita," kata Sahat.

Harga minyak goreng naik jelang Ramadan 

Harga minyak goreng terpantau bergerak naik dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, semakin menjauhi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg.

Padahal, masa Ramadan masih lama, lebih dari 1 bulan lagi. Kondisi ini seperti mengulang tahun 2022, di mana RI mengalami kenaikan harga minyak goreng sejak awal tahun 2022. Bahkan, skandal terjadi saat perang Rusia-Ukraina pecah di bulan Februari tahun lalu, harga minyak goreng menggila hingga sempat jadi barang langka.

Hingga hari Senin 6 Februari 2023, harga minyak goreng curah terpantau naik ke Rp14.990 per liter, dibandingkan sepekan lalu (30 Januari 2023) yang tercatat di Rp14.940 per kg.

Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran, mengutip Panel Harga Badan Pangan pukul 12.46 WIB.

Di Jakarta, harga minyak goreng curah bahkan sudah mencapai Rp15.846 per kg.

Untuk minyak goreng dalam kemasan sederhana, harganya saat ini sudah melonjak ke Rp18.060 per liter. Di mana, sepekan lalu harganya masih berada di Rp17.910 per liter.

Jika dibandingkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga minyak goreng curah saat ini tercatat di Rp14.800 per liter, kemasan premium di Rp21.200 per liter, dan harga minyak goreng merek pemerintah Minyakita di Rp15.100 per liter.

Harga tersebut adalah rata-rata nasional pada Jumat (3 Februari 2023).

Data tersebut menunjukkan, terjadi lonjakan harga 0,95% untuk harga minyak goreng premium, kenaikan 4,23% untuk minyak goreng curah, dan terbang sampai 7,09% untuk harga minyak goreng Minyakita dari posisi harga sebulan sebelumnya.

Di mana, pada 3 Januari 2023, harga minyak goreng premium tercatat di Rp21.000 per liter, curah Rp14..200 per liter, dan Minyakita Rp14.100 per liter.

Tetapi kembali seperti disebutkan Luhut Binsar Pandjaitan mempertanyakan perihal lonjakan harga minyak goreng saat ini.

"Kita telah sama-sama tahu, bahwa hari ini terdapat kenaikan harga minyak goreng curah menjelang bulan Ramadan seperti sekarang ini. Pemerintah mencermati adanya pergeseran konsumsi minyak goreng masyarakat yang terbiasa membeli minyak goreng premium, beralih membeli Minyakita," kata Luhut dalam unggahan di akun resmi Instagramnya, Senin (6/2/2023).

Di sisi lain, lanjut dia, terjadi penurunan pasokan bahan baku, yaitu minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) untuk memproduksi minyak goreng, terutama Minyakita.

"Di luar itu, melambungnya harga minyak goreng juga terjadi karena adanya masalah pada proses distribusi. Baik dari indikasi masih adanya stok yang menumpuk maupun pelanggaran terhadap penetapan harga HET di lapangan," kata Luhut.

"Untuk itu saya menggelar Rakor (Rapat Koordinasi) hari ini bersama K/L (kementerian/ lembaga) terkait dengan para produsen minyak goreng. Kami menyepakati peningkatan pasokan DMO (domestic market obligation/ wajib pemenuhan domestik) oleh produsen minyak goreng sebanyak 50% hingga memasuki masa Lebaran nanti," tegas Luhut.

Pemerintah, ujarnya, akan melakukan pengawasan yang ketat berbasiskan data SIMIRAH dan menindak pelanggaran yang ditemukan di lapangan.

Selain itu, kata Luhut, Kemendag akan membuka kembali hotline pengaduan masyarakat tentang berbagai pelanggaran yang terjadi terkait ketersediaan minyak goreng di pasaran.

"Sehingga kita bisa menindaklanjuti aduan masyarakat secara langsung. Semoga upaya ini bisa membantu menstabilkan harga minyak goreng pada posisi semula sehingga masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan mudah dan terjangkau harganya," pungkas Luhut. (*)

Tags : Minyak Goreng, Harga Minyak Goreng Tinggi, Minyak Goreng Terbang Terus, Kenaikan Harga Minyak Goreng Menjelang Ramadhan, Minyakita,