PISANG BARANGAN produksi Riau akhir-akhir ini sudah sulit ditemui dengan kualitas baik dan ukuran besar di pusat perbelanjaan mewah atau pasar tradisional di Pekanbaru.
Di pusat perbelanjaan mewah atau pasar buah dan pasar tradisional harga pisang barangan cukup mahal. Biasanya ukuran sedang dihargai Rp18.000 hingga Rp20.000 per sisir naik menjadi Rp25.000 hingga Rp26.000 per sisir.
"Hanya ukuran ini pisang yang ada dalam 2 pekan ini. Kecil tapi montok dan masak," kata Dahrul Rangkuti, Pemerhati Lingkungan Eka Nusa dalam bincang-bincangnya, Sabtu (24/12/2022) menyikapi akhir-akhir ini buah pisang kini harganya sudah mulai mahal.
Menurutnya, ukuran kecil dan kulitnya berwarna hijau harganya Rp18.000 per Kg. Dia kurang tahu kenapa buah pisang barangan akhir-akhir ini minim buahnya dan kualitasnya biasa-biasa saja.
Tetapi Dahrul balik menyikapi, minimnya pisang barangan di Pekanbaru sekitarnya bisa jadi dijual ke luar Riau. "Mungkin harga jualnya lebih menjanjikan mahal ketimbang di kota sendiri," sebutnya.
"Pisang barangan yang tumbuh di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau misalnya sangat diminati."
"Di pasar tradisional pisang barangan yang dijual umumnya ukuran kecil dan pisang ukuran besar kebanyakan pisang ambon dan pisang kepok," ungkapnya.
Para pedagang umumnya mempertanyakan keberadaan pisang barangan berkualitas ukuran besar. Tapi memang agak sulit didapat, ujarnya.
Produksi pisang data dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Riau menyebutkan, secara umum produksi pisang di Riau dari triwulan I sampai triwulan II 2022 yaitu 38.569 ton.
Kabupaten Inhu masih menjadi daerah sentra produksi pisang di Riau.
Jenis pisang dengan nilai jual tinggi
Indonesia memiliki beragam komoditas buah yang dapat dibudidayakan, salah satunnya buah pisang. Masyarakat Indonesia sendiri sudah tidak asing dengan cita rasa nikmat dari buah berwana kuning berbentuk panjang satu ini.
Pisang dengan nama latin musacae sp, merupakan tanaman asli khas Asia Tenggara khususnya Indonesia. Jadi tak heran untuk mendapat nilai jual tinggi sebagian besar budidaya pisang dilakukan di wilayah tropis dengan sinar matahari cukup.
Selain ranya nikmat buah pisang juga kaya akan gizi, karbohidrat, vitamin dan mineral. Tak hanya menjadi buah meja, setiap bagian tanaman pisang dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan atau kerajinan tangan.
Buah pisang dapat menjadi olahan makanan seperti bolu pisang, keripik pisang, sale pisang, pisang goreng dan masih banyak lagi. Daunnya menjadi alat untuk membungkus makanan tradisional. Dan batangnya diolah menjadi serat untuk membuat pakaian atau kertas.
Di pulau Jawa buah pisang memiliki sebutan yang berbeda-beda. Di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur buah pisang biasa disebut gedang. Sedangnya di daerah Jawa Barat buah pisang dinamakan Cau. Setiap daerah memiliki varietas pisang yang berbeda-beda. Namun dari sekian banyak varietas, ada beberapa buah pisang unggulan yang memiliki nilai jual lebih tinggi dan cocok untuk dibudidayakan.
Berikut merupakan jenis buah pisang unggulan dengan nilai jual tinggi dan cocok untuk budidaya:
1. Pisang Raja
Seperti namanya, pisang raja, pisang ini merupakan rajanya pisang karena harganya yang relatif lebih mahal. Terutama pada jenis pisang raja bulu asal Jawa Barat yang berwarna kuning kemerahan. Banyak orang menjadikan pisang raja sebagai buah meja pada acara-acar penting. Pada acara lamaran atau pernikahan, pisang raja memiliki filosifi mendalam seperti kesuburan dan keabadian.
Pisang raja memiliki bentuk melengkung tidak terlalu panjang dan sedikit gemuk dengan pangkal buah berbentuk bulat. Kulit buahnya juga tebal dan memiliki rasa manis legit, aroma khas dan tidak berbiji. Tidak seperti pisang raja sereh yang memiliki rasa sedikit masam.
Banyak petani melirik budidaya pisang raja karena memiliki banyak keuntungan dan kualitasnya juga baik. Selain itu, pisang raja termasuk tanaman yang tahan terhadap hama penyakit. Satu tandan utuh pisang raja berisi 12 sisir bisa mencapai Rp300.000,- bahkan lebih, tergantung banyaknya permintaan. Dalam satu sisir terdapat 15-16 buah pisang raja.
