Sejarah   2020/11/29 18:18 WIB

Iluminati Kelompok yang Menentang Pengaruh Agama

Iluminati Kelompok yang Menentang Pengaruh Agama
Batu bertulis di dinding bekas rumah Weishaupt yang disebut sebagai tempat pertemuan Iluminati.

SEJARAH - Lebih dari 200 tahun sejak Iluminati dibentuk untuk menentang pengaruh agama pada kehidupan sehari-hari, kelompok ini telah menjadi salah satu objek teori konspirasi 'terpanas' sepanjang masa. "Saya dengar pernah ada beberapa pertemuan di sini. Tapi di mana atau kapannya, saya tidak tahu," kata suster Anna.

Tidak gampang untuk membuat Anna mau angkat suara soal Iluminati. "Mereka berasal dari berbagai tempat di Prancis, Inggris, dan banyak lagi. Tapi yang jelas, Kota Ingolstadt ini adalah tempat pertemuan mereka di Eropa". Bekerja di sebuah toko buku di seberang gereja Gothic Liebfrauenmünster, Anna tentu bertemu dengan banyak orang. Namun, tidak sedikit dari mereka yang datang ke kota itu seperti tokoh-tokoh dalam kisah misteri. Mereka adalah para pengikut Iluminati, yang diyakininya masih mengadakan pertemuan-pertemuan rahasia di kota di wilayah Bayern -atau Bavaria, Jerman.

Cerita bahwa pertemuan Iluminati dilakukan di kota kecil ini mungkin terdengar berlebihan. Namun, Ingolstadt memang punya catatan sejarah terkait kelompok rahasia itu. Kota ini adalah tempat lahirnya iluminati, kelompok yang memang ada secara fakta sejarah, tetapi dilingkupi banyak mitos dan menjadi objek berbagai teori konspirasi. Iluminati didirikan oleh seorang profesor hukum Universitas Ingolstadt, Adam Weishaupt pada 1 Mei 1776. Organisasi rahasia itu didirikannya untuk melawan pengaruh agama pada kehidupan masyarakat. Iluminati juga menentang penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah. Weishaupt mengharapkan pemerintah tetap memberikan ruang yang aman bagi masyarakat untuk mengeluarkan kritikan, berdebat dan bebas berpendapat.

Terinspirasi kelompok Freemasons, Weishaupt percaya bahwa masyarakat seharusnya tidak diatur oleh ajaran agama. Masyarakat harusnya mendapatkan kebebasan dan tidak terpaku pada standard moral yang ditentukan oleh agama. Dengan memilih lima orang mahasiswa hukumnya yang paling berbakat, untuk bergabung, kelompok ini kemudian berkembang dengan sangat cepat. Selain berupaya mencerahkan mahasiswanya dari pendidikan yang cenderung radikal, iluminati pun berkembang menjadi kelompok berisi informan yang melaporkan sejumlah tingkah laku korup para pejabat pemerintah dan tokoh agama.

Dengan bantuan seorang diplomat kenamaan Jerman, Baron Adolf Franz Friedrich dan Freiherr von Knigge, yang merekrut anggota Freemason untuk bergabung ke iluminati, kelompok rahasia ini kemudian memiliki lebih 2.000 anggota yang di antaranya tersebar di Bavaria, Prancis, Hungaria, Italia dan Polandia. Ironisnya, di kota tempat kelompok ini dibentuk, warisan iluminati nyaris tidak diketahui para penduduk setempat. "Tidak banyak orang yang tahu. Tapi jelas, iluminati adalah bagian dari sejarah Ingolstadt," kata seorang wartawan lokal, Michael Klarner, kepada saya, di luar bangunan Universitas Ingolstadt yang berdiri megah bak gereja". "Tapi jelas, Weishaupt itu revolusioner," kata Klarner melanjutkan seperti dirilis BBC News.

"Dia yakin bahwa pendidikan bisa membuat orang jadi manusia yang lebih baik. Dia ingin mengubah masyarakat, mewujudkan mimpi untuk kehidupan yang lebih baik, pemerintahan yang lebih baik. Dia mendirikan iluminati dengan landasan bahwa semua hal seharusnya dapat dipahami lewat pendidikan, sesuatu yang kala itu bahkan ditentang oleh kampus."

