PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Titik hotspot di Riau masih bersisa dan mengancam, Pemprov Riau terus berupaya mengatasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan memanfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
"Pemprov Riau kembali mengusulkan program TMC ke pusat."
"Kita sudah ajukan lagi TMC ke BNPB, mudah-mudahan dalam waktu tidak lama lagi TMC bisa kembali dilakukan di riau," kata Gubernur Riau, Syamsuar, Kamis (19/10).
Stok TMC sudah habis, Pemprov Riau telah mengajukan permohonan kembali kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat.
Teknologi modifikasi cuaca merupakan metode yang digunakan untuk memodifikasi kondisi cuaca dengan tujuan tertentu.
Salah satu tujuan utama adalah meningkatkan intensitas curah hujan (rain enhancement) atau sebaliknya, yaitu mengurangi hujan (rain reduction) di suatu wilayah.
Dalam konteks perubahan iklim global yang memicu bencana alam, TMC menjadi solusi yang berpotensi untuk mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh faktor cuaca dan iklim.
Gubernur Syamsuar menggarisbawahi pentingnya upaya pencegahan dibandingkan dengan pemadaman, dan mengimbau bupati/walikota di Riau melibatkan berbagai instansi, seperti Camat, Kades dan lurah dalam patroli, penyuluhan, serta sosialisasi kepada masyarakat, terutama di daerah yang rentan terhadap karhutla.
"Saya rasa bupati/walikota pasti paham di mana saja yang selalu terjadi kebakaran," sebutnya.
Ia juga mengajak bupati/walikota untuk bekerjasama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk menjalankan upaya pencegahan.
"Lakukan patroli dan penyuluhan untuk pencegahan karena itu lebih baik dari pada memadamkan yang sudah terbakar," sebutnya.
Sebelumnya, jumlah titik hotspot di Pulau Sumatera masih diangka lebih dari 2 ribu titik hingga Kamis 19 Oktober 2023 ini. Sedangkan di Provinsi Riau hanya beberapa saja.
"Total titik panas atau hotspot wilayah sumatera ada 2.404 titik, tersebar paling banyak di Sumsel 1.908 titik. Lalu bengkulu 21 titik, jambi 60 titik, lampung 351 titik, Sumbar 18 titik, dan Babel 42 titik," kata Sanya, Prakirawan BMKG Riau.
"Sementara hotspot riau turun drastis dari puluhan titik menjadi hanya empat titik. Hotspot itu tersebar di kabupaten Inhil satu titik dan Inhu tiga titik," sebutnya.
Maka untuk itu Pemprov Riau bersama pemerintah daerah 12 kabupaten/kota mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sejak lama. Tetapi terjadi Karhutla di wilayah Rohil, Pelalawan, Bengkalis, Indragiri Hulu, dan Dumai.
Pemprov Riau telah mendapat bantuan helikopter bantuan patroli dan water bombing. Karena sudah mulai teratasi, dua helikopter WB dialihkan ke provinsi lainnya.
Lalu operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi bencana Karhutla di Provinsi Riau sudah dimulai untuk wilayah Pelalawan, Kampar, Inhu, dan Siak. (*)
Tags : titik hotspot, riau, titik hotspot masih mengancam, pemprov kembali lakukan tmc ,