2. Pisang Ambon
Mudah sekali untuk menemukan pisang ambon dimanapun, seperti di pasar tradisional atau di supermarket. Pisang ambon juga memiliki banyak penggemar mulai dari dewasa hingga anak-anak karena rasanya manis dan tekstur yang lembut saat memakannya. Karena tekstur lembutnya, pisang ambon sering dipilih untuk menjadi berbagai macam olahan makanan.
Terdapat dua jenis pisang ambon yaitu pisang ambon lumut dan pisang ambon kuning. Pisang ambon lumut berwarna hijau kekuningan dengan daging buah berwarna putih sedikit kemerahan. Saat terlalu matang, pisang ambon lumut akan berwarna kuning dengan bercak kecoklatan. Rata-rata satu tandan terdapat 7-12 sisir dengan satu sisirnya mencapai 17-20 buah pisang. Sedangkan pisang ambon kuning memiliki kulit berwarna kuning keputihan dengan daging buah berwarna putih kekuningan. Setiap tandang pisang ambon kuning mampu menghasilkan 8 -14 sisir.
Kulit buah pisang ambon tergolong lebih tipis dari jenis pisang lainnya. Namun, masa berbuah pisang ambon lebih cepat. Dalam waktu satu tahun pisang ambon sudah dapat berbuah banyak.
3. Pisang Barangan
Merupakan komoditi unggulan di wilayah Sumatra Barat, pisang barangan memiliki julukan pisang medan atau pisang barangan merah. Pasalnya pisang ini berwarna kuning kemerahan dengan bintik coklat pada kulitnya. Dan kota Medan, Sumatra Utara sendiri menjadi tempat membudidayakan tanaman pisang barangan. Walau sekarang budidaya pisang barangan sudah menyebar pada seluruh wilayah termasuk pulau Jawa.
Karena aromanya harum dan rasanya yang manis, pisang barangan sering kali menjadi buah meja pada acara-acara besar. Mudah sekali untuk mengenali jenis pisang satu ini karena ciri khas warnanya. Untuk bentuknya, pisang barangan memiliki panjang sekitar 12 cm dengan diameter perbuahnya mencapai 4 cm.
Umunya dalam satu tandan pisang barangan terdapat 10-12 sisir. Sedangkan dalam satu sisir terdiri dari 12-20 buah. Harga satu sisir pisang barangan medan mencapai Rp15.000,- sampai Rp 25.000,- tergantung dari ukuran dan kualitasnya.
4. Pisang Cavendish
Pisang cavendish menjadi salah satu komoditi buah ekspor favorit dengan pasar menjanjikan. Pasalnya, selain kaya akan nutrisi pisang ini juga memiliki tekstur lunak dengan cita rasa khas manis dan sedikit asam. Saat masak, pisang cavendish akan berwarna kuning cerah dengan kulit yang tebal, bersih dan halus. Sangat mudah untuk mengenali pisang ini saat menjajarkannya dengan jenis pisang lain. Walau begitu, tanaman pisang cavendish rentan terjangkit hama.
Banyak petani membudidayakan pisang cavendish dengan metode kultur jaringan karena menghasilkan bibit pisang lebih unggul. Untuk mencapai masa panen sendiri memerlukan waktu sampai usia pohon memasuki 12-13 bulan. Dalam satu tandan pisang cavendish terdiri dari 8-13 sisir dengan per sisir terdapat 13-20 buah.
Harga satu kilo pisang cavendish ukuran kecil mencapai Rp45 ribu sedangkan pisang cavendish jenis sunpride Rp53 ribu per kilonya.
5. Pisang Kidang
Pisang kidang cukup populer karena warnanya sangat unik. Pada umumnya kulit pisang berwarna kuning atau hijau, tetapi pisang kidang justru berwarna merah pekat dengan daging gemuk berwarna putih. Bahkan pelepahnya juga berwarna merah, loh. Saat matang pisang kidang memiliki rasa legit dan manis lebih dari pisang berwarna kuning. Pisang ini juga tidak memiliki biji.
Selain nikmat saat memakannya langsung, pisang kidang juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Kandungan vitamin C, beta-karoten dan karbohidrat alami menjadi nutrisi tambahan dari pisang kidang. Manfaat dari pisang kidang seperti menjaga tekanan darah, kesehatan mata, kesehatan otak, mengurangi kolestrol dan masih banyak lagi. Bahkan dengan kandungan kalori yang lebih sedikit membantu menurunkan berat badan.
Walau memiliki banyak manfaat, pisang kidang tergolong langka. Oleh sebab itu membudidayakannya menjadi sebuah peluang menjanjinkan. Dalam tandan biasanya berisi 6-8 sisir. Setiap sisirnya berisi 11 buah pisang.
