PEKANBARU - Bagi bangsa Indonesia, Agustus menjadi bulan yang sangat istimewa karena di bulan inilah bangsa Indonesia merayakan HUT Kemerdekaan.
"Banyak hal dilakukan bangsa ini guna menyemarakkan pesta ulang tahun kemerdekaannya."
"Berbagai kegiatan pesta rakyat dan upacara dilaksanakan di segala penjuru negeri ini dengan semangat nasionalisme yang demikian tingginya. Mulai dari orang tua hingga anak-anak kecilpun ikut meramaikan di wilayahnya masing-masing. Baik kegiatan yang terkait dengan gotong royong, lomba, pentas seni dan lainnya," kata Usama Khan ST MT, Ketua Markas Daerah (Mada) Laskar Merah Putih (LMP) Riau, tadi Kamis (11/8).
Menurutnya, memaknai kemerdekaan RI sebagai anugerah terbesar bangsa Indonesia. Anugerah yang mesti dipertahankan dalam konteks kekinian.
Bangsa ini mengalami dinamika dalam tantangan.
Cara pandang secara filosofi mengapa merdeka, adalah memobilsasi segenap SDA dan SDM Indonesia untuk merengkuh tujuan kemerdekaan yang disebutkan dalam pembukaan UUD 1945, sebagai janji hakiki kemerdekaan.
Tetapi, kata Usama, HUT kemerdekaan juga saat tepat untuk menanamkan nasionalisme kepada anak.
"Rasanya menjadi sangat penting kita melibatkan anak-anak pada saat seperti ini karena saat inilah jiwa nasionalisme bangsa Indonesia bersemi dan tumbuh dengan cepatnya tanpa dirasakan dan dikondisikan," sebutnya.
"Maka sangat perlu jika jiwa nasional itu juga kita tanamkan sedini mungkin kepada anak-anak kita disaat seperti ini," sambungnya.
Hanya pertanyaannnya bagaimana caranya jiwa nasionalis itu kita tanamkan?
Setidaknya delapan cara untuk dapat kita coba menanamkan kepada anak-anak agar mereka memiliki jiwa dan semangat nasionalisme melalui momen perayaan HUT Kemerdekaan RI ini.
- Pertama, jelaskan sedikit dan secara sederhana tentang makna kemerdekaan Indonesia itu sendiri. Anak-anak belum tentu mengerti arti kemerdekaan. Oleh karena itu orang tua perlu untuk menjelaskan sedikit tentang sejarah bangsa Indonesia. Meskipun pengetahuan ini akan atau boleh jadi sudah diajarkan di sekolah, orang tua di rumah juga perlu menceritakan kembali atau lebih awal menceritakannya.
- Kedua, ajaklah anak-anak utuk mengikuti berbagai kegiatan yang terkait dengan persiapan maupun pelaksanaan HUT Kemerdekaan. Mulai dari mengikuti kerja bakti lingkungan, pemasangan bendera atau umbul-umbul, lomba, maupun kegiatan lainnya. Dengan demikian mereka akan banyak bertanya tentang makna kemerdekaan itu sendiri.
- Ketiga, berikan kesempatan anak-anak ikut terlibat dalam jenis kegiatan semacam perlombaan yang diadakan di lingkungan. Dorong mereka untuk aktif berpartisipasi agar dalam jiwanya tumbuh semangat untuk berkegiatan. Jangan lupa setiap apa yang dilakukannya dijelaskan maksud dan tujuannya agar mereka mengerti bahkan memahami.
- Keempat, ajak anak untuk mengikuti renungan dan upacara bendera baik saat pengibaran maupun penurunan bendera. Jika anak mampu, berilah motivasi kepadanya untuk bersemangat mengikuti upacara. Tentu saja orang tua harus siap membantu segala keperlan mereka dalam mengikuti upacara. Namun jika anak kita masih belum memungkinkan untuk mengikuti upacara maka ajaklah mereka untuk ikut menyaksikan jalannya upacara.
- Kelima, berikan anak-anak kita atribut dan perlengkapan yang dapat memberikan semangat nasional dan cinta tanah air. Misal saja, berikan mereka bendera kecil utuk dikibar-kibarkan, atau lencana merah putih untuk disematkan di baju atau topi mereka. Atau pula belikan baju atau atribut yang bertuliskan atau berlambang nasionalisme dan kebanggaan kepada tanah air. Kaos bertuliskan ’Aku cinta Indonesia’, atau ’Aku bangga jadi anak Indonesia’ atau slogan lain yang terkait dengan kemerdekaan itu sendiri juga dapat menjadi sarana untuk menanamkan nasionalisme. Dengan begitu nilai-nilai kecintaan dan kebanggaan kepada negerinya akan terpupuk sejak dini sehingga mereka akan menjadi warga negara yang cinta negerinya.
- Keenam, ajari mereka untuk rela berjuang dan bekerja keras dalam mempersiapkan kegiatan HUT RI. Mengajak anak bekerja bakti dan mengikuti kegiatan lain sebagaimana disebutkan di atas dengan semangat dan iklas menjadi modal yang baik untuk menjadi warga negara yang bernasionalis. Dengan cara memupuk semangat seperti itu, anak-anak tidak akan memiliki rasa egois dan tak peduli. Tetapi sebaliknya mereka akan tumbuh kepedulian dan keiklasan sebagai modal awal untuk bertanggungjawab terhadap bangsa ini.
- Ketujuh, ajaklah mereka untuk menyaksikan kegiatan upacara, lomba dan lainnya melalui tayangan media elektronik. Ini juga sangat penting juga untuk kita lakukan. Selain menyaksikan langsung, anak-anak juga hendaknya selalu kita perlihatkan tentang berbagai kegiatan upacara dan kegiatan terkait agar mereka semakin tumbuh rasa nasionalisnya.
- Kedelapan, dengarkan kepada mereka lagu-lagu perjuangan dan lagu wajib yang menggambarkan semangat dan cinta tanah air. Kelihatannya ini sepele, namun yakinlah bahwa lagu sesungguhnya sangat mempu menggerakan emosi dan jiwa kita.
Lagu-lagu perjuangan yang secara umum memiliki karakter gagah, semangat, dan patriotisme, sesungguhnya mampu membakar semangat setaiap orang.
Dengan lagu manusia akan digerakkan jiwanya sesuai dengan irama dan syair yang ada di dalamnya.
Siapa yang tidak akan tergerak jiwanya untuk ikut mempertahankan kemerdekaan saat mendengarkan lagu Halo-Halo Bandung, Hari Kemerdekaan, Maju Tak Gentar dan sejenisnya? Siapa yang tidak ikut hanyut perasaannya saat mendengar lagu Gugur Bunga, Syukur dan sejenisnya? Tentu semua jiwa akan tergerak oleh nuansa lagu tersebut. Karena itulah anak-anak kita pun perlu diperdengarkan dan diajarkan lagu-lagu perjuangan agar di jiwa mereka akan terpatri semangat nasionalis.
Jadi, menuruntya, jika delapan hal di atas dapat diterapkan sedikit banyaknya kita telah ikut memberikan andil dalam membentuk karakter cinta tanah air dan nasionalisme sejak dini dan membantu menumbuhkan anak-anak menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa nasionalis dan cinta tanah air. (*)