Ketika masuk ke dalam kampus, saya sibuk mencari-cari tanda organisasi yang dibuat oleh Weishaupt tersebut, di dinding kampus tua itu. Namun, tidak menemukan apa-apa. Dan tentunya itu tidak mengagetkan karena iluminati tidak didirikan untuk diketahui secara gamblang. Umur organisasi ini juga tidak panjang. Sekitar satu dekade setelah didirikan, kelompok rahasia itu disusupi oleh otoritas Bavaria, setelah iluminati meluncurkan tulisan-tulisan anti pemerintah. Iluminati pun dibubarkan dan Weishaupt diusir dari ingolstadt dan pindah menghabiskan sisa hidupnya di Kota Gotha, Jerman, 300km di utara Ingolstadt.

Meskipun begitu, ide tentang kelompok rahasia yang menentang pemerintah, terus membara di imajinasi orang-orang. Kondisi ini membuat banyak pihak percaya bahwa iluminati tidak pernah dibubarkan. Berbagai teori konspirasi pun bermunculan. Iluminati disebut berada di balik Revolusi Prancis, pembunuhan John F. Kennedy, bahkan peristiwa 11 September 2001.

Beberapa tulisan Weishaupt bisa ditemukan di arsip kota Ingolstadt.

Untuk menjawab ini, saya pun bertemu dengan Maria Eppelsheimer, aktivis kota Ingolstadt. Perempuan ini sedang mencari buku tua tentang iluminati di Stadtmuseum Ingolstadt, museum kota itu. "Saya rasa itu adalah topik paling menarik yang kupasannya bisa kita dapatkan di sini," kata Eppelsheimer sambil memilih-milih buku. Dia pun kemudian menarik sebuah buku paling kecil yang berderet di sebuah lemarin. Buku itu berjudul Apologie der Illuminaten.

Buku yang ditulis Weishaupt pada 1786 itu menceritakan alasannya mendirikan iluminati. "Gila melihat orang mengait-ngaitkan banyak hal dengan iluminati," katanya. "Semua peristiwa yang disebut-sebut itu tidak ada hubungannya dengan iluminati". Dan saat ini mulai banyak orang di Ingolstadt, seperti Klarner, yang berupaya memberikan pencerahan terkait iluminati. "Misalnya Revolusi Prancis, ada teori yang menyebut bahwa revolusi itu bermula di Ingolstadt, bahwa iluminati adalah otak intelektual di balik gerakan itu. Hal-hal seperti inilah yang perlu diluruskan," kata Klarner.

Klarner pun secara regular mengadakan tur kota dengan tema iluminati, untuk mengedukasi pengunjung tentang kelompok itu. Saya mencoba ikut serta. Ketika kami melintasi rumah-rumah yang dicat bewarna hijau, oranye dan kuning, Klarner pun menceritakan apa signifikansi rumah tersebut bagi kelompok iluminati. Dia seakan membawa saya kembali ke zaman lampau. "Tentu saja ada orang-orang yang percaya dengan teori konspirasi, yang ikut tur saya ini," aku Klarner. "Namun, kami bisa mengedukasi mereka dengan memberi tahu mana yang fakta dan mana yang sebenarnya memang cuma konspirasi."

Kembali ke toko buku Suster Anna, misteri tentang iluminati tampaknya masih terus menyita imajinasi perempuan pemalu ini, meskipun buku-buku sejarah berkata lain. "Beberapa orang pernah datang ke sini dan bertanya soal pertemuan-pertemuan rahasia itu," dia mencondongkan badannya ke depan, seakan ingin menceritakan sebuah rahasia penting pada saya. "Saya yakin ada sesuatu di sini, tapi apa tepatnya yang ada di rumah-rumah itu, saya tidak tahu". (*)
 

Tags : Iluminati, Kelompok Menentang Agama, 200 Tahun Iluminati ,