PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terus mengantisipasi munculnya titik api.
"Satu ton garam dan 3 helikopter water bombing dikerahkan melihat hotspot kembali membara."
“TMC masih terus dijalankan, penyemaian di wilayah yang kering dan rawan Karhutla, seperti di Inhil, Bengkalis, Dumai, Rohil. Alhamdulillah hujan yang turun bisa membasahi lahan kering, sehingga bisa mencegah terjadinya kebakaran,” kata Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), M Edy Afrizal, Kamis (25/5)
Pemerintah Provinsi Riau juga mengoperasikan tiga helikopter water bombing untuk memadamkan lahan yang terbakar.
Selain mengerahkan helikopter, pembentukan hujan melalui Teknologi modofikasi cuaca (TMC) dengan menabur garam di langit Riau juga dijalankan.
M Edy Afrizal menjelaskan, untuk penyemaian garam dilangit Riau dalam setiap sekali penyemaian mencapai 800 Kg sampai 1.000 Kg garam yang disemai.
Adapun wilayah yang disemai berada di Kabupaten yang rawan terjadi kebakaran, terutama wilayah pesisir.
“Untuk hujan yang terjadi di wilayah Pekanbaru, sedikit banyak ada pengaruhnya dari TMC. Saat ini prioritas di wilayah pesisir, Inhu, Inhil, Bengkalis, yang sekarang mulai kering,” sambung Edy.
Untuk tiga Helikopter water bombing, sudah beroperasi memadamkan Karhutla. Beberapa hari ini tim udara beroperasi di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Lahan yang terbakar tidak luas, namun perlu pendinginan supaya kebakaran tidak meluas.
“Kita terbantu dengan pengoperasian tiga Helikopter bantuan dari BNPB. Di Pulau Rupat perlu pendinginan agar tidak hidup lagi, diclearkan semua. Selain Helikopter water bombing dua Helikopter patroli juga beroperasi setiap hari meninjau daerah yang rawan Karhutla. Jika terpantau titik api tim dari water bombing akan bergerak,” tutupnya. (*)
Sebelumnya, puluhan titik panas atau hotspot masih terdeteksi di Pulau Sumatera pada Kamis 25 Mei 2023 ini.
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Yasir. Total hotspot Sumatera ada 94 titik panas.
"Paling banyak tersebar di Sumatera Barat 44 titik dan Sumatera Selatan 14 titik. Kemudian Aceh lima titik, Sumatera utara enam titik, Bengkulu sembilan titik, Jambi lima titik, Lampung tiga titik, dan Bangka Belitung titik," sebut Yasir.
"Kemudian hotspot Riau ada lima titik, tersebar di Kabupaten Siak dua titik. Lalu Bengkalis satu titik, Indragiri Hilir satu titik, dan Kota Dumai satu titik," sambungnya.
Seperti diketahui, Pemprov Riau bersama pemerintah daerah kabupaten/kota mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di musim kemarau. Namun sempat terjadi Karhutla hebat di perbatasan Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai.
Pemprov Riau juga telah menerima bantuan helikopter patroli Karhutla dan water bombing dari BNPB. Serta ada bantuan dua unit helikopter water bombing lagi bantuan Australia dan Malaysia.
Lalu Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerjasama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melakukan upaya pembasahan lahan gambut dengan memanfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi bencana karhutla di Provinsi Riau. (*)
Tags : hotspot, hotspot kembali membara, riau, bpbd kerahkan helikopter water bombing, news,