Hotspot Membara di Sumatera yang Mencapai 401 Titik, 'Sebelumnya Terdeteksi 182 Titik'
PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Jumlah hotspot di Pulau Sumatera sempat berkurang pagi tadi. Hanya saja pada Jumat (1/9/2023) sore melonjak tajam capai 752 titik panas.
"Titik Panas atau hotspot di sumatera sore ini ada 752 titik, paling banyak di Sumsel 401 titik, lampung 123 titik dan jambi 113 titik," ujar Mia, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru.
Kemudian, lanjut Mia, ada 47 titik panas di Bangka Belitung, 38 titik di Bengkulu, 14 titik di Sumbar dan 12 titik di Riau, serta empat titik di Kepulauan Riau.
"Untuk 12 titik panas di riau, tersebar di kabupaten kepulauan meranti satu titik, pelalawan satu titik, Inhil lima titik dan Inhu lima titik," tuturnya.
Seperti diketahui, Pemprov Riau bersama pemerintah daerah 12 kabupaten/kota mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sejak lama. Tetapi terjadi Karhutla di wilayah Rohil, Pelalawan, Bengkalis, Indragiri Hulu, dan Dumai.
Pemprov Riau telah punya tujuh helikopter bantuan patroli dan water bombing. Kemudian operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi bencana Karhutla di Provinsi Riau dengan menyemai garam sudah dihentikan.
Sebelumnya, pada Jumat 1 September 2023, jumlah hotspot di Pulau Sumatera mulai berkurang. Hanya saja untuk wilayah Provinsi Riau sudah nihil hotspot, .
"Titik Panas atau hotspot di Provinsi Riau suda nihil," ujar Moh Ibnu, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru.
"Total titik panas wilayah Sumatera ada 182 titik, terbanyak di Sumaterra Selatan 86 titik. Sementara Aceh dua titik, Bengkulu tiga titik, Jambi 29 titik, Lampung 32 titik, Kepulauan Riau tiga titik, dan Bangka Belitung 27 titik," sambungnya.
Seperti diketahui, Pemprov Riau bersama pemerintah daerah 12 kabupaten/kota mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sejak lama. Tetapi terjadi Karhutla di wilayah Rohil, Pelalawan, Bengkalis, Indragiri Hulu, dan Dumai.
Pemprov Riau telah punya tujuh helikopter bantuan patroli dan water bombing. Kemudian operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi bencana Karhutla di Provinsi Riau dengan menyemai garam sudah dihentikan. (*)
