Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru kembali mendeteksi adanya titik panas di Riau.
RIAUPAGI.COM, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru kembali mendeteksi adany titik panas di Riau. Meski hanya terpantau 4 titik panas pihak BMKG tetap menghimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dan menghindari aktivitas yang bisa memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Sempat zero atau nihil hotspot atau titik panas namun hari ini muncul kembali. "Hotspot atau titik panas kembali terdeteksi di Riau. Pagi kemarin memang sempat nihil, hari ini kembali terpantau ada 4 titik panas," ujar Forecaster On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Anggun pada wartawan, Selasa (9/3).
Sejumlah 4 titik panas tersebut tersebar di Kabupaten Siak 3 titik dan Kabupaten Kampar satu titik. "Seluruhnya berada di level sedang, artinya belum bisa dipastikan apakah terjadi kebakaran hutan dan lahan atau tidak," ungkapnya.
BMKG terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Sementara itu, lanjut Anggun, cuaca Riau hari ini ada potensi hujan pada sore hingga malam hari. "Sore hingga malam hari potensi hujan dengan intensitas ringan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hilir, Rokan Hulu dan juga Kabupaten Kampar," sebutnya menambahkan suhu udara Riau hari ini berada di angka 23.0 - 33.0 derajat celcius dengan kelembapan udara 50 - 96 %. Sementara arah angin berhembus ke arah Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan 05 – 36 Km/jam.
Karhutla sudah 657 hektare
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau Jim Gofur menyebutkan kebakaran hutan dan lahan terjadi di 10 dari 12 wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Riau. Sejak awal tahun 2021 sampai sekarang sudah mencakup area seluas 657,71 hektare di wilayah Provinsi Riau menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Kebakaran hutan dan lahan paling luas terjadi di wilayah Kabupaten Bengkalis (200,66 hektare) disusul Indragiri Hilir (122,5 hektare), Dumai (109,1 hektare), dan Siak (72,9 hektare). Kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di Pelalawan (48 hektare), Kepulauan Meranti (35,5 hektare), Rokan Hilir (31 hektare), Indragiri Hulu (25 hektare), dan Pekanbaru (tiga hektare). "Di Provinsi Riau, hanya Kuantan Singingi dan Rokan Hulu yang tidak mengalami kebakaran hutan dan lahan," sebutnya.
Menurutnya, Riau setiap tahun menghadapi kebakaran hutan dan lahan, yang antara lain terjadi akibat pembukaan lahan gambut. Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan dari 15 Februari hingga 31 Oktober 2021. Jim mengatakan bahwa satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Riau mendapat tambahan bantuan satu helikopter dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
BNPB pekan ini akan mengirim helikopter untuk mendukung upaya pemadaman kebakaran lahan dan pesawat untuk operasi penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan. Bantuan pesawat untuk mendukung operasi hujan buatan juga dijadwalkan tiba pekan ini. Ia mengatakan bahwa saat ini sudah ada satu helikopter bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang bisa digunakan untuk mendukung pemadaman kebakaran hutan dan lahan. "Pemerintah pusat saat ini juga sedang menyiapkan untuk melakukan TMC di Riau. Mudah-mudahan dalam pekan ini juga sudah bisa dilakukan TMC," katanya.
Curah hujan menurun
Kini ada sebanyak 4 titik panas (hotspot) terpantau di Riau hari ini, Selasa (9/3/2021). Dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) titik panas itu tersebar di Kabupaten Kampar dan Siak. "Terpantau ada 3 titik di Kampar dan 1 titik di Siak. Seluruhnya berada pada tingkat kepercayaan sedang," kata Forecaster On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Anggun.
BMKG juga memantau curah hujan di Provinsi Riau juga lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya. Hujan diperkirakan baru akan terjadi dengan intensitas ringan di beberapa wilayah pada sore dan malam hari nanti. "Pada dan siang cerah berawan, tidak ada potensi hujan. Kemudian pada sore hingga malam hari, potensi hujan dengan intensitas ringan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hilir, Rokan Hulu dan Kampar," tambahnya.
Suhu udara berkisar antara 23 hingga 33 derajat celsius, dengan kelembaban udara antara 50 sampai 96 persen. Angin bertiup dari arah barat laut menuju timur laut dengan kecepatan 5 hingga 36 km/jam. "Prakiraan tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau berkisar antara 0.5 – 1.25 meter atau berada di level rendah. Waspada potensi gelombang tinggi di wilayah Perairan Timur Bintan," katanya. (*)
Tags : Hotspot, Titik Api, Kebakaran Hutan dan Lahan, Karhutla di Riau, Hotspot Kembali Terdeteksi, Karhutla di Riau Sudah Seluas 657 Hektare,