6. Pisang Mas
Seperti namanya, pisang mas berwarna kuning keemasan dengan kulit yang tipis. Pisang mas juga memiliki bentuk lebih kecil dan mungil sektar 4-5 cm dari pada pisang lainnya. Walau begitu, pisang ini memiliki nilai jual tinggi dan dapat menjadi peluang budidaya karena permintaan pasar yang sangat signifikan. Di daerah Jawa pisang mas sering menjadi buah meja saat acara-acara tertentu sebagai pencuci mulut. Rasanya yang manis membuat pisang ini cukup populer dan banyak penggemarnya.
Selain rasanya manis, pisang mas juga kaya akan zat gizi seperti vitamin, protein, folat, mineral dan magnesium. Kandungan seratnya mampu melencarkan pencernaan dan meningkatkan energi. Oleh karena itu pisang mas sering menjadi pilihan sebagai makanan pendamping ASI bagi bayi berusia 6 bulan keatas. Dalam satu tandan pisang mas terdiri dari 5-9 sisir dengan masing-masing sisir terdapat sekitar 18 buah.
7. Pisang Kepok
Memiliki tekstur tebal pada dagingnya, pisang kepok masuk kedalam kelompok pisang olahan karena tinggi kandungan patinya. Maka tak heran jika banyak mendapati makanan olahan pisang menggunakan pisang kepok sebagai bahan utama seperti keripik, sale, kolak dan lainnya. Kualitas dari pisang kepok menarik perhatian industri kuliner dan dapat menjadi alternatif bisnis kedepannya. Terlebih lagi dengan permintaan pasar yang tinggi. Budidaya pisang kepok terolong menjanjikan. Namun, di sisi lain pisang kepok merupakan tanaman yang rentan terserang hama. Sehingga budidayanya memerlukan teknik dan perhatian khusus.
Pisang kepok memiliki dua jenis, yaitu pisang kepok kuning dan pisang kepok putih. Pisang kepok kuning memiliki ukuran lebih besar dari pisang kepok putih. Kulitnyapun lebih tebal dan isinya lebih padat. Selain itu pisang kepok kuning memiliki rasa yang lebih manis dan enak dari pada pisang kepok putih. Sehingga pisang kepok kuning cocok sebagai bahan utama olahan makanan. Sedangkan pisang kepok putih biasanya menjadi makanan favorit burung kicauan.
8. Pisang Nangka
Sama seperti buah nangka, pisang nangka memiliki semerbak aroma tajam saat sudah matang. Ini bukan tanpa asalan. Pisang nangka merupakan hasil persilangan antara tumbuhan pisang dan tumbuhan nangka. Kemudian menghasilkan buah pisang berukuran besar dengan kulit hijau tebal walau sudah matang. Sedangkan daging buah pisang nangka berwarna kuning kemerahan. Karena memiliki tekstur kenyal pada dagingnya, banyak orang memanfaatkan pisang nangka menjadi bahan olahan dari pada memakannya langsung.
Budidaya pisang nangka dilakukan dengan memperbanyak anakannya. Anakan tanaman pisang nangka berdaun pedang lah yang mampu menghasilkan tandan lebih besar saat panen pertama. Tanaman pisang nangka juga memerlukan tampat tumbuh lembab dan beriklim tropis hangat untuk hasil maksimal. Saat panen, biasanya dalam satu tandan terdapat 8-9 sisir dan dalam satu sisirnya terdiri dari 14-24 buah pisang nangka.
9. Pisang Tanduk
Jenis pisang dengan nilai tinggi dan cocok untuk budidaya selanjutnya adalah pisang tanduk. Pisang ini memiliki bentuk yang besar dan panjang seperti tanduk. Kira-kira panjang pisang tanduk bisa mencapai 35 cm. Kulit pisang tandug sendiri berwana kuning berbintik coklat dengan daging buahnya berwaran putih kekuningan dan memiliki rasa sedikit masam. Karena bentuknya yang lebih besar dari pisang kebanyakan, pisang tanduk dapat dijual per buah saja. Biasanya satu buah pisang tandung dibandrol dengan harga Rp.2 ribu tergantung ukuran.
Berbeda dari tanaman pisang kebanyakan. Tanaman pisang tanduk berbuah sangat sedikit, dalam satu tandan hanya menghasilkan kurang lebih 3 sisir. Dan, masing-masing sisir hanya terdiri dari 10 buah saja.
Banyak sekali manfaat pisang tanduk dari segi kesehatan, salah satunya untuk mencegah kanker. Tak heran jika banyak orang memilih mengkonsumsi pisang tanduk untuk menjaga kesehatan serta manambah energi. Namun, karena tekstur daging pisang tandung cukup keras penyajiannya dapat dengan direbus atau digoreng.
Itulah jenis pisang dengan nilai tinggi yang cocok untuk budidaya. Masing-masing veriatas tentu berbeda dalam cara membudidaykannya. Untuk itu tetaplah belajar dan mencoba, ya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. (*)
Tags : Harga Pisang Barangan Mahal, Pisang Menipis, Pisang Barangan, produksi Pisang,